27 | Lecture Too

15K 1.3K 12
                                    

Netranya terbuka perlahan, ia mengucek matanya sebentar lalu menyesuaikan cahaya guna memperjelas pandangan.

Kemana gadis itu? Kenapa tidak ada? Pasti Jinhee sudah lebih dulu bangun dan meninggalkannya.

Taehyung lalu duduk dan langsung keluar kamar kemudian menuju dapur. Ia sudah menebak jika istrinya itu pasti sedang membuat sarapan didapur.

Jinhee masih belum sadar jika Taehyung sudah ada dibelakangnya. Gadis itu sedang sibuk mengaduk sesuatu di kuali. Tanpa aba-aba Taehyung melingkarkan tangan kekarnya diperut Jinhee membuat empunya terlonjak kaget.

"Aigoyaa, kenapa kau suka sekali mengangetkanku?" kesalnya menatap Taehyung jengkel.

"Ingin kemana sudah rapih seperti ini?" Taehyung malah melontarkan balik pertanyaan.

"Tentu saja kuliah." jawabnya sumringah.

"Mwo?!" Taehyung melepaskan pelukannya. "Sudah kubilang setidaknya kau istirahat dulu selama dua hari." ujarnya sedikit menaikkan oktaf suaranya. Jinhee berbalik badan menatapnya.

"Astaga Taehyung-ah, kau ini terlalu berlebihan. Aku saja sudah merasa lebih baik." jawabnya sambil merenggangkan tangan menunjukkan pada Taehyung kalau dirinya sudah sehat.

Taehyung menghela napas pelan, "Aku seperti ini karena aku menghawatirkanmu."

Jinhee maju sedikit kearah Taehyung lalu menepuk bahu suaminya dua kali. "Aku tidak apa-apa. Kau tidak perlu menghawatirkanku lagi. Aku berjanji akan menjaga diriku sendiri. Jadi izinkan aku kuliah, ya?"

"Tidak. Kubilang tidak." jawabnya spontan membuat Jinhee merengut sebal.

"Yasudah, aku akan kabur dari rumah." Jinhee berjalan meninggalkan Taehyung begitu saja membuat pria itu membelakkan matanya.

"Baiklah, kau tetap kuliah. Tapi aku titipkan pada Mingyu." ujarnya membuat Jinhee menghentikan pijakannya diatas lantai marmer apartemen Taehyung.

"Mingyu?" tanyanya bingung.

"Mingyu sepupuku yang waktu itu berdua bersamamu di halte." jawabnya sedikit malas.

"Aah, dia rupanya. Tapi memangnya aku barang? Dititipkan pada orang." sahutnya sebal.

"Benar, kau adalah barang berharga bagiku. Maka dari itu aku tidak ingin kau celaka dan direbut orang lain." jawabnya tulus dan seketika Jinhee menurunkan tangannya yang semula bersidekap di depan dada.

"Omo! Masakanku!" pekiknya kaget melihat masakannya yang mulai berwarna kecoklatan. Sebenarnya itu hanya alasan untuk mengalihkan topik karena tiba-tiba jantungnya berdetak lebih cepat setelah Taehyung berkata barusan.

***

"Aku sudah menelpon Mingyu, dia sudah menunggumu di depan gerbang." ujar Taehyung ketika sudah sampai di kampus yang akan ditempati istrinya.

"Arraseo."

Namun belum sedetik ia kembali menghadap Taehyung.

"Ada apa lagi?" tanyanya saat hendak turun dari mobil tetapi Taehyung menahan tangannya.

"Pakailah ini, setidaknya ini bukti kalau kau milikku." jawabnya menyodorkan sebuah kalung dengan liontin berbentuk bunga sakura yang terlihat sangat cantik.

"Kalung?"

"Sebentar, kupakaikan dulu." Taehyung tak menjawabnya melainkan membalik sedikit tubuh Jinhee dan menyingkirkan helaian rambut panjangnya lalu memakaikan kalung tersebut.

"Kau suka?"

Jinhee mengangguk senang seraya memegang kalung tersebut, "Sangat suka. Kapan kau membelinya?"

My Little Sweet Wife [KTH]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang