[32]⭐

3.1K 143 5
                                    

Setahun kemudian...

Hazel masih hilang tanpa khabar berita . Adrianne kini sudah agak serabai . dengan jambang , rambut sedikit selekeh , muka pucat , bibir kering kerana tidak cukup air . Amsyar lah yang menghadapnya setiap hari di pejabat . tubuh badan Adrianne juga kian susut kerana dia jarang makan . sejak pemergian Hazel , selera makannya turut pergi meninggalkannya .

" Tuan Ad harini Tuan Ad ada meeting dengan Mega Jaya Holdings pada jam 3 petang " , ujar Amsyar yang sedang membaca schedule Adrianne pada hari itu . sebaik sahaja mendengarkan nama syarikat penghotelan itu , dia kembali termenung .

" em Tuan Ad ? " , panggil Amsyar pabila melihatkan majikannya itu hanya mendiamkan diri sedari tadi .

" saya dengar Muhammad Amsyar Damian bin Arif . ada apa lagi untuk saya hari ini ? " , soal Amsyar . terkejutnya apabila Adrianne menyebut nama panjangnya . itu menandakan mood lelaki itu tidak berapa elok .

" em lagi satu , Tuan Raja Ayyan suruh Tuan Ad pulang ke rumah . dia kata Tuan Ad dah lama tak pulang " , ujar Amsyar lagi dengan berhati hati . bukan dia tidak tahu berkenaan konflik antara ahli keluarga diraja itu . sebaik sahaja mendengar kata kata Amsyar itu , Adrianne mengeluh dengan amat berat .

" wajib ke ? " , soal Adrianne acuh tak acuh . jujur dia malas mahu berdepan dengan ayahanda dan bondanya buat masa sekarang .

" wajib , Tuan Ad . mereka kata ada perkara hendak dibincangkan " , ujar Amsyar lagi .

" yelah terima kasih . awak boleh keluar sekarang . biarkan saya sendiri " , arah Adrianne lalu Amsyar melangkah keluar . dia naik meraup wajahnya serta rambutnya . serabut . itu ajalah yang terselit didalam situasinya kini sejak Hazel pergi .

Tika meeting berlangsung pun dia tidak mampu menumpukan sepenuh perhatian . fikirannya asyik melayang kerana teringat si Hazellyna . hatinya makin sakit apabila CEO Mega Jaya Holdings yang dia sangkakan bukan Engku Hazellyna Emelda tetapi Tuan Megat Fahrin ! sebal hatinya . tiada satu pun subjek berkenaan projek yang mereka kendalikan , masuk dalam kepala otak Adrianne . fikirannya bercelaru .

Petang itu , keretanya menderu dengan kadar sederhana menuju ke istana agam keluarga mereka . sebaik tiba , dipandang sepi istana agam berona putih itu . kakinya berat ingin melangkah tatkala melihat kelibat Raja Ayyan dan Raja Farrah iaitu ayahanda dan bondanya yang setia menunggu dimuka pintu bersama Darlene Nellysha yang tersenyum disisi bondanya . wait , Nelly ?? dengan lambat dia mendekati kedua dua orang tuanya . dicium tangan mereka tanda hormat .

" assalamualaikum , ayahanda , bonda " , ucap Adrianne . tak lama itu tubuhnya dipeluk erat oleh bondanya .

" bonda rindu sangat sangat dekat Rian . jom masuk " , kata Raja Farrah lalu digamit tangan anaknya itu masuk keruang tamu . Nelly pula terkinja kinja disisinya . tak lama itu mereka melabuhkan punggung disofa berwarna emas kecoklatan yang mewah .

" kamu bagaimana ? sihat ? " , soal Raja Ayyan cuba menceriakan suasana .

" sihat " , jawab Adrianne sepatah .

" bagaimana dengan Cassandra ? " , soal Raja Ayyan lagi .

" okey " , jawab Adrianne sepatah lagi . jujur dia tiada mood apabila melihat Nelly yang berada disisi bondanya .

" kami nak minta maaf tentang kisah dulu " , pinta Raja Ayyan lagi . direnung wajah anaknya . nampak tidak terurus dengan jambang yang melata diwajahnya serta rambut coklatnya sedikit serabai .

" apa yang bonda dan ayahanda nak bincangkan sangat dengan Rian sampaikan desak Rian kesini ? " , soal Adrianne dengan mendatar .

" benci sangat ke Rian dengan kami ? " , soal Raja Ayyan lagi . Raja Farrah pula memandang wajahnya sayu .

She 's My Hazel✔️Where stories live. Discover now