[16]⭐

3.5K 146 8
                                    

Tika itu , Hazel berada di dalam tandas di Hotel Cassandra itu . dengan tidak semena mena , telefon pintar miliknya berdering minta diangkat .

' aduh memekaknya lah natang ni ' , rungut Hazel sambil mengeluarkan telefon itu dari saku jeans hitamnya . matanya ditala ke arah dada telefon tersebut . tidak semena mena wajah cantik miliknya berubah .

' aduh . apehal pulak Papa call ni ? ' , soal Hazel pelik . lalu dia menjawab panggilan itu .

" assalamualaikum anak Papa " , ujar si pemanggil .

" waalaikumsalam , Papa . ya Papa nak apa call Mel waktu waktu macam ni ? " , soal Hazel . ya , Mel adalah singkatan bagi namanya iaitu Emelda . Mel merupakan panggilan ahli keluarganya . Adrianne sama sekali tidak mengetahui tentang hal ini bahkan siapa bapanya yang sebenar pun dia tidak mengetahuinya !

" salah ke Papa nak bercakap dengan anak Papa ? lagipun Mel dah lama tak balik rumah , sayang . Mel tiada hati langsung ke nak balik ? " , soal Engku Haizad Ezray sayu .

" Im so sorry , Papa tapi Mel tak bersedia lagi untuk balik " , jawab Hazel dingin .

" tapi sampai bila , nak ? Mama , Papa rindukan Mel tahu ? Mak Mah pun rindukan Mel " , kata Engku Haizad Ezray lagi .

" ya tahu . Mel pun rindu sangat sangat tapi please bagi Mel masa . Mel nak rasa hidup berdikari , Pa . nanti kalau dah sampai masanya Mel akan balik jenguk Mama , Papa ya ? " , kata Hazel .

" sebenarnya tujuan Papa call ni ada perkara penting nak bagitahu " , kata Engku Haizad Ezray .

" apa dia tu , Pa ? " , soal Hazel pelik .

" boleh kita jumpa kat mana mana ? macam tak syok je cakap dalam telefon ni . lagipun Papa dah lama tak jumpa anak Papa ni . boleh ya ? " , pujuk Engku Haizad Ezray . Hazel mula jatuh kesian terhadap Papanya . ya lah , anak jenis apakah dia ini kan ? sanggup tinggalkan rumah dan keluarga demi kepentingan diri sendiri ?

" baiklah . Papa nak berjumpa di mana ? " , soal Hazel mengaku kalah . cair juga dia dengan pujukan ayah kesayangannya itu .

" Hazel set aja tempat . nanti Papa datang " , kata Engku Haizad Ezray .

" baiklah , Papa . jaga diri ya ? Hazel nak sambung kerja ni . kirim salam dekat Mama dan Abang ya ? juga kepada Mak Mah dan Pak Hassan " , ujar Hazel lalu menamatkan panggilan tersebut .

' maafkan Mel , Papa ' , kata Hazel sendiri lalu dia beredar meninggalkan kawasan tandas itu . tanpa sedar , terdapat seseorang yang sedang asyik memerhatikannya dari jauh sedari tadi sambil menghadiahkan senyuman yang cukup sinis . sempat juga si pemerhati mencuri curi dengar namun tidak berapa jelas .

Starbuck Pavilion...

Hazel melangkah masuk ke ruang cafe tersebut . kelihatan Papanya sudah setia menunggu di suatu meja tidak jauh dari tempat dia berdiri . kakinya diarah menuju ke meja tersebut .

" assalamualaikum " , ucapnya . sebaik mendengarkan salam yang diberi , lelaki tersebut mendongakkan kepalanya .

" wa..waalaikumsalam " , ujar Engku Haizad Ezray . matanya masih tidak lepas daripada memandang anak bongsu kesayangannya .

" er kenapa Papa pandang Hazel macam tu ? " , soal Hazel pelik . cap Adidas yang berada di atas kepalanya diperbetulkan agar terletak elok diatas kepalanya .

" Papa macam tak percaya yang ini anak Papa yang bernama Engku Hazellyna Emelda Engku Haizad Ezray . you look so different , sayang " , kata Engku Haizad Ezray .

" ya , ini anak Papa . oh , please Papa . do not mention my full name in public . Im not ready lah " , rungut Hazel .

" still guna nama Hazelnutty ? but , sampai bila ? lambat laun nanti terbongkar juga " , ujar Engku Haizad Ezray .

" sampai tiba masanya " , kata Hazel sambil tersenyum tipis . Engku Haizad Ezray hanya mampu tersenyum hambar .

" ada apa Papa nak jumpa Mel ni ? " , soal Hazel pelik .

" bila Mel nak pegang semula jawatan CEO of Mega Jaya Holdings ? " , soal Engku Haizad Ezray . kata kata Papanya itu membuatkan mulut Hazel terbuntang .

" tapi Papa , Mel tak sedia lagi nak bertukar imej " , jawab Hazel lembut .

" tapi sampai bila Mel ? nak tunggu Papa mati dulu ke baru Mel nak takeover Mega Jaya Holdings semula ? Papa tak larat dah " , soal Engku Haizad Ezray .

" ish Papa ni . apa pulak cakap macam tu . cuma , bagilah Mel masa . Mel nak belajar hidup berdikari dulu " , kata Hazel lembut .

" Mel je harapan Papa sekarang . Papa tak tahu nak berikan kepercayaan Papa ni pada siapa lagi . Mel jelah satu satunya anak Papa . pewaris Mega Jaya Holdings " , kata Engku Haizad Ezray sambil mengenggam tangan anaknya yang diletakkan diatas meja itu . Hazel mula menyedut Vanilla Fig Frapuccino miliknya dengan perlahan .

" Mel janji lepas Mel dah sedia nanti Mel akan balik ke pangkuan Papa ya ? " , ujar Hazel sambil membalas genggaman tangan Papanya itu .

" macam mana life sekarang ? " , soal Engku Haizad Ezray cuba menceriakan suasana . takkanlah sepanjang pertemuan mereka itu , hanya topik business sahaja yang dibangkitkan kan ?

" alhamdulillah , so far so good . Hazel pun sekarang kerja dekat Hotel Cassandra " , jawab Hazel sambil tersenyum .

" i know . Papa dah pasang spy dah pun untuk perhatikan gerak geri Mel . nak pastikan Mel selamat . Mel ada hubungan dengan owner hotel tu kan aka Raja Adrianne Faqashah Raja Ayyan ? " , duga Engku Haizad Ezray sambil tersenyum senget lalu dia menyedut Dracula Frapuccino yang berada dihadapannya .

" ya , dia baik sangat Papa . dia layan Mel pun baik baik je " , ujar Hazel sambil tersenyum .

" Papa tak kesah Mel ada hubungan dengan dia tapi dia tahu tak siapa Mel yang sebenarnya ? " , soal Engku Haizad Ezray .

" Mel tak ready lagi nak berterus terang , Papa . takut dia tak boleh terima " , kata Hazel dengan perlahan .

" ha ni Papa nak beri nasihat . nanti Mel kena berterus terang juga kat dia siapa Mel yang sebenarnya . jangan sampai dia tahu daripada mulut orang lain nanti buruk padahnya " , nasihat Engku Haizad Ezray .

" tapi bukan sekarang . Mel tak kuat untuk hadap dia " , jawab Hazel .

" nak Papa tolong sampaikan kat dia ? " , soal Engku Haizad Ezray .

" eh tak payah lah Papa . biar Mel settlekan sendiri . Mel nak berdikari . apa apa jadi biar Mel yang tanggung nanti . Papa tak usah lah risau " , kata Hazel sambil menepuk belakang tangan milik bapanya itu . wajah tua itu dipandang lama . sungguh dia rindu . rindu sangat .

" kalau boleh terus terang dengan dia secepat mungkin . kita tak tahu apa akan jadi nanti . Papa taknak Mel menyesal je . dahlah anak Papa ni jenis cengeng walaupun dah bertukar imej jadi tomboy " , kata Engku Haizad Ezray sambil menarik hidung anaknya itu mengundang gelak kecil Hazel .

" takpa . nanti kalau dah stabil , Mel terus terang dengn dia , Mel ambil alih Mega Jaya Holdings then Mel akan kembali kepada imej Mel yang dulu " , kata Hazel dengan yakinnya . kemudia , mereka sambung berborak . tanpa sedar , terdapat sepasang mata yang sedari tadi memerhatikan mereka . beberapa keping gambar telah berjaya dirakam di dalam telefon pintarnya . senyuman sinis terbit dibibirnya .

" tunggu lah nasib kau " , ujarnya lalu melangkah pergi meninggalkan kawasan Pavilion .

She 's My Hazel✔️Where stories live. Discover now