[64]⭐

3.1K 93 3
                                    

" el erta cerca de italia ( he's at itali ) " , putus Aryan membuatkan masing masing yang berada dalam bilik rahsia itu ternganga .

" que ? itali ? ( what ? itali ? ) " , jerit Alex . pantas Aryan membaling pen penanda perisikan kearah Alex . pap , kena kepala .

" apa ni main baling baling ? kau ingat ni acara bola baling sesi separuh akhir ke babi ? " , marah Alex sambil menggosok kepalanya yang sedikit bisa kerana balingan padu tu .

" suara tu tak boleh kuat lagi ke ? biar satu Madrid dengar " , perli Aryan secara sarkastik . nasib sahaja bilik itu soundproof kalau tidak dah lama si Qashaz melalak .

" oh boleh jee . jap " , baru sahaja ingin mengeluarkan jeritannya , tiba tiba mulutnya disumbat dengan tisu .

" pui tisu apa ni bongok ? " , marah Alex sambil meludah keatas lantai .

" bekas lap punggung Qashaz . amacam sedap tak ? fresh dari punggung suci milik Qashaz tahu ? limited edition punya " , jawab Aaron selamba membuatkan Alex terkejut . lantas dia berlari kearah sinki . masing masing membuat riak bersahaja .

" dah dah , kembali pada topik kita . so how ? " , soal Edwin .

" okey , macam ni " , ujar Aryan lalu mereka berbincang .
.
.
.
.

Mata Adrianne terpisat pisat dibuka tatkala terasa cahaya yang menerobos melalui tingkap kaca kecil itu menusuk ke dalam matanya . ditambah pula simbahan air dari seseorang menyebabkan dia basah kuyup . kepalanya juga sakit sakit . darah kering masih lagi melekat di dahinya . perutnya juga perit akibat kesan sepakan dari lelaki durjana itu . dicuba untuk merungkai ikatan rantai pada tangannya namun gagal . terlampau ketat . ditambah pula dengan keadaannya yang lemah kerana sudah hampir seminggu tidak makan makanan yang berkhasiat .

" eh , helang tua dah bangun ke ? amacam ? lena tak tidur dengan kawan kawan baru ? sorry taw takde air bersih jadi aku simbah dengan air longkang kat depan tu je.  takpe kan ? " , soal Shawn sarkastik . matanya melilau disekeliling Adrianne . dipenuhi lipas , tikus yang berkeliaran . dia tersenyum sinis .

" déjame ir loco!  ( let me go , crazy ! ) " , pinta Adrianne yang kian lemah.

" aik ? tak mampu lepaskan diri sendiri ke ? minggu lepas nampak macam handal sangat datang sorang sorang then attack aku ? " , perli Shawn . tiba tiba ingatan Adrianne mengimbau kembali kejadian minggu lepas .

(( throwback ))

Sebaik sahaja dia mengetahui kedudukan markas Shawn yang berada di Itali , dia terus berangkat menggunakan PJ miliknya . sebelum berangkat , sempat dia berpesan kepada Flynn yang berada didalam sangkarnya .

" Daddy nak pergi kerja dah ni taw ? Daddy pergi lama . kalau Daddy tak balik , tolong jaga rumah . kalau Mummy balik , tolong jaga Mummy dan anak Daddy taw . Daddy love you " , ucap Adrianne sambil memberikan makanan kepda Flynn . kepala Flynn diusap lembut . tak lama itu dia terus berangkat ke lapangan terbang peribadinya .
.
.
.
.

Itali...

Adrianne tiba tepat pada jam 3 pagi . tanpa buang masa , pistol dan pisau rembo diselitkan di pinggang . sniper disorokkan dibelakang badannya . bullets , bom tangan diletakkan didalam saku hoodiesnya . dia mula bergerak menghampiri markas . ya , dia bergerak solo sahaja . sebaik sahaja melihat terdapat pengawal yang mengawasi sekitar markas , dia pantas menyorok disebalik semak . target dikunci , picu sniper ditarik lalu

She 's My Hazel✔️Where stories live. Discover now