[23]⭐

3.5K 159 3
                                    

Gleneagles , Kuala Lumpur...

Keluar saja daripada lif , orang sekeliling memandangnya pelik . yalah , mana tidak pelik . seorang pemuda tinggi lampai memakai pakaian serba hitam seperti malaikat maut , seperti pembunuh bersiri pun ada lagaknya namun Adrianne hanya beriak biasa sahaja . langkahnya dipercepatkan . dia kalau boleh mahu cepat sampai ke bilik wad yang menempatkan Engku Hazellyna Emelda .

Sebaik sahaja hampir tiba di wad Hazel , dia terkaget . apa yang dilihat sekarang bukan Engku Haizad Ezray atau Engku Zelinna Ellen yang menunggu disisi Hazel , tetapi Engku Aydiq Haydan ! nasib dia sempat berselindung disebalik dinding . dapatlah dia mendengar bicara lelaki itu walaupun tidak begitu jelas .

" aku nak kau tahu , Hazel . aku sayang gila gila dekat kau . dari dulu hingga sekarang tak pernah berubah sedikit pun " , ujar Aydiq kepada Hazel yang masih tidak sedarkan diri sambil digenggam erat tangan lesu milik gadis itu . ayat yang dilontarkan oleh lelaki itu membuatkan Adrianne terpana .

' kau sayang Hazel ? hai suka suki kau je pegang pegang tangan awek aku an ? ei apa semua ni ? ' , soal hatinya . amarahnya ditahan . tak lama itu dia terlihat Aydiq berdiri seperti ingin beredar . dia terus berselindung lagi disebalik dinding . kelihatan Aydiq keluar dari wad tersebut lalu beredar pergi meninggalkan perkarangan hospital . dia lantas masuk ke dalan wad .

" assalamualaikum , sayang . saya datang ni " , ucap Adrianne dengan perlahan . topeng mulutnya dibuka sedikit bagi memudahkan dia berkata kata .

" bilalah awak nak bangun kan ? awak tak rindu saya , ya ? cepatlah bangun . saya rindu nak tengok awak senyum , saya rindu nak tengok awak marah . saya rindu nak tengok awak ketawa . saya rindu pukulan awak . saya rindu semuanya " , ujar Adrianne sambil memandang raut wajah Hazel yang masih tidak sedarkan diri itu . dielus perlahan rambut Hazel yang terlepas bebas . sumpah , ini kali pertama dia melihat rambut panjang milik gadis itu yang selama ini diselindung disebalik cap yang dipakainya setiap hari .

" saya tahu memang salah saya . silap saya . kalau saya tak tengking awak tadi mesti awak tak melulu keluar macam tu je kan ? " , tambah Adrianne lagi . hampir 30 minit dia berbual dengan kekasihnya walaupun tiada sepatah jawapan pun keluar dari bibir gadis itu . dia ralit bercerita sampaikan tidak sedar terdapat seseorang dibelakangnya .

" Adrianne ? " , tegur Engku Zelinna Ellen . Adrianne pantas memalingkan wajahnya kebelakang . sebaik sahaja melihat raut wajah wanita itu , dia tersenyum .

" oh auntie . maafkan saya sebab tak sedar kedatangan auntie " , pinta Adrianne selepas bersalam salaman dengan wanita tersebut .

" eh takpa . auntie baru je sampai . adalah dalam 7 minit gitu " , kata Engku Zelinna Ellen sambil menilik jam di pergelangan tangannya .

" eh ? kamu dah makan ke ? " , soal Engku Zelinna Ellen sambil melabuhkan punggung dikerusi di sisi kiri Hazel iaitu berhadapan dengan kerusi yang diduduki oleh Adrianne .

" dah tadi . saya sempat order pizza " , jawab Adrianne sambil tersenyum . pandangannya teralih ke arah wajah pucat Hazel . dia mula tersenyum pahit .

" kamu tak payah risaulah , Adrianne . everything gonna be okay , insyaallah . trust me " , pujuk Engku Zelinna Ellen . Adrianne hanya membalas dengan senyuman tipis sahaja .

" tadi Aydiq datang sini " , kata Adrianne .

" eh yeke ? laa , dia dah balik Malaysia ke ? tak tahu pulak . dia tak ada pulak kata apa apa dekat uncle or auntie " , kata Engku Zelinna Ellen .

" eh mana kamu kenal dengan Aydiq ? " , soal Engku Zelinna Ellen pelik .

" oh , dia kawan baik saya " , jawab Adrianne . Engku Zelinna Ellen kemudiannya mengangguk . alahai kecilnya dunia . anak tunggalnya bercinta dengan rakan kongsi syarikat suaminya , anak saudaranya pula adalah kawan baik kepada pasangan anaknya itu . Adrianne merenung wajah Hazel sayu .

" kamu pakai macam ni , kakitangan hospital tidak syak apa apa pula ya ? " , soal Engku Zelinna Ellen sambil tergelak kecil . kemudian dia tanpa sengaja terpandang anak mata lelaki itu . baru dia perasan anak mata lelaki muda itu berwarna kelabu . sungguh indah . patutlah anaknya jatuh cinta pada lelaki muda itu .

" orang pandang pelik juga lah . tapi saya buat tak tahu saja tapi auntie kena ingat taw ? kalau Hazel sedar nanti jangan panggil saya Adrianne . panggil saya... " , belum sempat Adrianne menghabiskan kata katanya , Engku Zelinna Ellen terlebih dahulu memintas .

" panggil kamu Alan Xavier . yeah , I will remember it . dont worry " , ujar Engku Zelinna Ellen sambil tersenyum .

" uncle dah ceritakan semuanya pada auntie . auntie minta maaf bagi pihak Mel diatas semua penipuan yang dia lakukan sebelum ni " , ujar Engku Zelinna Ellen .

" takpa . saya faham . dia dah buat saya sedar . tidak sepatutnya terlampau berbangga dengan nama berpangkal sebegini . nak marah pun tak guna , benda dah jadi kan ? nak marah pun tak sanggup sebab dah terlampau sayang " , kata Adrianne sambil tersenyum tipis memandang raut wajah Hazel .

" auntie tahu kamu rindukan dia . auntie and uncle pun rindukan dia . auntie ni lagilah , nak dekat 2 tahun tak berjumpa . uncle yalah ada bertembung dengan Mel . jadi , kamu bersabar ya ? nanti bangunlah Mel ni " , pujuk Engku Zelinna Ellen .

" auntie , Hazel ni orangnya macam mana ya ? " , soal Adrianne .

" Mel ni baik orangnya . gadis ayu sebenarnya , pakaian dia pun macam gadis gadis lain . tapi dia tak suka orang kenal dia sebagai Engku Hazellyna Emelda . cukuplah dengan nama Hazelnutty . sebab dia kata , bila orang kenal dia dengan adanya pangkal nama Engku ni , ramailah kawan masa senang datang merapat . dia buat semua ni bersebab . pertama , dia taknak bangga diri atau sombong . kedua , dia ingin mencari sahabat yang setia . itu je . Hazel ni memang garang orangnya tapi dalam garang ada manjanya " , cerita Engku Zelinna Ellen .

" patutlah . dari awal saya pelik . nama dia pelik sangat .  Hazelnutty . bila pertama kali dia sebut nama tu , kepala otak saya ni terfikirkan satu je , nama kacang " , kata Adrianne sambil tergelak kecil .

" nak tahu kenapa auntie beri nama Mel ni Hazel ? " , soal Engku Zelinna Ellen .

" apa sebabnya auntie ? " , soal Adrianne berminat ingin tahu .

" sebab mata dia . takkan kamu tak perasan mata Mel ni berwarna hazel ? " , ujar Engku Zelinna Ellen .

" oh ya ya . saya perasan . mata tu lah yang buat saya terpukau tu " , kata Adrianne sambil tersenyum .

" lagi satu , Hazel ni kan dia minat sangat dengan kacang hazel . auntie tak tahu lah apa masalah dia entah kenapa lah tapi setiap kali auntie buat cookies ke cake ke brownies ke , dia mesti suruh auntie campurkan kacang hazel dalam adunan " , cerita Engku Zelinna Ellen lagi . Adrianne tergelak kecil mendengar ayat wanita itu .

" auntie , saya nak auntie tahu yang saya ikhlas sayangkan anak auntie ni " , kata Adrianne . lalu Engku Zelinna Ellen menganggukkan kepalanya sambil tersenyum .

She 's My Hazel✔️Where stories live. Discover now