[39]⭐

3.1K 127 2
                                    

Start part 'markas black eagle' tu , aku tukarkan nama Adrianne kepada King Alan Xavier so jangan pelik keyh ? Adrianne : King Alan Xavier .

Pagi itu adalah hari sabtu . hari cuti . Adrianne kebosanan . dia juga dilanda kesedihan . jadi dia bersiap siap untuk menuju ke markas Black Eagle . dia mengenakan pakaian kasualnya ketika keluar iaitu , hoodies adidas berwarna hitam , straight cutting fit jeans berwarna hitam juga , sneakers air max berwarna hitam dengan stripe putih yang baru dibelinya disarung dikakinya . kepalanya dilindungi oleh penutup kepala hoodies tersebut , mouth mask berwarna hitam yang setia melindungi wajahnya serta kaca mata Rayban yang melindungi mata kelabunya . kalau orang lain nampak dia berpakaian begini , mesti mereka menyangkakan dia ialah seorang badboy ! apabila dia menyarungkan pakaian tersebut , fikirannya terus melayang memikirkan tentang isterinya . hari ini saja sudah genap 2 minggu kehilangannya . bonda , ayahanda , Mama dan Papanya tidak putus putus menghubunginya bagi mengetahui tentang isu kehilangan isterinya . macam macam soalan diajukan kepadanya .

" macam mana ? dah jumpa Hazel ? "

" Hazel dah balik ? "

" dah buat police report ? "

" macam mana boleh hilang ? "

" kamu ada musuh ke ? "

dan bermacam macam lagi soalan yang ditujukan kepadanya oleh ibu bapanya serta mertuanya . dia naik rimas apabila sering diajukan soalan yang sama !

baru sahaja kakinya mencecah ke lantai , Iphonenya berdering tanda ada panggilan masuk .

' janganlah parents aku yang call . serabut do ' , bebel hatinya lalu dikeluarkan Iphonenya dari saku jeans . sebaik sahaja melihat gerangan yang call , dia tersenyum .

" yo Aaron ? whats up ? " , soal Adrianne dengan senang hati . Aaron adalah kawan baiknya yang baru pulang dari England . dia fasih berbahasa Melayu kerana dia juga kacukan Melayu . nama sebenarnya ialah Aaron Xander Miqaille . dia merupakan salah seorang mafia . Adrianne juga salah seorang daripada anggota mafia atau lebih tepat dia adalah ketua mafia , Black Eagle . identitinya selama ini sengaja dirahsiakan daripada sesiapa termasuk keluarganya sendiri .

" kau jadi kan datang markas ? " , soal Aaron .

" aku on the way lah ni " , ujar Adrianne .

" on the way kau tu on the way ke sini ke atau baru on the way mandi ? " , perli Aaron .

" kau kalau rasa nak makan penyepak , kau cakap lagi benda benda macam tu " , marah Adrianne .

" chill lah King . alamek kau ni . sikit sikit sentap sikit sikit sentap . fikir kau bagus ke ? em apa apa jelah , by the way , ada 'ikan' au kat sini . orang kita baru dapat tangkap hari semalam " , bebel Aaron .

" cantekk . dalam masa 10 minit , aku sampai " , kata Adrianne lalu dia menamatkan panggilan tersebut . tangannya diregangkan . bibirnya mengukir senyuman sinis . kakinya melangkah ke sangkar Flynn .

" Daddy pergi dulu taw ? makan kenyang kenyang . Daddy nak pergi kerja dah ni " , ujar Adrianne sambil mengusap badan Flynn yang sedang makan . kakinya mula melangkah menuju ke pintu utama . tak lama itu , kedengaran deruan Audi RS5 Coupe miliknya meluncur laju membelah lebuh raya menuju ke markas Black Eagle yang terletak di Ampang .

Markas Black Eagle...

King Alan Xavier melangkah dengan berani . sebaik sahaja tiba dihadapan pintu utama , para pengawal menundukkan badan tanda hormat lalu mempersilakan King Alan Xavier masuk . kakinya melangkah menuju ke lif VVIP yang terletak disebalik dinding konkrit berona kelabu gelap . kelabu lagi ?! tiba di tingkat 4 , King keluar . pengawal dipintu itu mempersilakannya masuk kedalam ruangan 'syurga' . kelihatan seorang lelaki yang tampak sangat lemah kondisinya , terikat dikerusi kayu . King Alan Xavier mula merapati lelaki itu . lelaki itu memandangnya tajam .

" holla boy " , panggil King Alan Xavier sambil menampar pipi lelaki itu dengan perlahan . lelaki itu menolak menggunakan pipinya . King Alan Xavier tersenyum sinis .

" siapa hantar kau ? " , soal King Alan Xavier bersahaja .

" huh ? kau fikir aku akan bagitahu ? dasar pengecut . puiiii " , ejek lelaki itu sambil meludah kehadapan , nyaris terkena wajah King Alan Xavier .

" oh really ? are you sure ? okey baik . jadi mesti kau tak kisah lah kan kalau aku buat tatu kat muka hodoh kau ni ? " , ujar King Alan Xavier sambil mengeluarkan pisau rembo dari saku jeansnya . ditayang tayang pisau itu didepan mata lelaki itu . lelaki itu mulai cuak .

" kau nak bagitahu ke taknak ? " , soal King Alan Xavier lagi .

" sampai mati pun aku takkan bagitahu " , ujar lelaki itu . King Alan Xavier ketawa kecil dan kemudian wajahnya bertukar sinis .

" oh okey kalau taknak " , ujar King Alan Xavier lalu dihalakan pisau itu dipipi lelaki itu . ditoreh dalam sehingga nampak isi .

ARGHHHHH ! jeritan mula memenuhi segenap ruang bilik itu . King Alan Xavier tersenyum sinis . kedua dua pipi itu sudah selamat ditorehnya .

" ala siannya . sakit eh ? muka dah hodoh , aku cuba untuk cantikkan tapi tulah kalau dah hodoh tu tetap hodoh jugaklah . bodoh " , ujar King Alan Xavier . namun lelaki itu seperti tidak gentar dengan kata kata King Alan Xavier . dia tersenyum sinis dalam sakit .

" kau fikir bila kau buat aku macam ni , kau akan dapat maklumat pasal boss aku , pasal bini kau semua dari aku ? jangan mimpilah . pengecut " , ejek lelaki itu lagi . King Alan Xavier ketawa lagi .

" seriuslah ? kau tak kisah lah ni kalau aku cabut nyawa kau ? okey then semoga tenang disana ya ? " , ujar King Alan Xavier lalu mengeluarkan sepucuk pistol dari saku hoodiesnya . kemudian , dihalakan muncung pistol itu tepat ke jantung lelaki itu . lelaki itu sudah berubah pucat . pucat lesi .

" satu untuk kebodohan kau " , kata King Alan Xavier lalu dia menembak tepat dada kiri lelaki itu . lelaki itu mengerang sakit .

" satu , kerana kau ingkar cakap King Alan Xavier ! " , ujar King Alan Xavier lagi lalu tembakannya tepat ke dada kanan lelaki itu . lelaki itu sudah mula nyawa nyawa ikan .

" dan ini untuk isteri aku ! " , katanya garang . mata kelabunya mencerlung tajam kearah lelaki itu . satu lagi tembakan dihala tepat kekepala lelaki itu . terus dia dan kerusinya terjatuh ke lantai simen itu .

" Bingo ! " , kata King Alan Xavier sambil meniup muncung pistol kesayangannya itu .

" bereskan semua ni . aku taknak ada setitis pun darah dia yang jijik tu melekat atas lantai markas aku " , arah King Alan Xavier kepada anak buahnya lalu dia beredar ke bilik utama dimana lokasi dia dan ahli mafia Black Eagle yang lain berkumpul .

" yow whats up boss ! " , tegur Alex Uqaisy Elexir sambil mengacah untuk memeluk Alan Xavier . perangai Alex memang begitu . kanak kanak riang . King Alan Xavier menayangkan wajah jijik . King Alan Xavier kemudian melabuhkan punggung diatas kerusi hitam yang dikhaskan untuknya .

" so macam mana ? dapat detect tak location bini aku ? " , soal King Alan Xavier kepada Aryan Dennis Benjamin .

" tengah cuba ar ni . payah do . system kawalan kuat sangat . cannot detect . asal aku detect je , error " , bebel Aryan . King Alan Xavier mengeluh lagi .

" ada siapa siapa call korang tak sebelum ni ? " , soal King Alan Xavier lagi . namun semua hanya menggelengkan kepalanya .

" weh , by the way , budak puaka tadi membantu tak ? " , soal Raja Edwin Danielle .

" membantulah sangat . jangan cakap habuk , debu pun takde . alhamdulillah lah , budak tu dah selamat menuju ke kubur " , kata King Alan Xavier .

" kau sabar au . apa apa hal kitorang akan cuba jejak isteri kau sampai dapat " , ujar Aaron Xander Miqaille . King Alan Xavier hanya mampu tersenyum . lalu mereka berpelukan . sungguh Adrianne aka King Alan Xavier beruntung kerana mempunyai kawan baik yang amat memahami .

She 's My Hazel✔️Where stories live. Discover now