[65]

3.3K 110 2
                                    

Itali...

Tepat jam 3 pagi , Aaron , Edwin , Alex dan Aryan selamat tiba di markas milik Shawn .

" haz lo que planeamos . asegúrase de no fallar " ( buat seperti yang kita rancang . jangan gagal satu pun ) " , ucap Aaron . lantas mouth mask berwarna hitam yang dipakainya diperkemaskan . penutup kepala hoodie juga dikemaskan . masing masing mengangguk tatkala mendengar arahan dari Aaron . selepas itu , perlahan lahan mereka menyusup kedalam selepas pengawal pengawal yang berkawal diluar terbaring kaku akibat ditembak .

BANG !

BANG !

BANG !

BANG !

BANG !

BANG !

bunyi tembakan bersahutan silih berganti memecahkan suasana keheningan pagi yang masih muda .

" too early to end the game dude " , ucap Shawn tatkala melihat mereka semua berjaya membunuh anak anak buahnya . hatinya sumpah sakit . dalam hati dia memaki , mencarut . Ardelle pula telah mati ditembak oleh Aaron sendiri . mayatnya dicampak kedalam gaung disebelah markas itu . dia perlahan lahan melangkah kearah Adrianne yang tampak lemah . disepak si Adrianne . terpancut keluar darah dari mulutnya .

" dont you dare to hurt him ! " , ucap Aaron lalu dia cuba mendapatkan Adrianne yang lemah itu .

" huh already did it . oppss " , jawab Shawn lalu dia memijak perut Adrianne . membuak buak darah keluar dari mulutnya . semua yang melihat menahan sebak . tapi bukan Aaron . mata Aaron membara menandakan dia tersangat marah .

" aku kata jangan buatlah anjing . dont mess with me , stupid ! " , jerit Aaron lalu pantas dia berlari kearah Shawn . perut Shawn diterajang menyebabkan Shawn terpelanting kedinding . Shawn tersenyum senget .

" kau yang cari pasal dulu " , ucap Shawn . sengihannya makin melebar .

" kalau kau nak nyawa , ambil nyawa aku bukan nyawa dia tapi tolong lepaskan dia . dia ada isteri ada anak . keluarga dia dah tunggu dia kat rumah . aku sanggup jadi taruhan " , ucap Aaron dengan senada . masing masing yang mendengar terus terpana . makin melebar senyuman yang terbit dipinggir bibir Shawn .

" aww so sweet you are . nak berlagak hero la ni ? okey baik . aku akan lepaskan King , dan kau akan jadi galang ganti . aku dah lama nak rasa darah helang tua macam kau " , ucap Shawn .

" the best men win , bro . kita tengok taring siapa lagi tajam , aku atau kau " , ucap Aaron sinis .

" apa ni babi ? kita plan lain , apa kau buat ni ? kau gila ke setan ? " , soal Edwin sambil menolak nolak bahu Aaron . Aaron tersenyum tipis lalu dia menepuk bahu si Edwin .

" takpelah , demi adik ipar . aku sanggup . aku nak korang bawa King balik . tinggalkan aku kat sini . cakap kat Hazel , aku sayang dia " , ucap Aaron . saat mendengar perkataan adik ipar , mereka semua terpana .

" adik ipar ? apa maksud kau ? " , soal Alex pula . wajahnya amat jelas berkerut .

" kalau umur aku panjang aku cerita . sekarang aku nak korang pergi " , arah Aaron .

" tapi weh , kau macam ma... " , belum sempat Aryan menghabiskan kata katanya , Aaron memintas .

" aku taw apa yang aku buat . pastikan bawa Adrianne ke hospital . aku nak semua berjalan dengan lancar . move . jangan risau pasal aku " , arah Aaron . dengan berat mereka merungkaikan rantai yang terikat dibadan Adrianne . dengan perlahan lahan dipapah lelaki itu menuju ke kereta .

" okey sekarang , tinggal kita berdua . so let's fight dude ? without weapons . kau nak tengok lagak helang beraksi an ? ha mari " , ujar Aaron sinis . hoodienya ditanggal lalu dicampak ke lantai , menampakkan susuk tubuh tinggi lampai dan sasa miliknya . Shawn turut begitu . hoodie yang berlambang Izs yang dipakainya ditanggalkan lalu dicampak ke atas lantai , mendedahkan badannya yang mempunyai tatu besar di dadanya . mereka mula berlawan . disaat Shawn terleka , dengan pantas Aaron menendang perut Shawn membuatkan lelaki itu tersungkur . tanpa buang masa , Aaron menumbuk muka dan perut lelaki itu . terpancut darah keluar dari mulut dan hidung si Shawn namun dia masih mampu tersenyum sinis .

" aku dah kata , jangan sentuh dia . kau memang cari pasal dengan helang kan ? " , bentak Aaron . tak cukup dengan tumbukan , sepakan juga turut diberikan menghala kearah pinggang lelaki itu . Shawn menyeringai kesakitan .

" kalau dia tak kacau tempat aku , aku takkan buat macam tu . dia yang bangang , bodoh sebab datang sorang . dia fikir dia bijak sangat sampai aku tak mampu hidu kedatangan dia yang tak diundang . dasar helang bodoh . dan kau pun bodoh sebab ada ketua yang bodoh lagi bengap macam dia " , ucap Shawn dalam payah .

" yang bodohnya adalah kau sebab cuba memporak perandakan rumah tangga adik ipar aku dengan menggunakan si mati tu , Ardelle atau lebih tepat sekali Darlene Nellysha ? so jijik cara permainan kau ni , bro . kau gunakan perempuan sebagai alat kau . kau akan menyesal . sumpah aku kata . yang kau buat tu adik ipar aku tahu ? " , ucap Aaron lalu perut Shawn dipijak bertalu talu . darah memancut keluar lagi . tak cukup dengan itu juga , dada dan muka milik Shawn dipijak pijak tanpa henti . memancut mancut darah mengena tepat ke badannya serta permukaan lantai sejuk itu . Shawn kian lemah . barangkali kerana kehilangan banyak darah . Aaron berdiri sambil tersenyum sinis .

" kau kata nak rasa darah helang kan ? amacam ? sedap tak rasa ? mesti sedap kan ? yelah darah helang tak sejijik darah anjing kurap macam kau " , perli Aaron secara sarkastik . Aaron tergelak sinis . Aaron berjalan mengelingi Shawn yang terbaring lemah diatas lantai konkrit .

" sian kan kau ? ada otak tapi taknak guna dengan cermat . ada akal tapi kau letak kat celah punggung kau . sumpah kata , so stupid you are . kau nak lawan aku tapi kau tak guna otak kau . and now agak agak kau lah kan , taring helang ke taring anjing yang lagi berbisa ? " , ujar Aaron sarkastik . dia tersenyum sinis . bebola mata Shawn hanya bergerak mengikut pergerakan Aaron yang kehulu dan kehilir .

" jangan mimpi kau akan menang " , bentak Shawn dalam sakit .

" eh ? dah tahap nyawa nyawa ikan puyu pun kau masih nak pertahankan diri sendiri . aww kau mempunyai semangat waja yang utuh didalam diri lah . aku tumpang simpati " , ejek Aaron sambil menarik rambut perang milik Shawn keatss menyebabkan Shawn menyeringai kesakitan . pantas Aaron berdiri membelakangi Shawn yang terbaring .

" any last word sebelum kau disepak masuk dalam kubur ? " , soal Aaron sarkastik . dia tergelak . tanpa sedar , Shawn berdiri dalam payah lalu mendekati Aaron yang leka . dia tidak menyedari sama sekali yang Shawn sedang berada dibelakangnya .

" just to say goodbye " , ucap Shawn . Aaron terkejut mendengar suara yang amat rapat dicuping telinganya . dan saat Aaron memalingkan tubuhnya kebelakang tiba tiba ,

ZAPPP !

Pisau kecil yang terselit didalam saku jeans milik Shawn sedari tadi dengan pantas dihunuskan tepat keperut Aaron dan kemudian Shawn terjatuh . Aaron tergamam menahan sakit .

" kalau aku mati , aku takkan biar aku mati seorang diri . kau akan ikut jejak aku " , ucap Aaron dalam sakit . dengan payah dia mengeluarkan pistol Mark 23- berwarna kelabu gelap dari saku jeansnya dan

BANG !

BANG !

BANG !

tembakan dilepaskan tepat menghala kedada , kepala dan perut Shawn .

triple kill !

dan Shawn kaku disitu .

mati .

tak lama itu , Aaron turut jatuh ke atas lantai . matanya ternampak bayang bayang arwah nendanya yang berpakaian serba putih tersenyum sambil melambai kearahnya .

" maafkan abang , Mel . sebab tak mampu jaga Mel dah lepas ni " , ucapnya dalam payah . air matanya menitis jua . perlahan lahan matanya tertutup rapat .

She 's My Hazel✔️Where stories live. Discover now