[57]⭐

2.4K 102 0
                                    

7 bulan kemudian...

Hazel mengusap perutnya yang sudah kedepan bak belon dengan perlahan . timbul perasaan sayu didalam hati . mana sajalah suaminya ? 7 bulan dia tunggu tapi tidak kunjung tiba .

" sayang , Daddy tak sayang kita ke em ? dah 7 bulan kita jadi penunggu disini tapi Daddy tak datang pun em . Daddy janji Daddy nak datang , tapi sampai sekarang tak datang datang pun kan sayang ? " , bebelnya sendiri . perutnya diusap usap . terasa tendangan dari dalam . dia tersenyum .

" nakalnya anak Mummy ni . nakal macam Daddy . nanti bila dah besar , jangan ikut perangai nakal Daddy tahu ? ikut perangai Mummy , Mummy kan baik ? " , katanya lagi . lagaknya seperti anaknya berada dihadapannya saja .

" sayang , Mummy rindu Daddy la em . agak agak bilalah Daddy nak datang sini kan ? " , soalnya lagi .

" Daddy tak sayang Mummy dah kot . entah entah dah lupa Mummy em " , ucapnya perlahan . tubir matanya berair sedikit . baru sahaja usai menangis untuk kali keberapa entah . tak lama itu , pintu dikuak dari luar .

" Mel , kenapa tak tidur lagi ? " , soal Aaron ramah . punggungnya dilabuhkan dibirai katil .

" tak mengantuk em " , jawab Hazel perlahan . Aaron memandang mata Hazel . sah , menangis lagi .

" cry again ? " , soal Aaron .

" mana ada " , jawab Hazel . menidakkan jawapan yang benar .

" abang tahu Mel nangis . sabar okey ? nanti dah selesai urusan disana , King datanglah sini . stop overthinking please " , pujuk Aaron . sememangnya dia menggelarkan dirinya sebagai abang kepada Hazel .

" em abang , kenapa abang panggil Mel as Mel ? sedangkan panggilan tu hanya untuk keluarga " , soal Hazel . sudah lama dia ingin menanyakan soalan itu namun tidak kesampaian . harini baru berkesempatan .

" emm Mel ingatkan abang kat adik abang . dia sebaya dengan Mel . entah dia ingat lagi atau tak kat abang pun abang tak tahu " , jawab Aaron ragu ragu . belum bersedia untuk menceritakan perkara sebenar . Hazel berkerut .

" takde apalah . dah dah tidur . jangan fikir sangat . tak baik untuk baby and for mummy too " ,
nasihat Aaron lalu dia berura ura untuk keluar namun dipanggil oleh Hazel .

" abang , Mel sayang abang . terima kasih sebab anggap Mel sebagai adik abang walaupun Mel bukan adik abang " , ucap Hazel . Aaron tersenyum tawar lalu menganggukkan kepalanya . dia terus melangkah kepintu . tubir matanya sudah mula panas .

" kau dah kenapa tiba tiba menangis ? " , soal Alex yang lalu dihadapan bilik Hazel .

" aku potong bawang tadi . kau apa tahu ? tahu makan je . kerja tak buat . dah jangan sibuk " , marah Aaron lalu melanggar bahu Alex . kakinya diarah menuju kebiliknya .

" bawanglah sangat . bawang pun takde kat villa ni kau kata potong bawang . sumpah jadi bawang putih baru tahu " , perli Alex diam diam . kakinya juga diarah menuju ke biliknya .
.
.
.
.

7 pagi , waktu tempatan...

Adrianne sudah bersiap sedia ingin pergi ke kerja . setelah yakin diri sudah siap sepenuhnya , dia melangkah kepintu . sebaik sahaja terbukanya pintu , terpampang wajah Ardelle Nabella yang cantik memakai gaun labuh separas betis berwarna nude dan kasut tumit tinggi berwarna hitam .

" morning handsome " , ucap Ardelle .

" morning too " , balas Adrianne sambil tersenyum tipis . dia sendiri pelik . Ardelle ni tak penat ke hari hari sambut dia di rumah . Ardelle ni pembantu peribadi dipejabat atau pembantu peribadi seumur hidup ?

" harini I bawakan spagetti karbonara untuk you , Tuan Ad " , kata Ardelle sambil menayangkan satu bekal dihadapan muka Adrianne . Adrianne tersenyum . pandai betullah ambil hati .

" tak penat ke hari hari masakkan untuk saya ? " , soal Adrianne .

" untuk Tuan Ad apa apa pun boleh " , usik Ardelle sambil menguis bahu Adrianne manja . Adrianne menjarakkan diri sambil menayangkan wajah tak selesa .

" jom lah pergi pejabat . nanti saya makan kat pantri " kata Adrianne sambil mengunci pintu . kakinya melangkah kearah Audi R5S Coupenya . lambat lambat Ardelle melangkah kearah keretanya lalu mengekori Adrianne dari belakang .

" apalah yang susah sangat nk goda kau ni , Ad ? kau langsung tak makan dengan godaan aku kan ? kau tunggu jelah nanti " , bebel Ardelle sendiri . tangannya naik memukul stereng . tiba tiba , telefonnya berdering . sebaik sahaja menjawab panggilan tersebut ,  tak lama itu , dia tersenyum sinis . yeah , ini masanya !
.
.
.
.

Hazel bingkas bangun dari pembaringannya . em sudah menginjak ke angka 9 pagi . patutlah lain macam punya sengal belakang . kalau dilihat jam kini , confirm di Malaysia masih malam . dia tekad . dia mahu pulang ke Malaysia . tidak sanggup rasanya menunggu ketibaan suaminya yang entah bila akan tiba . dia mula mandi dan bersiap . kemudian , dia mula mengemaskan pakaiannya lalu diletakkan didalam bagasi hitamnya .

" hari ni kita balik Malaysia ya baby ? baby mesti teringin nak jumpa Daddy kan ? " , katanya sendiri sambil mengusap perutnya dengan perlahan . dia tersenyum . Aaron lalu di hadapan bilik adiknya itu . sebaik sahaja melihat adiknya mengemaskan barang barangnya , dia mula menerjah masuk kedalam bilik .

" Mel , where are you want to go ? " , soal Aaron pelik .

" cari separuh nyawa Mel yang jauh " , ujar Hazel sambil tersenyum tipis .

" tak payah balik , please . Mel sarat tu . kalau apa apa jadi macam mana ? " , pujuk Aaron . ya , dia risau . gila tak risau ? adik dia kot .

" dont worry la abang . everything gonna be fine . trust me " , balas Hazel polos .

" em yelah . te voy a extrañar muchísimo , mi querida hermana ( i will miss you really really much , my beloved sister ) " , kata Aaron sambil mengusap lembut kepala adiknya itu . Hazel pelik .

" abang cakap apa ? " , soal Hazel polos .

" abang cakap emm jaga diri " , bohong Aaron sambil tersenyum . Hazel membuat isyarat 'O' menggunakan bibirnya . Aaron tersenyum manis . alahai , comel comel je adik aku sorang ni .

" ni nak abang temankan Mel tak ? " , soal Aaron prihatin .

" takpelah abang . Mel okeylah . tak payahlah risau " , jawab Mel .

" kalau macam tu , abang hantar Mel sampai airport lah ya ? let me be your personal driver today without charge . just free of charge , just for you baby " , kata Aaron cuba menawarkan diri untuk menemani adiknya itu .

" hm yelah , jom " , ujar Hazel sambil tersenyum . Aaron tersemyum kemenangan .

" jap , abang pergi ambil kunci Alvin dengan hoodies abang dalam bilik . tunggu abang okey ? dont you dare to pick up the luggage by your own huh " , kata Aaron lalu dia berlari anak menuju ke biliknya . tak lama itu hoodies hitam , skinny jeans hitam sudah selamat tersarung ditubuhnya . kaca mata hitam menutupi matanya .

" here we go . let's go baby " , ajak Aaron lalu dia mengangkat bagasi berat milik adiknya itu menuju ke bawah menuju ke arah Arvin . Arvin yang telah diset automatik itu dipandang . warna hitam  . ya , warna kegemarannya dan adiknya itu . dia saja membeli kereta berwarna itu bagi mengingatkan dia kepada adiknya . dalam perjalanan , dia menghubungi Edwin .

" Edwin , pide otra bonita villa . tengo algo que resolver . no pidas demasiado , estoy disparando coral . ( yo Edwin , mintak yang lain jaga villa elok elok . aku ada hal untuk diselesaikan . jangan banyak tanya , aku tembak kang ) " , kata Aaron lalu dia menamatkan panggilan tersebut .
.
.
.
.

Sebaik sahaja Hazel sudah selamat masuk kedalam PJ , Aaron tersenyum sinis .

" adik ingat abang akan biarkan adik pergi sendiri ? takkan sesekali " , kata Aaron . penutup kepala hoodiesnya diserkup dikepala lalu dia melangkah kearah PJ miliknya . ya , dia juga akan ke Malaysia .

She 's My Hazel✔️Where stories live. Discover now