Sesuai janji nizar setelah MPLS lian sudah di perbolehkan sekolah, ia sudah siap untuk berangkat sekolah tinggal menunggu atha mengambil barang yang ketinggalan dikamar
Risma membelai surai rambut lian"jangan sampai kecapean ya"lian mengangguk paham
"dek berangkat"ujar atha mencium punggung tangan risma disusul juga lian
"asalamualaikum"salam mereka
Risma tersemyum"waalaikumsalam"
Sesampainya di sekolahan atha memakirkan mobilnya di parkiran mobil yang dekat lapangan utama, saat lian dan atha keluar mobil banyak pasang mata yang memuja mereka karena ketampanan mereka miliki
Lawan jenis mana yang tidak tertarik dengan rupa lian dan atha bahkan sesama jenis saja suka iri pada sosok mereka, yang mempunyai tubuh atletis, hidung mancung, matanya yang setajam burung elang, berkulit putih, otak encer, hampir bisa di katakan sempurna tapi lagi dan lagi tuhan memberitahu kita tidak ada manusia yang sempurna.
Semua orang berbisik bisik siapa remaja disamping atha kerena mereka tidak pernah tau sosok itu, waktu MPLS mereka juga tak melihatnya
"gila ganteng banget tu orang"
"dia siapa sih kemarin waktu MPLS kok nggak tau gue"
"kenikmatan tuhan mana yang kau dustakan lagi"
"itu adiknya kak atha ya kok mirip banget"
"ternyata ada yang lebih ganteng ya dari kak atha"
Dan masih banyak lagi, tapi sama sekali tak dihiraukan lian
"ini kelas lo"tunjuk athaLian sedikit mendongak melihat papan kecil yang menggantung yang bertuliskan 10 mipa 1, ia sedikit melihat orang orang yang di dalam kelas yang saling berbincang satu sama lain.
"jangan bikin masalah dan yang terpenting jangan lupa senyum"atha menepuk pundak lian pelan setelah itu pergi meninggalkan lian
Lian masuk ke dalam kelas langsung di sambut senang calon teman temanya
"lian kita sekelas lagi"teriak dito tetangga lian sekaligus sahabat lian sejak kecil dan kebetulan atau tidak dari sekolah dasar dito dan lian selalu satu kelas, padahal waktu SMP setiap tahun kelasnya selalu di acak tapi tetep saja mereka berdua satu kelas
Lian mengacuhkan dito ia hanya ingin duduk sekarang, dito menarik tanganya menyuruhnya duduk di kursi sebelahnya
"lo duduk disini okay, biar gue nyonteknya gampang"Seorang gadis menghampiri lian dan dito"hay kenalin aku aqila putri ayunindira kalian bisa panggil kila"ujar kila
"gue ditiyo erlangga, lo bisa panggil dito"
"kamu siapa"
Namun sang empu masih fokus dengan buku yang dibaca
"anak ini nggak bisa bicaraya?""bisa kok, lo bisa bikin dia tertawa, eh kalau ketawa kayaknya mustahil deh, bikin dia senyum aja, lo gue traktir di kantin seminggu"
"beneran"dito mengangguk, kila tampak berfikir, netranya melirik buku yang dibaca lian"pinjem buku kamu dong"kila mengambil buku yang dipegang lian
Lian menutup matanya untuk merendam kemarahanya, ia bangkit merebut paksa bukunya"cewek gila"ucap lian ketus
Saat lian ingin melangkah kila menghadang jalanya"ets, nggak boleh pergi, nama kamu siapa"
"......."
Kila memicingkan matanya"aulian dwi B.G oh nama kamu aulian, kayak cewek ya namanya, kamu mungkin kalau cewek cantik banget, tapi ya masih cantikan aku lah, secara kamu kan cowok"
KAMU SEDANG MEMBACA
My Story
Teen FictionOrang yang selalu cuek dengan keadaan sekitarnya, berkepribadian dingin bak salju di kutub utara, hampir tidak pernah merespon dengan lawan jenisnya semenjak kejadian kala itu, tapi apakah ada orang yang mampu mencairkan itu semua---aulian dwi basir...