Risma membuka pintu kamar sang bungsu ia mendekati sang empu yang masih tidur nyeyak, sepertinya sehabis sholat lian kembali tidur karena sejak pulang sekolah lian terserang demam mungkin lian saat ini masih merasa lemas walau demamnya sudah turun
"dek bangun"risma sedikit menepuk pipi lian
Lian mengeliat pelan ia menatap risma dengan sayu lalu ia mengalihkan padanganya ke jam digital di nakasnya, sontak ia kaget melihat jam sudah menunjukan 5.45"bunda kenapa baru bangunin"
"kamu nggak usah sekolah saja, masih lemaskan"
"enggak aku mau sekolah, nanti mereka kira aku lari dari hukuman lagi"
"lian bunda nggak mau lihat kamu kayak kemarin, toh kamu juga nggak salah, bunda bisa bilang sama ayah suruh cabut hukuman kamu"
"aku tetep mau sekolah!"ucapnya lamgsung beranjak dari tempat tidur
*____*
Setelah mengerjakan hukumanya membersihkan lapangan dengan di bantu atha dan dito, mereka langsung ke kantin kecuali atha karena dia mendapat tugas harus mengondisikan taman belakang, karena hari ini jumat, minggu ke dua setiap hari itu sekolah mengadakan jumat bersih al hasil setelah bersih bersih banyak siswa siswi yang pergi kekantin
"nih aku udah belikan pisang keju khusus buat kamu aul yang keju buanyak"ucap kila menyerahkan sepiring pisang keju
Lian tersenyum langsung menyuapkan pisang keju itu ke mulutnya saat gigitan pertama kayak ada yang aneh tapi nggak mungkin kila memesankanya salah
"gue boleh gabung"tanya bela
"boleh kak"ujar dito, bela dan mitapun duduk di kursi kosong
Kila hanya diam menudukan kepalanya takut, bela yang melihatnya hanya tersenyum sinis
Lian memejamkan matanya, tanganya meraba dadanya yang sesak dan setiap tarikanya terasa menyakitkan, ah kenapa tiba tiba ia bisa sesak nafas gini, dito yang yang pertama menyadari langsung air mukanya berubah kawatir"yan lo kenapa"
"hah se-sak..hah"ucap lian pelan disela rasa sakit
Dito langsung menahan tubuh lian yang hampir merosot"kok bisa tiba tiba sesak nafas"
Bela langsung mencoba pisang keju yang dimakan lian tadi"pisangnya di baluti coklat, yan lo cari mati ya makan coklat"
Kila langsung bertambah panik setahunya ia tadi memesan pisang keju nggak pakai coklat kenapa bela bilang pisangnya dibaluti coklat"tadi aku pesan pisang keju nggak pakai coklat kok"
"wah wah udah gila lo, lo mau bunuh lian"ujar bela tak terima, kila sontak langsung menggeleng keras
"kenapa kalian cuma ngeliatin doang, nggak bantuin gue bawa ke uks"teriak dito karena orang orang yang ada di kantin hanya melihat saja tanpa niat membantu saat mendengar teriakan dito mereka langsung membantu dito membopong lian ke uks
Untung saja uks ada dokter yang menjaga lian jadi bisa langsung di tangani, dito menatap cemas sohibnya dari kaca luar uks karena dokter tak mengizinkan semuanya masuk hanya yang bertugas saja yang boleh
"ini semua gara gara lo kalau lo nggak mesenin lian salah lian nggak mungkin sampai kayak gitu""aku beneran pesen pisang keju nggak pakai coklat dit"
"alah mana ada maling yang ngaku, kalau ngaku penjara penuh, lo sengajakan pesan pisan coklat ke lian"
"enggak kak, beneran..."
"bocot lo pergi sana mata gue sepet liat tampang polos lo"
Atha datang dengan nafas yang ngos ngosan karena lari dengan jarak tidak dekat"gimana keadaan lian"
KAMU SEDANG MEMBACA
My Story
Teen FictionOrang yang selalu cuek dengan keadaan sekitarnya, berkepribadian dingin bak salju di kutub utara, hampir tidak pernah merespon dengan lawan jenisnya semenjak kejadian kala itu, tapi apakah ada orang yang mampu mencairkan itu semua---aulian dwi basir...