empat

1.8K 114 3
                                    

Kila dan nabila berlari disepanjang koridor karena jam pelajaran sudah berganti 20 menit yang lalu, gara gara tadi pagi ia tidak setor dikamar mandi imbasnya waktu pergantian jam tadi ia BAB disekolah

Ia melihat teman temanya tengah melakukan pemanasan, ia sampai dengan nafas terengah

"aqila, nabila kalian dari mana saja"ujar pak jarot guru olahraga

"maaf pak saya tadi nemenin kila, bab makanya lama"

"kalian taukan setiap siswa atau siswi yang terlambat harus dihukum, sekarang kalian lari dua putaran"

"pak, jangan hukum nabila dia nggak salah, kalau aja nggak nemenin saya bab, nabila nggak mungkin terlambat"

"yaudah aqila kamu lari lima putaran sekarang"

Kila membulatkan matanya tak percaya lapangan utama sangat luas dan lebar 2 putaran saja ia mungkin tak sanggup apalagi 5 putaran dan apesnya lagi dia belum sarapan"ba..baik pak"

Kila mulai berlari pada putaran pertama kedua ketiga kila masih kuat walau nafasnya sudah pendek, tapi pada putaran ke empat pandangan kila sudah membayang, kepalanya pusing dan perutnya terasa diaduk aduk, kila ingin menyerah tapi tapi tatapan jarot membuat nyalinya ciut

Lian bisa melihat keadaan kila tidak baik baik saja terlihat dari kulitnya sudah pucat, rambutnya sudah lepek karena keringat dan tentu saja bajunya sudah basah karena keringat

Mereka semua terkejut saat melihat kila tersungkur jarot dan beberapa orang mendekat, jarot membalikan tubuh kila ia langsung terkejut melihat mata kila yang terpejam, mukanya pucat pasi dan ada luka babras di pipi kila, ia yakin itu terkena paving"kalian semua latihan dulu, nanti saya ambil nilainya"

Setelah jarot membawa kila di uks dan sampai kila tersadar dari pingsanya, jarot langsung kembali ke lapangan"kamu kenapa?"tanya jarot melihat salah satu siswa yang di papah siswa lain

"bapak nggak liat lian lemes gini, kenapa harus tanya lagi sih pak"

Jarot menghembuskan nafas kasar"yaudah kamu bawa ke uks"

"nggak usah, pak saya baik baik aja kok"

"nanti kalau pingsan nyusahin lagi, heran saya kelas ini kok banyak yang lemah banget"gerutu jarot

Deg

Hati lian sakit mendengarkan ucapan jarot yang menyebutkan kelasnya lemah"gue masih kuat nggak usah ke uks"ucap lian dingin

"nggak usah dengerin ucapan pak jarot yan, lo ke uks aja, muka lo udah pucet banget dari pada pingsan"

Lian menepis tangan dito"gak"

*______*

Kila sedikit risih karena sejak dari pagi ia masuk dari gerbang sekolahnya sampai sekarang banyak cibiran dari teman temanya, topiknya hanya satu, yaitu karena kemarin kila siaran langsung bersama lian, apalagi tadi pagi kila juga berangkat bareng lian dan atha

Kila masuk ke kelasnya dengan membawa teh hangat untuk lian, karena tadi ia mencari lian di kantin tadak ada dan ia tanya ke dito kalau lian di kelas karena badan lian katanya lemas karena olahraga tadi
"aul, kamu sakit?"

Lian menatap kila sekilas setelah itu kembali fokus ke bukunya kembali, kenapa dia tau kalau dirinya sakit, bahkan kila sendiri juga sakit terlihat wajah kila masih ada rona pucat

"ini aku bawain teh hangat biar enakan"kila membuka tasnya mengambil bekal yang disiapkan maminya tadi pagi"dan ini bekal dari mami, di makan ya"

"nggak laper"ucap lian masih fokus ke bukunya

My StoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang