Setelah hampir 10 hari lian tak menapkan kakinya disekolah karena risma dan nizar tak mengizinkan lian untuk sekolah karena perihal sakitnya, sebenarnya lian setelah masa scorsing nya selesai ingin sekolah takut di kira teman temanya atau guru guru lari dari masalah, tapi tetap saja namanya nizar perkataanya tidak boleh dibantah
Saat lian,kila, dan atha keluar dari mobil suara bisik bisakan dari siswa siswi terdengar bahkan ada yang terang terangan menghujat lian dan kila sekaligus
"jangan dengerin mereka bilang"bisik natan, lian hanya mengangguk
Mereka menuju lapangan indoor untuk membersihkan lapangan itu tapi lian hanya diam karena atha tak mau membuat lian sampai kecapean alhasil hanya atha dan kila yang membersihkan,
Sekitar 20 menit mereka selesai membersihkan lapangan, merekapun langsung menuju kelasnya, sesampainya di kelas lian masih juga mendengarkan teman teman sekelasnya yang menghujat dirinya pengecutlah, lari dari masalah lah dan masih banyak lagi, namanya juga lian ia hanya menganggap angin lewat saja.
"yan lo mentang mentang orang kaya aja sekolah lo mainin"ujar fano teman sekalas lian
Lian hanya diam tak ingin menjawab ucapan fano, namun dito yang tak terima lian dihujat teman temanya"jaga ucapan lo ya, lian nggak ngelakuin itu"
"halah omong kosong lo, di bayar berapa sih sama tuh anak, jelas jelas dia salah"
Bugg
Dito tak segan segan melayangkan bogemanya dipipi fano membuat lian marah saja"dito stop!"Fano yang tak terima juga kangsung melayangkan bogeman ke pipi dito
"kalian apa apaan sih, kalau ada guru lewat kalian mau dibawa ke BK"ujar kilaAkhirnya merekapun berhenti adu hantam, tapi mereka masih menatap sinis"urusan ini belum selesai"
Bu sita guru pengajar matematika itu masuk ke kelas pertanda pelajaran pertama akan dimulai
"salamat pagi anak anak"sapa bu sita"pagi buu"
"lian udah masuk sekolah, gimana liburan kamu enak"
Lian tercengang apa apaan guru itu menuduh dirinya liburan, emang ada liburan di rumah sakit, gratispun semua orang tak mau liburan di rumah sakit"maksut bu sita"
Sita tersenyum sinis"setelah perbuatanmu itu kamu masih berlagak polos, udah salah lari dari masalah lagi, kamu mau jadi pria pengecut"
Lian menghembuskan nafas kasar, ia tidak menyaka guru di depanya itu berkata seperti itu, kalau bukan guru sudah dia hajar habis habisan, ia diam bukan karena dia terdudutkan karena tak mau mengotori mulutnya cuma meladeni orang orang seperti itu
"kenapa diam emang iya kan, awalnya saya tak mengira kalau kamu melakukan hal yang menjijikan seperti itu kan di lihat lihat kamu tuh orang pendiam tidak neko neko tapi di balik itu ada sikap busuk dihati kamu"
"bu sita niat ngajar apa ngehina lian, kalau niat ngehina lian saja biar saya dan lian keluar dari kelas ini"ujar dito tak terima dari tadi lian dihujat guru di depanya
"nggak usah bicara lagi"ujar lian dingin
*_____*
Kila berjalan ke arah kamar mandi sendirian tanpa ada yang menemani, ia memang sengaja pergi ke kamar mandi sendirian, padahal nabila tadi sudah menawari agar kila tak sendiri namun kila menolaknya
Kila tampak ragu berjalan ke kamar mandi karena ia melihat kamar mandi cukup ramai tapi bagaimanapun ia sudah kebelet nggak mungkinkan ia gagalkan
"eh ada yang mau mesum nih di kamar mandi, tapi kok sendirian"ujar seseorang tapi kila tak merespon ia langsung aja masuk ke salah satu bilik kamar mandi
KAMU SEDANG MEMBACA
My Story
Teen FictionOrang yang selalu cuek dengan keadaan sekitarnya, berkepribadian dingin bak salju di kutub utara, hampir tidak pernah merespon dengan lawan jenisnya semenjak kejadian kala itu, tapi apakah ada orang yang mampu mencairkan itu semua---aulian dwi basir...