duapuluhsembilan

1K 84 9
                                    

"aku beneran udah nggak papa bun"ujar lian

"nggak papa gimana badan kamu masih anget, besok aja ya atau kaoan gitu kan masih ada waktu"ucap risma was was, bagaimana tidak was was tadi sehabis sholat subuh lian mimisan hebat sampai 5 menit lebih dan setelah itu dia terserang demam tinggi dan tak mau di bawa ke rumah sakit

"enggak bun aku maunya sekarang"rengek lian

"oke kalau gitu gue harus ikut, gue nggak akan biarin lo berangkat hanya sama bunda"ancam atha, memang lian tak memberikan izin atha maupun kila ikit pergi bersamanya, lian hanya ingin pergi sama bundanya saja

"enggak! Harus bilang berapa kali kalau gue pergi sama bunda aja, kalau bunda atau lo ngelarang gue pergi sekarang gue nggak akan mau minum obat maupun makan!"ucap lian kembali mengancam atha dan risma

"goblok! Yang ngerasain sakit lo terserah lo kalau mau ngancam kita kayak gitu, gue nggak ngaruh"
Sebenarnya atha takut apa yang di katakan lian tak mau main main anak itu keras kepala seperti nizar

"bang, jaga bicara kamu"

"biarin bun, dia yang ngerasain sakit dia juga yang menderita kita nggak ngerasain apa apa kenapa harus bingung"

"stop! Nggak usah di perpanjang, Oke oke bunda izinin kamu pergi sekarang tapi nggak usah ngancam ngancam nggak makan bahkan nggak minum obat segala, semalam bunda sudah buat janji sama pengasuh panti asuhanya"lian mengangguk semangat

*___*

Setibanya di panti asuhan 'kasih bunda' lian langsung turun dari mobil tanpa memperdulikan risma yang berteriak memanggil namanya,
Risma geleng geleng kepala"dasar anak itu"
Memang lian itu suka banget sama anak kecil sifat dia akan berubah 180° apabila bertemu anak kecil

Lian berlari menghampiri beberapa gerombolan anak perempuan dan laki laki penghuni panti asuhan"hai adek adek"sapa lian

"hai juga kak"ucap mereka semangat

"lagi main apa kalian"tanya lian

"sepur sepuran"

"hmm kalian mau mainan"anak anak itu mengangguk semangat, merekapaun mengikuti lian dari belakang

"nama kakak siapa"tanya salah satu anak laki laki

Lian tersenyum"panggil aja kak lian"ucapnya membuka pintu bagasi mobil

Lian mengambil beberapa mainan dari bagasi mobilnya, ia sengaja tadi mampir ke toko mainan untuk menyumbangkan ke panti asuhan"ini satu satu ya"semua anak berebutan ingin mengambil mainan yang di bawa lian"jangan rebutan nanti kakak nggak akan kasih loh"akhirnya anak anak itu mulai tertib mengambil satu satu

"bilang apa anak anak"ucap pengasuh yang baru saja datang

"makasih kak lian"ucap mereka bersama

Lian tersenyum manis"sama sama adek"

"perkenalkan nama saya binti salah satu pengasuh panti asuhan ini"ucap binti mengulurkan tanganya

Lian menerima uluran tangan binti"aulian bu"

"masuk yuk ibu kamu udah di dalam"Lian mengangguk mengerti ia mengambil kardus yang ada di bagasinya namun langsung di cegah binti"nggak usah nak, nanti biar pengasuh lainya biar yang ngambil"

"oh iya bu"

Lian mengekori binti berjalan memasuk pintu utama panti asuhan
"itu siapa bu"tanya lian pada perempuan perempuan berusia 7 tahunan, yang menyendiri di pojokan tengah bermain boneka lusuhnya

"laura, dia gitu selalu menyendiri karena merasa berbeda"

"saya boleh ke sana"

"tentu saja, tapi laura jarang bisa tersentuh orang asing"

My StoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang