Kila bersiap siap untuk berangkat sekolah ia menuruni anak tangga satu persatu, ia netranya melihat ibunya tengah mengoleskan selai ke roti tawar sendirian, memang hanya kila yang ikut balik ke indo, karena kakaknya masih kuliah dan dirumah hanya ada dirinya, ibunya, 2pembantu dan 2 satpam yang kerjanya vishit, sedangkan ayahnya mengurus perusahaan otomotif yang ada di jepang, yang katanya akan pulang ke indonesia 3 bulan sekali
Kila dan resa memutuskan tinggal di indonesia 2 minggu yang lalu karena ibunya asli indonesia, karena resa ingin memperkenalkan budaya di sini tempat kelahiranya, sejak kecil kila juga sudah fasih bahasa indonesia karena bahasa sehari hari kalau di rumah resa menyuruh memakai bahasa indonesia.
"selamat pagi mami"ucap
Kila mencium pipi kiri ibunya"pagi sayang"
Kila mendudukan bokongnya dikursi"mi nanti aku berangkat sekolah sendiri ya"
Resa menyatukan alisnya heran"emang udah hafal jalanya"
Kila menggeleng"aku berangkat sama lian"
"lian siapa?"
"itu loh rumah di samping rumah kita"
Resa terkekeh"oh, emang mau"
"ya maulah, emang ada cowok yang nolak aku, yaudah aku berangkat dulu ya mi"
Resa tersenyum"iya, hati hati"
"oke mi"
Saat kila keluar dari pintu gerbangnya, ia melihat lian dan seorang cowok sepertinya kakaknya masuk ke dalam mobil berwarna kuning, kila langsung berlari menghampiri mereka
Kila mengetuk kaca mobil dan kaca itu langsung terbuka menampilkan muka datar lian"aku boleh numpang"
"gak"ucap lian singkat
"yah boleh dong, aku udah jauh jauh lari dari rumah ke rumah kamu"
Lian memutar bola matanya malas, jauh apanya padahal rumah kila ke rumahnya hanya berjarak 10 meter
"boleh kok masuk aja"
"makasih koko"kila membuka pintu mobil
Lian menatap atha dengan dingin"kenapa lo izinin"
"yah gimana dia minta tumpangan ya gue izinin lah, emang kenapa toh juga satu sekolahan sama kita"
Lian membuang arah pandangnya ke sampingAtha menjalankan mobilnya"nama lo siapa"
"kila, nama koko siapa"tanya kila
Atha terkekeh karena dipanggil koko, kek ngrasa aneh gitu"athallah lo bisa panggil atha, btw rumah lo mana kok jalan kaki"
Kila menggaruk tengkuknya yang tak gatal"rumah aku di sebelah rumah ini hehe"ucapnya cengingiran
"oh, berarti yang ngasih kue kemarin"
Kila mengangguk semangat"gimana enak nggak kue sama browniesnya"
"kalau browiniesnya sih enak, enak banget malah, tapi kalau kue keringnya nggak tau, soalnya mau ngambil diembat semua sama lian"sontak kian langsung menatap atha horor
"diembat itu apa ko, dibuang ya? yah kok dibuan sih ul"ucap kila lesu
Lian sedikit bersyukur karena kila tak tau kata diembat"diembat itu diambil semua bukan di buang"lian menatap atha bertambah horor, membuat atha berdecak"kalau mau ngomong, ya ngomong aja nggak usah melotot melotot gitu, mata lo copot baru rasa lo"
"ohh, berarti lian suka sama kue keringnya ya, nanti aku suruh mami buatin kue keringnya lagi, biar lian cinta sama kila"ucap kila polos
Lian nergidik ngeri, kok ada ya manusia seperti kila pikir lian
KAMU SEDANG MEMBACA
My Story
Teen FictionOrang yang selalu cuek dengan keadaan sekitarnya, berkepribadian dingin bak salju di kutub utara, hampir tidak pernah merespon dengan lawan jenisnya semenjak kejadian kala itu, tapi apakah ada orang yang mampu mencairkan itu semua---aulian dwi basir...