Kila berjalan jalan di area kompleknya sendirian ia di suruh maminya pergi ke mini market karena persediaan gula habis dan resa ingin membuat kue, ia mengambil gula di rak mini market dan mengambil beberapa cemilan yang akan ia beli
"kila"panggil seseorang dari belakang
Kila menoleh"eh kak bagas"
"beli apa?"
"gula sama cemilan kak, kak bagas beli apa"
"beli minum tadi lupa nggak bawa minum"
Setelah itu mereka berbincang bincang di kursi depan mini market
"loh lo sendiri kil"kila mengangguk"gue kira sama lian"
Kila tersenyum"enggak, cuman beli gula aja minta temenin aul"
"lo pacaran sama lian"
Kila terkekeh"enggak, kita cuma sahabat, aku balik dulu ya kak soalnya gulanya mau di buat masak"
"gue boleh minta nomor lo"
"boleh"bagas menyerahkan ponseknya ke kila, dan kila langsung mengetik nomornya"nanti chat aku ya kak"bagas mengangguk
*____*
Sejak sepulang sekolah lian tertidur dan sampai mau magrip lian baru bangun tidur karena atha membangunkanya, untung saja tadi di sekolah ia sudah sholat asar dulu baru pulang jadi ia tak mempunya tanggungan lagi
Lian menyusuaikan cahaya yang masuk keretinanya namun ia menutupnya kembali membuat atha malas saja
"cepat bangun dek, bentar lagi magrip"
Lian berdecak padahal tubuhnya masih lemas tapi atha sudah membangunkanya, al hasil ia hanya mengangguk pelan namun tak berniat membuka matanya"kalau lo nggak bangun gue bilangin sama ayah kalau lo tiap kali pulang sekolah tidur karena lemas dan buat lo home schooling"
Lian sontak langsung membuka matanya, menatap atha tajam"cepet bangun sebelum ayah ke sini dann..."
"bacot"ucap lian ketus menyibak slimutnya dan saat ia mau bangkit kepalanya bertambah sakit namun ia bersikap biasa agar atha tak panik dan bilang ke orang tuanya
"slow man, nggak usah mandi langsung wudhu aja"lian hanya membalas dengan deheman saja
*_____*
Setelah sholat magrib kila mengajak keluar untuk makan malam di luar, entah kenapa kila ingin memakan empek empek palembang gara gara tadi ia liat mukbang di youtube, sampai sampai lian kesal saja melihat tingkah kila padahal ia sudah jauh dari rumahnya tapi ia belum menemukan kedai empek empek, tadi ia mereka sempat menemukan kedai empek empek palembang namun sudah habis
"mana ya di maps sekitar sini"ujar kila
Lian hanya memutar bola matanya malas dari tadi juga bilang gitu, lian merebut ponsel kila"kalau ini tutup kita balik"
"iya iya, nggak ngertiin kalau aku lagi ngidam"
Lian yang mendengarkan ucapan kila langsung mengerem mobilnya mendadak untung saja jalanan lagi lenggang jadi tak yang protes dengan ulahnya, ia menoleh ke samping"ngidam?"
"hayo pasti kamu mikir aneh aneh ya"tuduh kila"aku tuh kalau mau ada tamu tuh suka ingin sesuatu kalau enggak kayak gimana gitu pokoknya harus di turutin"
Lian bernafas lega ternyata kila tak seperti yang ia pikirkan, ia langsung melajukan mobilnya lagi, tapi lian juga aneh cewek kek kila apa mungkin hamil di luar nikah dan siapa juga laki laki yang mau sosok spesies kayak kila yang cerewetnya minta ampun walau kila cantik dan banyak laki laki yang tertarik denganya, mungkin mereka belum tau sifat asli kila, kalau udah tau sifat asli kila mungkin mikir mikir 2x dulu bahkan tak mau, eh tapi kenapa ia mau suka dan nyaman sama sosok kila yang orangnya petakilan nggak bisa diem padahal dulu ia paling anti sama perempuan yang banyak bicara
"itu itu masih buka, yes akhirnya aku bisa ngerasain empek empek palembang"ucap kila semangat
"siapa tau habis"cibir lian melepas selt bet nya
Lian memutar bola matanya malas melihat tingkah kila yang baru saja kelur dari mobil langsung berlari masuk ke kedai itu, ia melangkahkan kakinya mengikuti kila dari belakang namun ia berhenti di tempat duduk yang kosong
"masih ada ul seneng banget deh"lian hanya berdehem malas membuat kila menggerutu"kenapa sih ul marah ya"
Lian yang semula menunduk langsung mendongak lalu ia menggeleng pelan
Tak lama kemudian pesenan mereka datang mata kila langsung berbinar melihat dua porsi yang tersaji di hadapanya dan satu porsi di hadapan lian"kamu nggak elergi ikan tenggirikan"tanya kila takut kalau sampai lian elergi, diakan pantanganya banyak dan setiap kila mengajak makan di luar ia harus bertanya apakah lian alergi atau tidak
"enggak"
Kila mengangguk mengerti"hmm enak banget ternyata nggak sia sia kita jauh jauh sampai sini tapi tidak mengecewakan"lian hanya menggeleng nggeleng melihat sifat kila yang seperti anak kecil itu"ini saus apaan kok rasanya gini ya tapi enak sih"
"kuah cuko"
"masa sih?"
"cari di google kalau nggak percaya"
"percaya kok, gitu aja ngambek"
"cepet habisin gue tinggal nih"ucap lian dingin
"hmmm"
"permisi mbak mas ini pesenanya yang di bungkus"ucap salah satu pelayan
Lian membulatkan matanya tak percaya kila sudah memesan 2 porsi sekarang dia bungkus 5 porsi empek empek
"makasih mas"pelayan itu tersenyum lalu melenggang pergi
Setelah menghabiskan seporsi empek empeknya lian langsung beranjak"mau kemana"
"bayar"
"enggak boleh, nanti aku yang bayar saja"
"gue aja"
"yang ngajak aku, yang makan banyak juga aku yang harus bayar juga aku dong"
"nggak papa"
"pokoknya aku yang bayar"
"lo yang bayar tapi pulang sendiri"ucap lian dingin membuat kila takut saja
Kila memutar bola matanya jengah"iya iya"
.
.
.
.
Lian bernafas lega akhirnya ia sampai di rumah demgan selamat dan untungnya lagi mobil nizar belum terparkir di garasi itu berarti ia masih aman karena ayahnya belum pulang
"ini buat kamu"ujar kila menyerahkan satu kontong plastik putih yang ia bawa"bawa aja"
"lah niatnya kan ini buat keluarga kamu dan ini buat aku, kalau aku makan semua kan nggak habis"
"buat yang kerja di rumah lo"
"pokoknya ini buat bunda ayah dan bang atha"
"woy. Kalau pacaran di dalem, sampai ayah pulang dan lo masih pacaran di luar bakal di buat kambing guling"teriak atha di ambang pintu
"aku mau pulang aja, nih pokoknya harus di terima...BANG ATHA AKU PULANG DULU"
"iya hati hati"
Dengan langkah gontai lian memasuki rumahnya"apaan tuh"tanpa berniat menjawa lian langsung menyerah kantong plastik yang di berikan kila tadi"tau aja gue udah lama nggak makan empek empek"
KAMU SEDANG MEMBACA
My Story
Teen FictionOrang yang selalu cuek dengan keadaan sekitarnya, berkepribadian dingin bak salju di kutub utara, hampir tidak pernah merespon dengan lawan jenisnya semenjak kejadian kala itu, tapi apakah ada orang yang mampu mencairkan itu semua---aulian dwi basir...