enam

1.7K 111 2
                                    

Nando dan kila sudah melakukan donor darah, keadaan nando baik baik saja karena ini bukan yang pertama, ia sudah melakukanya tiga kali, sedangkan kila tadi sempat tak sadarkan diri karena bukan hanya tekanan darahnya rendah yang hanya 100/70, umurnya juga belum memenuhi, ia berbohong kalau umurnya sudah 17 tahun padahal masih mau menginjak 16 tahun

Atha sempat kawatir terjadi apa apa dengan kila karena ia baru sadar setelah kila selesai mendonorkan darahnya kalau umur kila belum 17 tahun
"la kenapa lo harus bohong sih"tanya atha

"kalau aku nggak bohong, aku nggak bisa mendonorkan darah aku buat aul"ucap kila lemah

"kan ada yang lain, nggak harus lo"

"siapa? Kalau aku nggak donorin darah aku, nanti harus nunggu lagi, ya kalau hari ini ada pendonor, kalau besok atau lusa, lian bisa meninggal dan aku nggak akan biarin"

Apa yang dikatakan kila ada benarnya juga, kalau sampai hari ini tak pendonor pasti lian bisa tak tertolong

"gue cabut dulu ya, di suruh pulang sama bokap"ujar nando

"oke, sekali lagi makasih ya bro udah nolongin adek gue"

"santui ajalah"ucapnya setelah itu pergi

"gue mau ketemu lian bang"

"infusnya belum habis, setidaknya tunggu habis dulu"

"ya iyalah bang, tinggal dikit gitu"ucap kila terkekeh

*_____*

Setelah berjuang selama beberapa jam akhirnya risma bisa melahirkan secara normal, ia melahirkan bayi mungil perempuan yang mempunyai berat badan 3400 gram dan tinggi 55 cm

Nizar menerimanya dengan senang hati, mengazani bayi mungil itu"jadi anak yang sholehah ya nak"monolognya, nizar mengalikan bayi mungilnya ke suster

"saya bawa ke ruang bayi ya pak"ujar suster itu

"iya sus"nizar melangkah menuju ruangan lian

"asalamualaikum"tak ada jawaban sama sekali karena atha masih tertidur diranjang risma yang tidak terpakai dan lian sepertinya belum sadarkan diri

"bang bangun, udah subuh"nizar sedikit menepuk pipi atha, dan sang empu langsung mengeliat

Atha langsung bangun saat melihat ayahnya"ayah..sss"atha memijat pangkal hidung karena merasa pusing, mungkin gara gara bangun tidur

"kenapa"nizar menyentuh kening atha yang terasa hangat itu"kamu demam bang"

"hmm aku nggak papa kok yah, mungkin karena kecapean"

"bang ayah kan udah bilang tenaga kamu jangan difosir terus, kalau waktunya makan ya makan, waktunya istirahat ya istirahat, jangan kalau udah mikirin apa gitu jadi lupa semuanya"

Atha menunduk, ia tau apa yang dirasakan ayahnya, pastinya ayahnya sangat kawatir kalau atha juga jatuh sakit"iya yah maaf"

Nizar mengusap surai legam anak sulungnya lembut"kalau sakit bilang jangan kayak adik kamu tau tau udah drop!, hari ini nggak usah sekolah aja, nanti ayah izinin ke wali kelas kamu"

"tapi yah, aku ada...."

"bang nurut aja bang kalau dibilangin orang tua tuh, kalau ada rapat atau apakan bisa diundur, ingat badan kamu"

Atha mengangguk paham"bunda gimana yah"

"alhamdulillah udah melahirkan"

Mata atha langsung berbinar"beneran yah, laki atau perempuan, terus bunda dimana"

"perempuan, bunda lagi diruang nifas"

Atha berdiri dari duduknya"aku mau lihat adek yah"

"subuhan dulu baru lihat adek"atha mengangguk paham

My StoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang