empatpuluhsatu

737 48 7
                                    

Sejak 30 menit yang lalu lian menjalani operasi pengangkatan limpa, sebab lian mengalami pembekakan limpa dan harus segera operasi kalau tidak akan terjadi pendarahan atau yang lebih parah bisa mengakibatkan kanker.

Nizar memeluk istrinya dari samping ia takut terjadi sesuatu pada risma sebab beberapa hari ini istirahatnya sangat kacau ia takut akan berdampak pada kandunganya"aku anterin kamu pulang dulu yuk"

Risma menggeleng pelan"aku mau nungguin lian di sini aja"

Nizar mengelus perut risma yang sudah membuncit sebab kandunganya sudah memasuki bulan ke 4, menguatkan calon anak anaknya agar kuat di kandungan risma"istirahat kamar rawat lian dulu kalau gitu, kasian calon baby's kita"

Lagi lagi risma hanya membalas dengan gelengan.

"risma"suara boriton itu sangat risma kenali, ia mendongak ternyata benar pria yang usianya hampir memasuki kepala 6.

Risma langsung melepas pelukan nizar, ia langsung menghambur kepelukan beni"papi hiks"

Beni mengelus pucuk kepala anak sulungnya"kamu yang sabar ya, semua pasti baik baik aja, maafin papi baru aja jenguk cucu papi"

"iya pi, papi sama siapa?"

"sama satria"Beni menuntun risma duduk kembali di kursi panjang rumah sakit.

Nizar dan atha menyalami beni dengan sopan.

"gimana dengab biaya nya, apa sudah di lunasi"

"alhamdulillah sudah"ujar nizar

Risma menoleh ke samping, ia terkejut saat ia mendengar biaya nya sudah di lunasi nizar pasalnya biaya rumah sakit lian mencapai ratusan juta dapat dari mana nizar mencari uang itu"kamu dapat dari mana uang itu?"

"aku pinjam ke rekan bisnisku"ujar nizar tak sepenuhnya bohong.

"berapa? Biar saya yang kembalikan?"

"tidak! Nizar masih bisa membiayai pengobatan lian"

"lian juga cucu papi dan papi tidak membiarkan menantu papi terlilit hutang dengan orang lain! Ini permohonan maaf atas apa yang di lakukan ibu mertuamu itu, sekaligus papi akan kembalikan perusahaan kamu dan aset aset kamu dulu"

Risma membulatkan matanya tak percaya ternyata yang membuat perusahaan suaminya bangkrut itu ulah ibu kandungnya sendiri, sungguh ibunya iti sangat licik sekali"apa? mami pi, jadi selama ini yang buat perusahaan mas nizar bangkrut itu mami?"

"iya, papi juga nggak tau mami selicik itu, papi baru tahu minggu lalu kalau perusahaan kamu hancur zar dan papi langsung usut semuanya dan ternyata mami yang melakukan itu semua, tolong maafkan ibu mertuamu yang licik itu"

Nizar menghembuskan nafas kasar"iya sudah saya maafkan"

"papi janji akan kembalikan aset aset kamu yang kamu jual papi juga sudah menghubungi forum forum yang kamu jual aset kamu, emm mulai kapan kamu mengurusi berkas berkas itu?"

"setelah lian sudah pulih, insya allah nizar akan mengurusi semuanya"

Setelah itu mereka yang menunggu di depan ruang operasi terhanyut dengan pikiran masing masing, hingga suara derap langkah dari pintu ruang operasi terbuka menampilkan seorang dokter yang berpakaian hijau khas baju operasi rumah sakit ini. Merekapun langsung mendekati dokter berkaca mata itu.

"alhamdulillah operasinya berjalan dengan lancar, tadi kami sempat kehilangan denyut jantungnya dengan kuasa tuhan kami bisa melancarkan operasinya, pasien akan di pindahkan di ruang observasi, dan besok sudah bisa di pindahkan ke ruang perawatan"

My StoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang