epilog

960 51 5
                                    

Tak terasa waktu berjalan begitu sangat cepat sampai sampai atha tak menyangka adiknya yang hampir 16 tahun selalu berjuang dengan kesakitanya itu sudah pergi jauh meninggalkan duka yang sangat mendalam di hati keluarga dan teman temanya, atha tak menyangka lian pergi tepat 3 bulan setelah ke dua adiknya lahir, lian pergi untuk selama lamanya, meninggalkan duka lara yang sangat mendalam di hati keluarga dan teman temanya.

Setelah sholat subuh atha pergi ke kamar lian untuk menyuruh segara sholat subuh sebab keluarganya sudah melaksanakan sholat subuh, biasanya kalau lian tak jamaah mungkin sedang  ada panggilan alam, saat masuk kamar lian ia heran lian tertidur begitu tenang dan tampak tersenyum walau bibirnya pucat ke dua tanganya bersedakep, dengan tangan bergetar atha membangunkan lian, menggoncang tubuh itu hampir 5 menit namun tak ada tanda tanda bahwa adiknya itu bangun dari tidurnya, tubuhnya seperti mati rasa saat tanganya terulur mengecek detak jantung di dada lian namun tak terasa apa apa, air matanya terus mengalir membasahi pipinya, bibir merancau memanggil nama lian agar adiknya terbangun.

Namun nihil sampai nizar dan risma masuk ke dalam kamar lian dengan langkah terburu buru, karena merasa ada sesuatu yang tak beres dengan anak anaknya itu, dan benar saat masuk ke dalam kamar lian mereka di sajikan dengan tubuh lian yang sudah kaku dan atha yang terus merancau membangunkan adiknya, sungguh nizar dan risma sangat terpukul atas kepergian anak ke duanya itu, padahal selama 3 bulan terkhir kondisi lian sangat membaik tak ada keluhan apapun tak seperti sebelumnya, bahkan malamnya lian masih bisa berncada gurau dengan keluarganya dan kila, namanya takdir siapa yang boleh mengelak dan teryata malam itu mereka semua menyaksikan canda tawa terakhir berama aulian dwi basyra.

Tak terasa kini genap 8 tahun atha di tinggal sosok adiknya yang begitu ia sayangi, dan mulai hari ini ia merubah statusnya yang semula lajang menjadi seorang suami dari seoarang gadis yang dulunya kekasih sang adik kini menjadi pendaping hidupnya, ia berjanji dengan nama adiknya ia akan menjaga sosok perempuan yang kini berstatus sebagai istrinya itu.

"bang..."panggil kila pelan

Atha tersadar dari lamunanya"eh ya kil kenapa?"

Kila duduk di sebelah atha, memeluknya dari samping"lagi mikirin apa?"

Atha mengusap surai kila lembut"enggak mikirin apa apa, hmm nanti kamu pengen punya anak berapa"

Kila terkekeh, suaminya ini melamun hanya memikirkan itu? ada ada saja, pikirinya"maunya bang atha pengen punya anak berapa?"

"sepuluh aja biar rame"

"ih banyak banget nggak ah dua aja cukup"

Atha menggeleng keras"nggak mau, maunya sepuluh gimana?"

"kalau tau gini abang aku suruh nikah sama kucing aja biar punya anak sepuluh"

Atha tertawa keras, tanganya mencubit hidung bangir kila"iya nggak papa, tapi kucingnya kamu ya"

"apaan deh cewek secantik aku di samain sama kucing"

"iya iya kamu cantik"

"tau ah mau tidur"ucap kila merebahkan tubuhnya ke kasur empuk

Atha juga ikut membaringkan tubuhnya di samping kila"nggak mau bikin sekarang"

"bikin apa coba? Tahu bulat yang dadakan itu terus langsung jadi?"

"bukan! Ih kamu ini! Kamu nggak mau apa cepet cepet dapat anak"

"besok kucing tetangga keknya mau lahiran soalnya perutnya udah gede banget kek mau meletus, kamu angkat jadi anak gih"

Atha mencubit pipi kila"dasar kamu ya"

"ih sakit tauk"kila mengusap pipimya padahal atha mencubit dengan pelan
.
.
.
.
.
.
.maaf baru bisa up😁

My StoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang