Sabtu pagi ini lian dan kila menghabiskan waktunya di taman kota untuk jogging bukan hanya mereka yang jogging ada banyak anak kecil hingga sudah lanjut usia melakukan joging karena udara masih segar dan matahari belum terlalu terik
"udah mulai panas nih"keluh lian
Kila mengalihkan pandanganya ke lian"yaudah ke kedai itu dulu ya buat sarapan"tunjuk kila ke kedai makanan yang ada di sebrang jalan
Lian hanya mengangguk mengikuti kila dari belakang dan sesampainya di kedai kila memesankan makanan buat sarapan mereka
Kila datang membawa dua botol air mineral dan duduk di kursi berhadap hadapan dengan lian"kok udah bintik bintik gitu ul, nggak papa"
Lian membuka aplikasi kamera di ponselnya"nggak, nanti juga hilang sendiri"
"pinjem hp kamu dong"
Tanpa babibu lian langsung menyerahkan ponselnya ke kila
"ih curang kenapa di pasword hpnya kayak ada yang penting aja""bodo amat"
"lian..."
"maaf mbak mas mengganggu ini pesenanya"ucap pelayan itu
"iya mbak makasih"ujar kila
Kila mendengus kesal, gimana nggak kesal coba ini pertama kalinya ia melihat ponsel lian di pasword apa jangan jangan ada yang di sembunyikan sama lian"ul ini apa pasword nya"
Lian berfikir sejenak"apa ya?? lupa gue"
"aul, ih resek yaudah aku ngambek"
Lian tak memperdulikan kila berbicara ia dengan asik memakan makanan yang di pesan kila tadi
"aul kan sayang kila, apa paswordnya"
"idih siapa juga yang sayang cewek macam lo"
Air muka kila sontak berubah, matanya memanas mendengar ucapan lian, ia langsung meletakan ponsel lian dengan kasar, lalu ia menyuapkan makananya ke mulut dengan tak iklas
Lian terkekeh melihat tingkah kila yang seperti anak kecil itu, tangan terulur mengusap rambut kila"udah nggak usah ngambek"
kila menepis tangan lian yang ada dirambutnya"gak usah pegang pegang"
"buka aja pasword nya pasti lo tau kok"
"bodo amat aku nggak peduli"
Lian mengambil ponselnya"yaudah kalau nggak peduli"
Kila mengambil paksa ponsel lian"aul sumpah ya lo ngeselin"
Lian terkekeh"nggak malu dari tadi di lihatin orang"
Kila melirik kesamping memang benar mereka dilihatin orang banyak, tapi ia bodo amat, kila mulai mengotak ngatik ponsel lian tapi nihil ia tak mengetahui paswordnya, kalau tanggal lahirnya lian nggak bisa apa tanggal lahirnya, ah di coba dulu aja
"eh bisa"ucap kila girang"apa coba"
"tanggal lahirku hahaha"kila tertawa terbahak dan lian paling nggak suka kalau kila sudah ketawa pasti satu ruangan akan terdengar keras
"kila jangan ketawa"
Kila reflek langsung menutup mulutnya"hehehe maaf"
"cepet habisin ntar gue tinggal"
"suapin"
"ini tempat umum kila"
"bodo amat pokoknya kamu harus suapin aku, kalau nggak aku marah lagi"
Lian berdecak menggeser piringnya yang sudah kosong dan menarik piring kila yang masih banyak, ia menyuapkan sesendok makanan ke mulut kila
"udu cuyung sayang hem nyam bela"dengan mulut penuh kila berbicara
KAMU SEDANG MEMBACA
My Story
Ficção AdolescenteOrang yang selalu cuek dengan keadaan sekitarnya, berkepribadian dingin bak salju di kutub utara, hampir tidak pernah merespon dengan lawan jenisnya semenjak kejadian kala itu, tapi apakah ada orang yang mampu mencairkan itu semua---aulian dwi basir...