duapuluh delapan

1.1K 89 6
                                    

"AYAH BUNDAA"teriak atha berlari menuruni anak tangga hingga nizar dan risma kaget karena mendengar teriakan atha

"ada apa sih bang teriak teriak"ujar risma

Atha yang di tanyai hanya cengengesan tak jelas, ia terkejut saat di belakangnya ada yang nimbrung dengan keras"ini lian pacaran sama kila"

"enggak kok bun yah"ucap lian berusaha mengelak

"iya udah tau ayah, nggak papa kok, ayah lega setelah sama bela ayah kira nggak suka lawan jenis, tadi bunda liat postinganya kila di ig bunda kira bukan kamu, kita sempat kecewa kalau bukan kamu"ujar nizar

Lian menggaruk tengkuknya yang tak gatal itu melainkan rasa malu yang entah kenapa membuatnya gugup"emm kita cuma temen"

Atha menjitak lian geram membuat lian meringis kesakitan, ia sangat gemas sama adiknya satu ini"sakit"ringisnya

"bodo amat. gitu aja tetap mau ngelak lo, eh tapi gue masih bingung lo nembak kila gimana..."

"asalamualaikum ayah bunda bang atha aul"panjang umur rupanya orang yang di bicarakan sejak tadi langsung nongol seperti tak punya dosa

"waalaikumsalam"

"panjang umur dianya"ujar atha"lo di tembak lian gimana"

Lian menatap kila dengan tatapan elangnya membuat kila bergidik ngeri"aul nanti matanya copot loh"

Atha menoleh kesamping"iyo nanti nggak ada gantinya"

"bodo amat"ucapnya melenggang pergi, ia lebih baik meninggalkan ngrumpi keluarganya yang sudah seperti emak emak arisan termasuk atha dan nizar paling suka ngegosipin orang, membuatnya malas saja

"lo tadi di tembak lian gimana"

"hmm, aku nggak di tembak aul kok, nanti kalau aku di tembak aul mati dong dan aul jomblo lagi nggak punya pacar secantik dan sebaik kila"ucap kila polos

Atha menepuk jidatnya, kenapa nggak lian nggak kila sama sama nggak ada yang waras sih termasuk dirinya sih tapi dia lebih waras dari pada mereka, ia melihat nizar dan risma yang sudah menahan tawa"aduh kila lo tuh ya, maksut gue tuh kenapa lo bisa pacaran sama lian"

"ohh, lah aku emang pacarnya lian kan"

Atha menghembuskan nafas kasar"fitnah lebih kejam dari pembunuhan kan?, lo gue bunuh mau"

Kila menggeleng"jangan bunuh aku, nanti aul jomblo lagi, dan mami nggak ada yang nemenin kan kasian di rumah sendiri, karena papi sama koko sibuk kerja"

Atha mengelus dadanya"astaghfirullah, sabar sabar sabar. Hmm gini proses lo bisa jadian sama lian gimana"

"ohh, tadi tuh di kelas nggak ada orangkan........."kila menceritakan apa yang terjadi tadi pagi

"jadi gitu doang? nggak ada romantis romantisnya"

"romantis kok, kan udah aku bilang aku di kasih satu buket bunga besar banget. bang atha pernah ngasih bunga segede itu nggak"

Atha menggaruk rambutnya yang tak gatal"ya enggak sih"

"kesimpulanya adek lebih romantis dari pada abang"ujar risma

"bundaaaa"

*____*

Saat lian dan kila keluar dari mobil suara suara bisik bisik langsung terdengar oleh ke dua telinga mereka, namun lian tak memperdulikan itu ia tetap berjalan santai seolah olah orang orang yang membicarakan itu mahkluk halus yang tak patut di dengar,

Beda dengan kila setiap ada yang menyapanya ia kembali menyapa mereka dan sesekali menanggapi bisik bisik dari mereka yang keras itu

hari ini lian membawa mobil sendiri karena atha nanti ada rapat osis sebenarnya sudah di larang risma namun lian ingin mengendarai mobil sendiri, hati risma mudah tergoda kalau lian sudah memohon beda dengan nizar yang hatinya sekeras batu kalau sudah A ya A nggak boleh ada yang bantah, karena tadi nizar harus pergi ke luar kota pagi pagi ia bisa memanfatkan kondisi, biarlah lian jadi anak membengkang sesekali

My StoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang