~~~ Hate and Love ~~~

148 14 0
                                    

Saat BENCI menghampiri seseorang
Maka disitulah akan bersarang
CINTA
📝📝📝

~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~

Daresta Praditya dia adalah dosen muda di salah satu kampus ternama di kota Bandung. Dosen ini sangat terkenal dengan sikapnya yang kejam dan tegas dia tidak segan-segan menghukum siapaun Mahasiswa atau Bahkan Mahasiswi yang tidak bagus di matanya atau bersikap tidak sopan terhadapnya.

Dia juga terkenal dengan sikap on timenya, jadi siapapun yang datang terlambat pada saat MK nya dia tidak akan menyuruh orang itu masuk kedalam kelas. Jadi tidak heran jika Nara sering tidak masuk saat MK dosen ini, karena dia tau dosen ini gak akan memberi izin masuk apabila sudah terlambat, Nara lebih memilih pergi keperpus dan lanjut tidur.

Tapi pagi ini Nara tidak terlambat karena dia pergi bareng Verlicia, tapi saat ni mereka belum melihat Gwen datang padahal hari sudah menunjukkan pukul 7.59 sedangkan MK dosen ini masuk pukul 8.00, Verlicia sudah mencoba menghubungi Gwen tapi tidak ada respon, anak itu juga tidak menyampaikan pesan apa-apa sama mereka.

“Tumben Gwen belum datang jam kek gini” Rasi mengatakan hal itu sambil melihat ke arah tangga kampus.

“Gak tau ni, gua nelpon kagak diangkat” Verlicia memperlihatkan Hp nya yang sedang menelpon Gwen tapi tidak di angkat.

Tidak lama terlihatlah seorang laki-laki yang sedang berjalan kearah kelas mereka, iya siapa lagi kalo bukan Pak Dares si dosen galak.

Seperti biasa dia selalu menampilkan senyum manisnya ciri khas dari Bapak tersebut.

“Good Morning” Pak Darest memberikan salam kepada semua Mahasiswa dan Mahasiswi di kelas tersebut, dan tidak lupa mereka membalas salam dari dosen tersebut.

“Ok, who is the absent today?” Anak-anak di kelas tersebut mulai melihat sekeliling mencari tahu siapa yang tidak hadir hari ini, Verlicia, Rasi, Chandra tidak berani memberi tahu jika Gwen belum datang bukan berarti dia tidak masuk hari ni, mungkin saja dia belum datang dan terlambat.

Tidak lama dari itu Pak Dares mulai melihat buku absen dan mengabsen mereka satu persatu. Pada saat nama Nara di sebut gadis itu hanya mengangkat tangannya saja tanpa mengatakan kalimat apapun, membuat Pak Dares merasa jengkel.

“Apa kamu tidak punya mulut untuk bicara Nara” sambil melihat Nara.

sedangkan gadis yang di bicaran itu hanya menghela napasnya saja dan mengatakan.

“Maaf” ucap Nara singkat.

“Sorry sir, She is not good today” Verlicia melanjutkan perkataan Nara tersebut agar dia tidak di marahi oleh Pak Dares.

Tidak lama kemudian saat nama Gwen di sebut, tidak ada yang mneyahut sampai pada akhirnya,

“Excuse me….. Sorry……. Sir…… I’m…. late” Gwen terlihat ngos-ngosan dia bahkan mengucapkan kalimat itu dengan terbata-bata karena deru nafasnya yang tidak beraturan, dia berusaha mengatur nafasnya dan mulai masuk kedalam kelas.

Pak Dares mengangkat satu alisnya dan berdiri sambil memasukkan sebelah tangannya kedalam kantong celana, sambil melihat Gwen yang terlihat acak-acakkan tapi masih saja terlihat cantik di saat yang bersamaan, bagaimana bisa seorang gadis bisa terlihat seperti itu, dia menanyakan hal itu dalam hati, dengan muka tegasnya Pak Dares mulai bicara.

“Siapa yang suruh kamu masuk”

Gwen terlihat berhenti di depan dosen tersebut, sedangkan Verlicia dan Rasi melihat hal itu menepuk jidat mereka, sedangkan Prabu mengusap kasar mukanya sambil mengatakan ‘Aduh matilah kau, kenapa pulak harus terlambat anak itu’ sangat pelan, Nara? Jangan di tanya anak itu memalingkan wajahnya kearah jendela.

Gwen yang merasa di tegur pun menoleh kearah dosen tersebut

“Ahhelahh Pak telat 15 menitan doing”

Semua mahasiswa di kelas tersebut syok mendngar perkataan Gwen tersebut karena tidak ada yang berani membantah atau bahkan bersikap seperti itu kepada Pak Dares.

“Keluar” dengan nada yang tegas.

Tetapi bukan Gwen namanya jika tidak membantah, dia masih saja berjalan menuju kearah bangkunya dengan santai. Melihat hal itu Verlicia dan Rasi memberi kode bahwa Gwen harus keluar sebul dosen itu marah kepadanya, tetapi Gwen mengabaikannya. Dan benar saja Pak Dares marah melihat Gwen yang membangkang.

“Saya bilang KELUAR” dia meninggikan suaranya yang membuat semua murid dalam kelas itu terkejud dan ketakutan.

Gwen yang merasa di bentak menatap sinis kearah dosen tersebut.

“Biasa aja dong gak usah pakek emosi kali Pak” Gwen meninggikan suaranya dan beranjak keluar dari kelas itu.

‘Jadi dosen aja belaguk banget sih’ ucap Gwen dalam hati.

Melihat jawaban itu membuat Dares sedikit terkejut, bagaimana bisa ada seorang gadis yang membantah bahkan menjawab omongannya serta memberikan tatapan sinis kepadanya sementara gadis itu adalah muridnya sendiri.

Dares menghela napas untuk mengatur emosinya dan melanjutkan pelajaran di kelas.

'Kenapa harus ada mahasiswi seperti dia dalam kelas ku' ucap Dares kesal dalam hatinya.

🌸

🌸

🌸

🌸

Ini dia dosen galak yang selalu menjadi musuh bagi Gwen, Gwen sangat benci ni sama dosen galak satu ini "Daresta Praditya" hahahahaha dapet salam ni Sir Daresnya 😁😁😁Annyeong 👋👋

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ini dia dosen galak yang selalu menjadi musuh bagi Gwen, Gwen sangat benci ni sama dosen galak satu ini "Daresta Praditya" hahahahaha dapet salam ni Sir Daresnya 😁😁😁
Annyeong 👋👋

Perfect Life [Ten WayV, NCT] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang