(Part II)
~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
“Lo mau gak deket sama gua, seperti halnya lo deket bareng Chandra” .
Nara sedikit terkejut dengan perkataan Ten karena bagaimana cowok ini bisa tahu kedekatan antara dirinya dengan Chandra sedangkan mereka beda fakultas bahkan Narapun tidak pernah mengenalkan teman-temannya kepada Ten.
“Dari mana lo tahu” ucap Nara bingung.
“Gua memperhatikan lo selama ini Ra, saat gua mau nemuin lo di fakultas... lo udah pergi bareng temen-temen lo, gua juga suka ngeliat Chandra yang cerita banyak hal dengan lo dan gua pengen kek gitu sama lo Ra” jawab Ten.
Namun perlahan tetesan hujan mulai turun, yang membuat Nara bergegas mengajak Ten untuk pergi dari tempat itu namun Ten masih bersikeras dengan egonya.
“Lo harus jawab baru gua mau ninggalin tempat ini dan pulang” ucap Ten sambil menatap Nara.
‘Gua harus gimana, satu sisi hati gua ingin nerima di sisi lain gua takut karena Lisa yang dekat dengan Ten’ ucap Nara bimbang dalam hatinya.
Melihat hujan yang semakin deras, membuat Nara terpaksa mengindahkan permintaan Ten jika tidak cowok ini akan tetap seperti ini. Kemudian mereka mulai berlari menjauh dari Taman itu, di pertengahan jalan Nara teringat sesuatu jika Ten tidak bisa terkena hujan jadi dia melepaskan hoodie yang di pakainya lalu menutupi kepala Ten dan menarik tangannya untuk berlari cepat. Dia juga sudah mengirim pesan kepada bodyguard nya Ten untuk menjemput mereka di depan kampus mereka.
‘Thanks Ra lo udah mau nerima kehadiran gua, semoga kita bisa dekat dan mengukir cerita indah bersama, jadikan setiap moment hujan bersama gua sebagai kenangan terindah buat lo’ ucap Ten dalam hatinya sambil memperhatikan Nara yang sedang membawanya berlari.
Mereka berteduh di salah satu warung deket kampus mereka itu sambil menunggu jemputan Ten.
“Lo...gakpapakan, nanti lo pingsan lagi kek waktu itu” tanya Nara.
“Hahahahahahahah” Ten tertawa keras mendengar perkataan Nara tersebut.
Sedangkan Nara hanya menggelengkan kepalanya saja.
Tidak lama mobil yang mereka tunggu datang dan keluarlah bodyguard nya Ten yang membukakan pintu untuk Ten.
“Silahkan masuk Tuan muda” ucap bodyguard tersebut.
Lalu Ten masuk, melihat Nara yang hanya diam saja tidak ikut masuk mebuatt Ten bingung.
“Ra ngapain, masuk hujannya gede nanti lo sakit” ucap Ten, lalu kemudian Nara pun masuk duduk di sebelah Ten.
Selama perjalanan tidak ada perkataan yang keluar di antara mereka, lalu tiba-tiba Ten menyandarkan kepalanya di pundah Nara sambil menggenggam tangan Nara.
Membuat Nara sangat terkejut dan ingin mengelak namun tidak bisa.“Biarin kek gini sebentar Ra, gua kedinginan” ucap Ten lalu dia memejamkan matanya.
Nara hanya bisa diam, dia merasakan nyaman saat berada di dekat Ten walaupun cowok ini selalu menyusahkannya tapi Nara merasa tenang dan nyaman saat berada di dekat Ten.
KAMU SEDANG MEMBACA
Perfect Life [Ten WayV, NCT]
Romance(This story End) Angst, Romance, Bullying. . . . . . . Penasaran ??? Baca aja ceritanya.