Datang dalam diam tidak menunjukkan siapa dirimu
Membantu kami tanpa memberitahu
Siapa dirimu sebenarnya?
Terlalu banyak yang kau tahu tentang keluarga ku📝📝📝
~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
Hari ini adalah hari dimana ibunya Nara di perbolehkan pulang karena keadaanya sudah mulai membaik, Nara dan adiknya juga ada di rumah sakit untuk membawa ibunya pulang dokter juga mengatakan jika keadaan ibunya membaik tetapi harus selalu datang untuk melakukan chek up selama sebulan sekali.
“Lo tunggu di sini sama Mama, gua mau ke receptionis ngurus administrasi rumah sakit” ucap Nara.
“Kita bareng aja kak, lagian kan receptionisnya juga deket pintu keluar jadi sekalian kita keluar” ucap Denzel, yang hanya di balas anggukan oleh Nara.
Denzel memegang ibunya membantu ibunya berjalan takut nanti jika keadaan ibunya masih lemah.
Setelah sampai di receptionis, Nara menayakan biyaya rumah sakit ibunya lalu petugas tersebut mengeceknya.
“Maaf mbk, tapi biyaya rumah sakit ibu anda sudah lunas beserta biyaya obat-obat ibu anda” ucap petugas wanita itu.
Mendengar hal itu membuat Nara, adiknya beserta ibunya terkejut bagaimana bisa lunas sedangkan Nara saja belum melunasinya.
“Tapi saya belum membayar apa-apa mbk, coba cek lagi mungkin salah” ucap Nara yang kebingungan.
“Enggak mbk semuanya sudah lunas dan jelas di sini tertulis nama Nyonya Diwangka” jelas petugas itu.
Di sisi lain ada seseorang yang memperhatikan mereka dari jarak yang tidak terlalu jauh namun tidak bisa di lihat oleh Nara.
‘Maafkan saya yang sudah membuat kalian semua susah’ ucap pria misterius tersebut sambil melihat kearah Nara dan keluarganya.
Saat ibunya Nara menolehkan kepalanya tidak sengaja dia melihat orang yang sedang memperhatikan mereka tidak jauh dari mereka berdiri, mereka sempat beradu pandangan yang membuat ibunya Nara terkejut jelas dia mengenali sosok pria tersebut.
Pria yang selama ini hanya memberikan kabar melalui surat dan juga sering mengirimkan uang untuk biyaya anak-anaknya, namun tidak pernah dia gunakan karena tidak ingin mmebuat Nara anak gadisnya terluka jika mengetahui kebenarannya.
‘Ternyata kamu di sini’ ucap ibunya Nara dalam hati melihat pria itu.
Kemudian pria itu pergi dari sana dengan cepat, ibunya Nara ingin mengejar namun dia tahan tidak ingin anak-anaknya tahu.
“Oh…ok makasi ya mbk” ucap Denzel menyahut. Kemudian mengajak kakak dan ibunya menjauh.
“Aneh… siapa yang bayar?” ucap Nara maish penasaran.
“Mungkin aja teman kakak, merekakan suka kek gitu” sahut Denzel.
Namun Nara hanya diam saja masih bingung jika teman-temannya yang membayar mereka akan mengatakannya kepada Nara namun ini tidak ada.
‘Maafkan mama Nara, Denzel. Mama terpaksa membohongi kalian’ ucap ibunya Nara lirih.
Lalu mereka naik taksi yang sudah di pesan oleh Nara untuk pulang kerumahnya. Di perjalanan pulang mereka semua diam saja tidak ada yang membuka omongan apapun.
Tidak lama mereka sampai di rumah Nara, Denzel membawa ibunya masuk kedalam terlebih dahulu sedagkan Nara membayar ongkos dan membawa barang-barang. Nara meletakkan barang-barang ibunya di kamar ibunya, lalu tangan Nara di pegang oleh ibunya.
“Nara… apa Ten tidak ke sini?” tanya ibunya Nara.
Memang hubungan antara dia dan Ten sudah di bilang akrab Ten juga sering pergi kerumah sakit membesuk ibunya, Ten juga sering berbagi cerita kepada ibunya bahkan Ten sangat akrab dengan ibunya layaknya Chandra, Rasi, Gwen dan Verlicia. Teman-temannya itu juga sudah kenal dengan Ten saat sama-sama membesuk mamnya di rumah sakit.
“Enggak tau” ucap Nara singkat lalu dia pergi menjauh dari kamar ibunya.
Nara masuk kedalam kamarnya karena emang seharian ini dia tidak ada istirahatnya, jadi dia memutuskan untuk istirahat di kamarnya saat ini.
Di sisi lain, ibunya Nara membuka sebuah kotak yang sudah usang dan mengeluarkan sebuah foto dimana di sana ada dirinya, laki-laki yang sangat tampan dan juga bayi prempuan yang sangat cantik.
Di foto lain sama seperti foto satunya bedanya pria itu sedang menggendong bayi laki-laki yang tampan.
🌸 🌸 🌸 🌸
KAMU SEDANG MEMBACA
Perfect Life [Ten WayV, NCT]
Romance(This story End) Angst, Romance, Bullying. . . . . . . Penasaran ??? Baca aja ceritanya.