~~~ Hujan kedua ~~~

73 11 0
                                    

(part II)

~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~

~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Nara.." ucap Ten tidak percaya.

Iya Nara, gadis itulah yang telah mengambil gelas minuman Ten dan meletakkannya di atas meja bar, gadis inilah yang sudah menyelamatkan Ten dari perangkap wanita jalang yang ada di antara mereka saat ini.

'Tatapan dingin itu lagi' ucap Ten dalam hati.

Setelah melihat Ten dengan tatapan dinginnya, Nara kembali melihat kearah wanita yang ada di antara mereka.

"Dia tamu gua, lo bisa cari mangsa lain Olivia" ucap Nara dengan tatapan dinginnya.

'Whatt!!! Dia pikir gua laki-laki hidung belang apa sampai dia mengatakan gua tamunya, huhh' ucap Ten dalam hati.

Nara mengenali wanita jalang itu karena club malam ini sudah menjadi langganan bagi Nara apabila dia sedang merasa stress jadi dia sudah hapal dnegan orang-orang di sini. Mendegar perkataan Nara membuat Olivia jengkel.

"Kau selalu mengacaukan semuanya" ucap Olivia dan pergi menjauh.

Setelah Olivia pergi, Nara menarik tangan Ten keluar.

"Heii....... gadis sombong kenapa lo bilang gua tamu lo, seakan-akan gua sama seperti laki-laki hidung belang didalam club tersebut, haha bener-bener gak bisa di percaya ternyata lo selain sombong tetapi juga suka membuat-buat omongan" ucap Ten yang kelihatan kesal karena pernyataan yang Nara lontarkan di dalan club tadi.

"Kalau bukan laki-laki seperti itu, kenapa lo di sana"

"Wahhh wahhhh wahh, ni dengerin ya gua kesana karena gua bosen bukan mau nyari wanita malam untuk di jadikan pasangan one night stand gua" ucap Ten sedikit mengencengkan suaranya, sehingga orang-orang di sana melihat mereka.

"Terserah, seharusnya lo makasi sama gua karena gua udah nyelamatin lo dari minuman perangsang yang di campur dalam minuman lo" ucap Nara.

"HAA... kok bisa ada obat perangsang di minuman gua" ucap Ten yang bingung.

"Dasar bodoh" ucap Nara pelan dan meninggalkan Ten di sana.

Melihat Nara yang berjalan menjauh, membuat Ten mengikutinya takut nanti dia di apa-apakan oleh orang lain.

Ten berjalan mengkuti Nara di belakangnya sampai lah mereka di jembatan jalan, merasa di ikuti membuat Nara menoleh.

"Ngapain lo ngikutin gua" tanya Nara sinis dengan ekpresi sinis juga.

"Gua gak ngikutin lo kok, gua emang mau jalan.... kesana" sambil menunjuk kearah yang tidak jelas.

"Awas lo ngikutin gua" ucap Nara sambil menunjuk ke mukanya Ten, dan mulai melanjutkan jalannya.

Tidak lama dari itu hujan turun dengan derasnya, membuat Ten berlari ingin mencari tempat teduh.

"Nara... ayok lari nanti lo basah" teriak Ten.

'Dari mana dia tahu nama gua' ucap Nara dalam hati.

Nara bingung mendengar namanya di sebut oleh cowok itu, bagaimana cowok itu tahu namanya sedangkan dia sama sekali tidak tahu nama cowok tersebut.

Tidak lama ada lampu mobil yang mengganggu penglihatannya, tapi Nara berusaha fokus dia melihat bahwa ada mobil yang akan menabrak laki-laki tersebut, membuat Nara bergegas berlari dan menarik tangan laki-laki itu agar dia tidak di serempet oleh mobil yang melaju begitu kencang.

Perfect Life [Ten WayV, NCT] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang