Hari ini Nara tidak bareng siapa-siapa pergi kekampus, dia memutuskan untuk pergi sendiri baik Chandra, Verlicia dan Gwen berusaha mengajaknya pergi bareng dia menolaknya.
Dia sengaja tidak keluar kamar pagi-pagi agar tidak bertatap muka dengan adiknya, karena pertengkaran mereka semalam membuat Nara tidak ingin melihat adiknya karena akan mengingat rasa sakit akibat cerita dari adiknya.
Entahlah mamanya mendengar atau tidak perdebatan antara mereka semalam dia berusaha tidak memikirkannya, Nara memiliki Jadwal pagi hari ini di kampusnya sebenarnya dia malas untuk datang kekampus karena lukanya ini di tambah matanya yang bengkak akibat menangis semalam.
Jika dia tidak masuk maka akan membuat keributan antara teman-temannya jadi dia memutuskan untuk pergi kekampus hari ini.
Kira-kira seperti itulah style yang di gunakan Nara hari ini, dia sengaja memakai baju itu agar luka di lengannya tidak di lihat oleh teman-temannya.
Nara keluar kamar dan pergi begitu saja tanpa pamit, dia tidak mau mamanya melihat matanya yang bengkak.
Nara berjalan menuju ke halte bus tidak lupa juga dia memakai earphone untuk menemaninya selama di perjalanan agar dia tidak merasa bosan, tidak lama dia sampai di halte. Di halte itu sudah ada bus yang akan dia naiki, jadi Nara bergegas menuju bus tersebut dan menaikinya.
Nara masuk kedalam kelasnya yang sudah ramai, di sana juga dia melihat teman-temannya sudah kumpul, Nara berjalan menuju bangkunya.
“Sehat Nar” ucap Rasi kepada Nara saat melihatnya datang dan duduk di bangkunya.
“Emm” Nara hanya menjawab pertanyaan Rasi dengan deheman saja.
Teman-temannya mungkin sudah hapal dengan sifatnya Nara.
Hari ini Gwen duduk didekat Verlicia biasanya anak itu akan duduk di dekat Nara, mungkin karena kejadian waktu itu jadi Gwen masih marah dengan Nara.
Melihat hal itu Chandra akhirnya pindah duduk di dekat Nara.
“Lo gak lagi sakitkan” tanya Chandra memastikan keadaan Nara baik-baik aja.
“Mata lo bengkak Ra, lo habis nangis ya?” Verlicia juga menyahut omongannya Chandra.
“Gua gakpapa kok”
Seperti biasa Nara akan menjawa singkat pertanyaan mereka, bahkan Chandra saja bisa menghitung berapa banyak Nara bica dan mengeluarkan kata-kata, anak itu emang pelit dalam hal berkata-kata pikirnya.
Tidak lama Dosen masuk kedalam kelas mereka dan memulai pelajaran seperti biasanya.
🌸 🌸 🌸 🌸
Saat ini mereka semua ada di kantin, kampus ini hanya memiliki satu kantin dan kantinnya juga sangat luas karena semua fakultas akan makan atau berkumpul di kantin ini.
Tidak heran jika Gwen, Rasi dan Chandra sangat suka pada saat jam istirahat karena mereka bisa mencuci mata mereka dengan melihat cewek-cewek cantik dan cowok-cowok tampan dari fakultas lain terutama anak-anak dari fakultas bisnis dan Teknik yang sangat terkenal memiliki mahasiswa yang tampan dan cantik.
Sebenernya Nara sangat benci berada di kantin karena banyak orang di sana yang akan memperhatikan mereka apalagi teman-temannya ini cukup terkenal di kalangan semua fakultas di kampus ini membuat Nara merasa risi sebenarnya belum lagi omongan-omongan yang tidak mengenakkan tentang dirinya.
“Lo mau kemana?” tanya Rasi saat melihat Nara beranjak dari bangkunya.
“Ke perpus” Jawab Nara mulai mengambil tasnya dan ingin pergi tapi tangannya di tahan oleh Chandra.
“Aku ikut ya” sambil menggenggam tangan Nara.
‘Gua tau lo lagi ada masalah’ ucap Chandra dalam hatinya.
Nara melihat kearah tangan Chandra yang memegangi tangannya, sadar akan tatapan dingin Nara membuat Chandra melepaskan genggamannya.
“Setidaknya lo makan dulu Ra” kata Verlicia.
“Gua gak laper”
‘Bohong banget, gua tau lo gak suka tatapan orang-orang di sini’ Ucap Verlicia dalam hati.
“Ya udah lah kalo dia gak mau makan gak usah di paksa” Gwen ikut menjawab dengan nada sedikit kesal.
Sadar akan hal itu Nara memilih meninggalkan mereka.
‘Kapan lo akan terbuka Ra’ Ucap Gwen dalam hati sambil melihat kearah Nara yang mulai menjauh.
🌸 🌸 🌸 🌸
KAMU SEDANG MEMBACA
Perfect Life [Ten WayV, NCT]
Romance(This story End) Angst, Romance, Bullying. . . . . . . Penasaran ??? Baca aja ceritanya.