~~~ Ancaman ~~~

61 6 0
                                    

Setelah kejadian di mana Lisa memberitahu kepada ibunya Ten tentang kedekatan Ten dan Nara sampai Ten dan ibunya bertengkar.

Namun usahanya itu tetap saja tidak membuahkan hasil Ten masih saja berusaha mendekati Nara bahkan Lisa tahu jika waktu itu Ten pergi bersama Nara ke mall dan bermain bersama sampai hujan malam di taman bermain Lisa melihat Ten mencium Nara malam itu.

Membuatnya benar-benar kesal saat itu, entah apa yang di miliki Nara sehingga laki-laki seperti Chandra dan juga Ten bisa jatuh kepada gadis itu sedangkan Lisa memiliki semuanya. Seperti yang di ketahui jika Lisa sudah menyukai Ten sejak lama terlebih lagi mendengar orangtuanya mengatakan jika dirinya akan di jodohkan dengan Ten membuat perasaan Lisa semakin menjadi-jadi kepada pria itu.

Dia sangat benci jika ada seseorang mengganggu atau bahkan merebut apa yang sudah di takdirkan menjadi miliknya. Lisa bahkan berusaha keras mengambil perhatian Ten selama ini, sedangkan Nara pentang baru dengan mudahnya merebut perhatian Ten darinya.

Hari ini Lisa ingin pergi ke café tempat Nara bekerja dia ingin membuat Nara untuk menjauhi Ten bagaimanapun caranya dia tidak ingin melihat kedekatan antara Nara dan Ten terjalin. Dia mengendarai mobilnya saat ini menuju café tersebut.

Memakan waktu yang lama untuk menuju café itu, sampai lah dia saat ini di depan café tempat Nara bekerja dia turun dari mulainya dan mulai masuk kedalam Café.
Saat masuk Lisa tidak melihat orang yang saat ini dia cari, jadi dia mulai menayakannya.

“Selamat datang di café Queen, anda ingin memesan apa mbk?” sapaan ramah dari pegawai café tersebut.

“Saya mau pesen coklat panas satu” ucap Lisa.

“Oh… baik lah mbk apa ada lagi?” tanya pegawai tersebut.

“Enggak  itu aja, oh ya saya mau nanya boleh?” ucap Lisa.

“Iya mbk ada apa?”

“Oh iya di sini ada pegawai yang namanya Nara kan, dia kemana ya kalo boleh tau” ucap Lisa menanyakan keberadaan Nara.

“Oh Nara… dia belum datang mbk mungkin bentar lagi, ada apa ya mbk kalo ada pesan nanti saya akan sampaikan” ucap pegawai itu ramah.

“Oh iya kalo dia suda datang tolong bilang temuin saya di sana ya” ucap Lisa sambil menunjuk tempat dia akan duduk.

Sedangkan pegawai itu hanya mengangguk saja mengiyakan permintaan Lisa.

Lisa berjalan menuju tempat duduknya sambil menunggu pesananya dan juga kedatangan Nara.

Tidak begitu lama dia menunggu karena pesanannya sudah datang di antar oleh Waitress di café tersebut.

🌸 🌸 🌸 🌸

Nara sudah siap-siap hari ini dia akan pergi bekerja, Chandra sudah menunggunya di depan untuk mengantar Nara bekerja sekalian Chandra juga akan pergi keluar juga.

“Sorry… lo lama gak nunggunya?” tanya Nara kepada Chandra yang sudah menunggu.

“Enggak kok santai aja” ucap Chandra sambil memasangkan helm motor ke kepalanya Nara.

“Udah yok naik” ucap Chandra.

Nara mulai menaiki motor Chandra, pria ini memang sanga menyukai motor jadi tidak heran jika Chandra pergi kemana-mana akan menggunakan motor besarnya ini.

Terkadang Nara tidak begitu suka karena motornya yang besar membuatnya susah naik dan duduk, padahal Chandra memiliki mobil tetapi dia jarang menggunakan mobilnya itu dengan alasan motor lebih cepat apa lagi pada saat keadaan macet.

Sebenarnya hari ini dia tidak ingin di jemput oleh Chandra namun pria itu memaksanya karena dia kepalang ingin keluar juga.

“Pegangan ya, kalo lo gak mau dan jatuh gua gak tanggung jawab” ucap Chandra dan menyalakan motornya.

“Jalan aja deh gua udah telat ini” jawab Nara.

Saat Chandra mulai menjalankan motornya Chandra mengegas motornya kencang membuat Nara terkejut dan mau tak mau mulai memegang pinggangnya Chandra.

Sedangkan Chandra dia tersenyum di balik helmnya itu, jika tidak seperti itu Nara tidak akan berpegangan.

Saat ini Nara sudah sampai di café tempatnya bekerja, dia turun dari motornya Chandra itu sedangkan Chandra mulai melepaskan helm yang ada di kepalanya Nara.

“Thanks ya Chan” ucap Nara.

“Emm… gua gak bisa jemput lo nanti, lo mau gua suruh temen gua jemput lo”

“Enggak usah gakpapa kok gua pulang sendiri aja” jawab Nara.

“Yakin lo gakpapa?” tanya Chandra, dan hanya di balas anggukan oleh Nara.

“Ya udah gua pergi ya, selamat bekerja Nara cantik” gombal Chandra sambil mengacak-ngacak rambutnya Nara.

“Apaan sih lo” ucap Nara.

Perfect Life [Ten WayV, NCT] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang