Bandung, 15 April 2018
" dek bangunin kakak mu gih sana "
" iya ma "
Itulah percakapan antara ibu dan anak di pagi hari ini, iya itu adalah ibu dari Nara dan Denzel dia sedang menyiapkan sarapan untuk mereka bertiga.
Denzel pergi menuju kamarnya Nara untuk membangunkan kakaknya tersebut. Sungguh merepotkan saja pikir Denzel kenapa tidak kakaknya itu saja yang bangun sendiri terus duduk di meja makan dan makan bersama, padahal Nara adalah seorang cewek, yang dimana cewek harus bangun pagi-pagi dan membantu ibunya di dapur menyiapkan sarapan ini justru Denzel lah yang membantu ibunya didapur dan menyiapkan sarapan.
" kak bangun "
Tok Tok Tok
Denzelpun mulai mengetuk pintu kamar kakaknya. Tidak terlalu kuat karena pada dasarnya denzel sangat takut dengan kakaknya ini bisa-bisa nanti dia lempar barang dari dalam kamar Nara dan berakibat tidak akan pergi ke sekolah.
" kak bangun, di suruh mama sarapan "
Tok Tok Tok
' ini anak susah banget sih di bangunin '
Denzel mengatakannya dalam hati karena kakaknya tidak kunjung membukakan pintu kamarnya.Saat dia ingin mengetok pintu dengan sangat kuat, Denzel juga mengambil ancang-ancang untuk mengetok pintu tersebut dengan sekuat tenaga dia menghirup napas dalam-dalam dan........ tiba-tiba
Ckelek
Keluarlah sosok wanita dengan keadaan rambut acak-acakan, memakai baju tidur, mengucek-ngucek matanya, bahkan air liur tergambar jelas di rainya sungguh pemandangan yang sangat Danzel benci. Iya siapa lagi kalo bukan Nara kakaknya walaupun seperti itu kakanya masih memasang expresi datar yang sudah menjadi santapan Denzel setiap hari di rumah.
" Ngapain lo ? " Nara mengangkat satu alisnya saat melihat adiknya berpose seperti ingin bergulat.
Seakan sadar dengan tatapan dingin kakaknya, Denzel mulai memperbaiki pose berdirinya seperti semula lagi dan dengan cengiran khasnya
" kak sarapan kebawah di suruh mama "
" nanti aja "
" tapi mama suruh sarapan bare.. " Denzel tidak bisa melanjutkan kalimatnya lagi karena Nara sudah menutup kembali pintu kamarnya yang berarti bahwa dia tidak akan ikut sarapan bersama Denzel dan ibunya.
'HUHH' Denzelpun menghela napasnya.
Emang sangat sulit mengharapkan kakaknya untuk bisa berkumpul bersama, karena pada dasarnya hubungan antara kakak dan ibunya tidak begitu baik.Bukan berarti Nara membenci ibu dan adiknya, tidak Nara bahkan menyangi mereka berdua tidak pernah membenci mereka walaupun dia jarang sekali berkomunikasi dengan ibu bahkan adiknya tapi ketahuilah Nara sangat menyangi mereka, sifat Nara yang seperti ini akibat pembulliyan yang dia alami yang membuatnya tumbuh menjadi gadis yang seperti ini.
Denzelpun pergi menjauh dari kamar kakaknya dan menuju meja makan yang sudah ada ibunya.
" loh kakak mu mana dek ? " tannya ibu Denzel
KAMU SEDANG MEMBACA
Perfect Life [Ten WayV, NCT]
Roman d'amour(This story End) Angst, Romance, Bullying. . . . . . . Penasaran ??? Baca aja ceritanya.