~~~ Perlahan Akrab ~~~

67 11 0
                                    

(Part I)

~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~

Sore ini Nara ingin pulang kerumahnya karena Denzel yang akan menjaga ibunya, kebetulan Nara sangat lelah juga hari ni tidurnyapun beberapa hari ini tidak teratur karena jadwal pekerjaannya dan juga jadwal kuliahnya yang semakin padat. 

Nara sedang berjalan di koridor rumah sakit ini, tidak lama dia melihat seorang wanita yang sangat dia kenal. Sebenarnya Nara tidak ingin menegurnya namun dia melihat wanita itu terlihat sedih lalu Nara menghampirinya.

“Jennie.. “ sapa Nara pelan dan sedikit takut.

Mendengar namanya di panggil membuat Jennie menoleh ke sumber suara dan melihat seseorang yang dia kenal. Jennie sedikit terkejut dengan kehadiran Nara di sini namun dengan cepat dia merubah ekpresinya seperti semua bahkan biasa saja.

“Nara, lo ngapain di sini?” tanya Jennie kepada Nara sedikit panik melihat kehadiran Nara.

“Oh.. Gua habis ngejaga mama gua, lo sendiri ngapain?” tanya Nara balik.

“Nyokap lo sakit, ohh.... Gue lagi nungguin seseorang sedang konsultasi” bohong Jennie.

“Oh ya udah gua cabut dulu” Nara meninggalkan Jennie sendirian disana.

Karena pada dasarnya mereka tidak sedekat itu apalagi Jennie teman dekatnya Lisa yang selalu membullynya oleh sebab itu dia tidak memberitahu kenapa mamanya bisa masuk ke rumah sakit.

Saat ini Nara sedang berjalan menuju halte bus untuk menaik bus ke rumahnya.  Dia berjalan dengan sedikit cepat karena hari sudah sore takut jika nanti bus sudah tidak ada lagi.

Lumayan jauh perjalanannya, sampai Nara tiba di halte bus itu. Tidak banyak orang yang menunggu yang kemungkinan Nara nanti bisa dapat tempat duduk di bus tersebut. Nara menunggu bus sambil melihat-lihat kearah sekitar, tak lama matanya menangkap seseorang yang dia rasa dia mengenali laki-laki itu yang terlihat sedang kebingungan.

Nara sebenarnya tidak ingin mengahampirinya namun penasaran di hatinya lebih kuat untuk menghampiri laki-laki tersebut.

“Permisi, anda sedang apa?” tanya Nara perlahan,  takut jika nanti pria ini tidak mengenalinya.

“Oh... Bukankah anda nona yang bersama tuan Ten saat tuan muda sedang pingsan?” tanya pria itu sedikit terkejut melihat Nara.

“I.. Ya, ada apa?” ucap Nara tidak menyangka jika pria ini masih mengenalinya.

“Hemm... Kami sedang mencari tuan muda nona,  dia menghilang sejak pagi tadi dan sampai saat ini belum pulang kerumah,  bahkan No nya saja tidak bisa di hubungi kami benar-benar tidak tahu dia dimana,  kami sangat takut jika Nyonya besar tahu dia akan marah kepada kami” ucap bodyguard Ten tersebut.

“Apa dia tidak mengatakan apa-apa saat pergi dari rumah?” tanya Nara.

“Tidak Nona, bahkan kami bertanya kepada Nona Lisa dia mengatakan jika tuan muda tidak hadir ke kampus hari ini” ucap bodyguard tersebut.

“Oh ya udah,  gua bakal bantu nyariin,  catet No hp kalian kalo nanti ketemu bakal gua kabarin kalian” ucap Nara sambil memberikan Hpnya kepada bodyguard tersebut dan bodyguard itupun mencatat No nya.

Nara mulai mencari keberadaan Ten yang entah kemana, seketika rasa lelahnya hilang begitu saja. Entah kenapa setiap apapun yang terjadi pada cowok itu Nara akan segera menolongnya seakan semua ini memiliki benang yang terhubung antara dirinya dan juga Ten.

Dia bingung ingin mencari kemana, karena mereka belum terlalu akrab seperti dia akrab dengan Rasi dan Chandra. Ten adalah pria yang baru hadir dalam hidupnya yang selalu terhubung dengan keadaan dimana Nara harus melindungi pria itu layaknya seorang guardian angel cowok itu.

“Gua harus cari kemana ya” ucap Nara bermonolog sendiri.

Dia mulai mencari mulai dari tempat dimana mereka pertama kali bertemu, namun tidak ada Nara terus mencarinya di sepanjang jalan dan menanyakan kepada semua orang di jalan sana siapa tahu ada yang melihat Ten namun hasilnya nihil sampai lah dia di taman deket cafenya bekerja, dia lelah dan mengatur nafasnya akibat kelelahan berlarian dan berjalan.

Perfect Life [Ten WayV, NCT] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang