~~~ Cinta segitiga ~~~

58 9 0
                                    

Saat acara pertunangan Gwen dan Dares yang mempertemukan kembali Verlicia dan Tama, saat itu Tama berusaha mendekati kembali Verlicia dia ingin memperbaiki hubungannya kembali bagaimanapun juga dia sangat menyayangi Verlicia.

Dia sadar jika Jennie hanya lah masa lalu nya saja dan berusaha menyingkirkan perasaannya kepada Jenni. Dia ingin membuktikan kepada Verlicia bahwa dia benar-benar mencintai dan menyayangi gadis itu.

Saat ini Tama sedang menuju ke rumahnya Verlicia untuk mengajak gadis itu keluar jalan-jalan atau makan di restoran.

Tidak membutuhkan waktu yang lama karena dia sudah sampai saat ini di rumah mewahnya Verlicia. Dia turun dari mobilnya karena pintu gerbang rumah gadis itu sudah di buka oleh penjaga yang sudah sangat mengenalinya, dia berjalan menuju pintu rumah Verlicia.

Ting…Tong…

Ting… Tong….

Ting….

Cklekk……

“Oh Tuan Tama… silahkan masuk tuan” ujar bibik di rumah Verlicia.

Tama berjalan masuk kelihatannya rumah Verlicia sepi atau mungkin Verlicia ada di kamar pikir Tama.

“Ada apa Tuan kalo boleh tau?” tanya bibik tersebut.

“Verlicia nya ada gak bik ?” tanya Tama kembali.

“Oh… Nona Verlicia dia lagi gak ada di rumah Tuan, dia pergi udah 20 menit yang lewat bersama Nak Rasii” jelas bibik tersebut.

“Oh… pergi kemana bik kalo boleh tau?” tanya Tama lagi.

“Kayaknya sih ke café nya Nona deh Tuan” jawab bibik itu.

“Oh ya udah makasi ya bik” pamit Tama.

Tama keluar dari rumah tersebut menuju Café nya Verlicia, dia mulai menaiki mobilnya kembali dan melaju ke sana.

‘Kenapa Rasi selalu lebih dulu dari pada gua’ ucap Tama dalam hati.

Jalanan tidak terlalu macet saat ini jadi tidak ada halangan bagi Tama untuk menuju ke cafenya Verlicia.

Saat ini dia sudah sampai di café tersebut, seperti biasa café ini memang tidak pernah sepi dari pengunjung selalu ramai. Tama memarkirkan mobilnya tidak jauh dari mobilnya Rasi, memang benar Rasi saat ini sedang bersama Verlicia.

Tama masuk kedalam café tersebut, dia mulai mencari keberadaan verlicia.

Tak lama matanya melihat Verlicia sedang bercanda dengan Rasi membuat Tama tidak menyukainya bagaimana pun dia belum putus dengan Verlicia walaupun Tama tahu jika Rasi adalah sahabat Verlicia namun dia sangat yakin jika Rasi tersebut memiliki prasaan kepada Verlicia, terlihat sangat jelas saat Rasi memukul dia di sebuah club malam karena mengetahui Verlicia tengah sakit karena ulahnya.

Tama langsung menarik tangannya Verlicia yang sedang duduk di hadapannya Rasi, membuat dua orang tersebut terkejut.

“Ayok ikut aku” ucap Tama menarik tangan Verlicia.

Verlicia terkejut melihat seseorang yang lancang menarik tangannya tersebut, begitupun dengan Rasi.

Lalu Rasi bangkit dang memegang tangan Tama.

“Lepas tangan lo dari dia” ucap Rasi.

Verlicia sudah takut jika nanti akan jadi perkelahian antara Tama dan Rasi.

“Lo yang lepas tangan lo dari tangan gua” ucap Tama tak kala sinis menatap Rasi.

Lalu Verlicia melepas paksa tangannya dari tangan kedua pria tersebut, dan menatap kea rah Tama.

“Ngapain lo di sini?” tanya Verlicia kepada Tama

“Aku mau ngomong sama kamu yank… aku mau memperbaiki segalanya”

“Gak ada yang perlu di omongin lagi Tam, semua udah jelas aku lihat dan dengar” jawab Verlicia.

“Tapi semuanya gak seperti itu, ayok kita selesaikan secara baik-baik” ajak Tama meraih tangannya Verlicia.

“Lo udah denger dia gak mau jadi gak perlu lo paksa” sahut Rasi yang memegang tangan di sebelahnya Verlicia.

“Lo gak perlu ikut campur, lo bukan siapa-siapa” ucap Tama kesal.

“Hehh… apa lo siapa-siapa nya Verlicia, lo sama dia udah berkahir” jawab Rasi.

“Mending lo pergi dari sini Tam” sahut Verlicia berusaha melepaskan tangannya dari genggaman nya Tama.

“Enggak… lo harus ikut gua” paksa Tama.

Melihat hal itu membuta Rasi geram dan marah, dia melepaskan genggamannya dari tangan Verlicia lalu menuju ke Tama.

BUGH!!!....

Rasi memukul Tama hingga pria itu terdorong ke belakang, membuat Verlicia terkejut dan semua pelanggan di sana terkejut melihat hal itu.

“Lo apa-apaan sih !!!!” teriak Verlicia sambil mendorong badannya Rasi.

“Gua gak nyuruh lo buat mukul dia Ras… kenapa lo langsung mukul dia” sambungnya kembali.

Tama sudah bangkit dia berdiri di belakangnya Verlicia saat ini.

“Kenapa lo marah sama gua… bukannya lo gak suka dia ada di sini, gua nolongin lo Verlicia gua gak suka liat lo di paksa kek tadi sedangkan gua aja gak pernah maksa lo apa-apa” jawab Rasi tak kala kesal dengan Verlicia.

“Jaga nada omongan lo Ras” sahut Tama.

“Lo diem” jawab Verlicia.

“Iya… gua tau lo mau nolongin tapi kan gak seharusnya lo mukulin dia Ras, gua gak mau ada pertengkaran di café gua” ucap Verlicia kepada Rasi.

“Hehh… lo aneh Verlicia lo bilang lo benci sama dia tapi lo masih aja belain dia” jawab Rasi.

“Gua emang benci sama dia Ras tapi kan gak seharusnya lo mukul dia kek tadi gua bukan ngebelain dia tapi gua gak suka liat lo kek tadi yang langsung mukul anak orang aja” jawab Verlicia.

“Terus… gua harus diam gitu liat lo di paksa kek tadi, ohhh gua tau Verlicia lo masih sayang sama dia iya kan… mangkanya lo kayak gini iyakan” ucap Rasi

“Kok lo kek gini sih Ras… lo….”

“Gua suka sama lo Verlicia” sahut Rasi sebelum Verlicia menyelesaikan kaliamatnya.

Verlicia benar-benar terkejut mendengar pernyataanya Rasi saat ini, dia benar-benar gak nyangka dengan apa yang dia dengar saat ini dari mulutnya Rasi.

“Gua sukak sama lo… itu alasannya gua gak suka pria manapun berbuat kasar sama lo karena gua gak pernah bersikap kasar dan maksain lo” sambung Rasi kembali.

“Tapii….”

“Gak mungkin? Iyakan, gak ada yang gak mungkin Verlicia di dunia ini siapa sih yang gak punya perasaan antara sahabat apa lagi persahabatannya itu anatara cewek dan cowok. Gua sama kek Chandra sama-sama suka cewek yang jadi sahabat sendiri, lo tau Verlicia rasa sakitnya itu gimana saat gua denger lo udah pacaran sama Tama saat itu gua sakit banget dan hanya Chandra yang tau tapi gua masih bersikap seakan gua juga ikut bahagia denger cerita lo Verlicia karena gua berusaha nyingkirin perasaan gua”

“Hmmm… gua sebenarnya gak mau ngungkapin prasaan ini gua mau menyimpennya sendiri tapi ternyata Tuhan mengingankan gua ngungkapin ini dengan cara kek gini, semoga lo bahagia ya Verlicia, tenang gua gak benci lo kok” ucap Rasi berusaha tegar.

Rasi pergi dari sana meninggalkan Verlicia dan Tama dengan rasa kebingungan Verlicia.

Verlicia saat ini bingung, air matanya menetes saat mendengar penjelasannya Rasi dia berpikir apakah dirinya sejahat itu kepada Rasi sampai tidak mengetahui perasaan Rasi selama ini, Verlicia duduk kata-kata Rasi masih terngiang di telinganya.

“Verlicia… aku mau ngomong…”

“Gua mau sendiri Tam… please tinggalin gua sendiri” ucap Verlicia.

Tama menghela napasnya, dia mengerti apa yang di rasakan oleh Verlicia saat ini akhirnya dia memutuskan untuk pergi dari sana dan meninggalkan Verlicia sendirian.

Perfect Life [Ten WayV, NCT] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang