~~~ Jiwa yang hilang ~~~

54 8 0
                                    

Saat ku sudah memperbaiki sikap ku saat ini
Saat itu juga kau merebutnya dalam hidupku
Tuhan apa sebenarnya yang kau rencanakan sehingga
Rasa sakit tak kunjung lepas dalam hidup ku

📝📝📝

~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~

Beberapa hari ini memang kondisi ibunya Nara tidak baik, Nara sering sekali menyuruh ibunya untuk di rawat kembali ke rumah sakit namun ibunya selalu menolak takut jika nanti akan membuat Nara dan Denzel repot di tambah lagi Nara yang sedang pusing-pusingnya mengerjakan skripsi.

Malam ini pukul 7 malam Nara sedang bekerja di café dan belum waktunya pulang, keadaan café juga sangat ramai malam ini. Belum lagi Chandra dan Rose yang datang ke café tersebut untuk bersantai-santai, membuat Nara harus bersikap biasa saja walaupun dia sebenarnya tidak suka jika Chandra berdekatan dengan Rose karena Chandra tahu bagaimana sikap Rose dan teman-temannya kepada Nara namun saat ini Nara memaksakan dirinya untuk bersikap tidak perduli.

Entah kenapa perasaanya saat ini sedang tidak enak, Nara merasa gelisah saat ini dan merasa takut namun tidak tahu apa penyebabnya. Dia berusaha menghilangkan perasaan itu dan konsetrasi untuk bekerja.

‘Kenapa dia terlihat tidak tenang saat ini’ ucap Chandra dalam hati melihat Nara yang sedari tadi merasa gelisah.

“Yank… kamu mau pesen apa?” tanya Rose kepada Chandra.

“Apa aja terserah” jawab Chandra singkat.
Lalu Rose memanggil pelayan café tersebut untuk memesan makanan dan minuman.

Rose memang sengaja mengajak Chandra ke sini karena dia tahu Nara bekerja di sini dan juga dia ingin membuat Nara panas melihat kedekatannya dengan Chandra walaupun dia tahu jika Chandra belum sepenuhnya membuka hatinya untuk Rose namun Rose berusaha agar Chandra jatuh kedalam pesonanya dan melupakan perasaannya kepada Nara.

Ponsel yang ada di kantong celananya Nara sedari tadi bergetar entah siapa yang menghubunginya, Nara mencoba mengabaikannya karena saat ini dia sedang melayani pesanan pelanggan yang datang. Tidak lama kemudian dia mulai kebelakang untuk memberitahukan pesenan tamu, Nara mengambil ponselnya dari kantong celananya lalu dia melihat panggilan tidak terjawab sudah sebanyak 5 kali dari Denzel. Nara bingung kenapa adiknya menghubunginya karena tidak biasanya Denzel memanggil sebanyak itu kalo tidak Nara pergi atau tidak pulang tanpa kabar.

Lalu Nara mencoba menghubunginya kembali dan di angkat langsung oleh Denzel terdengar suara isak tangis di sebran sana dan membuat pikiran Nara kacau.

PRANK …..

Suara nampan stenlis yang jatuh ke lantai membuat semua pelanggan di sana menoleh ke arah Nara termasuk pegawai di sana. Iya Nara menjatuhkan nampan stenlis tersebut ke lantai saat mendengar kabar dari Denzel yang membuat tubuhnya lemas seketika. Dia ingin terjatuh untung tubuhnya di pegang oleh salah satu pegawai di sana.

“Nara… lo kenapa?” tanya orang tersebut kepada Nara.

“Gua izin pulang hari ini” jawab Nara dan bergegas mengambil tasnya.

“Ini kunci café kalian nanti kunci café ini dan hubungin Verlicia lalu kasih kuncinya ke perlicia okey, aku harus ke rumah sakit sekarang” ucap Nara kepada salah satu pegawai di sana dan pergi dari café tersebut dengan tergesa-gesa.

Perfect Life [Ten WayV, NCT] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang