30

1.8K 162 6
                                    

Selepas hujan akan ada pelangi. Tapi tidak menutup kemungkinan, setelah pelangi kembali hujan kan?
.
.
.

Lia akhirnya bisa mendapatkan apartemen sendiri. Biar lah barang-barang miliknya yang masih tertinggal nanti saja ia ambil. Yang penting ia bisa tidur malam ini.

Sambil menata baju dilemari, Lia mengambil ponselnya dan memasang earphone nirkabelnya. Gadis itu berniat menelpon seseorang dulu. Sepertinya besok ia akan membolos kuliah.

"Ah halo Hyun? Udah tidur?" Tanya Lia yang masih sibuk melipat-lipat baju. Ya ia pastinya menghubungi Jihyun.

"Belum lah. Kalo udah yang ngangkat ini siapa???"

"Kucing kamu mungkin"

"Sembarangan. Kenapa nih telpon malem-malem? Pasti mau ngerepotin" Lia yang mendapat respon itu pun terkekeh.

"Tau aja. Iya nihh aku mau repotin kamu"

"Tuh kan. Lagu lama, apaan emang?"

"Besok aku skip kuliah ya. Absenin, aku mau urus masalahku dulu"

"Heh?! Masalah apa?"

"Aku keluar dari apartemen Eonni. Jadi besok aku mau beres-beres dan pastinya bilang Papa Mama soal hal ini. Pasti bakal lama"

"Kok kamu ga cerita apa-apa?!"

"Apa sih ah. Ga usah ngegas. Baru malem ini banget aku keluarnya. Udah ya. Itu doang, makasih"

"Heuhh. Ya dehh. Kamu segera kirim alamat kamu ya, besok sore aku dateng ke apart kamu. Kamu utang cerita sama aku"

"Asiappp"

Tut

Lia yang telah selesai membereskan lemari. Karena baju yang ia bawa hanya sedikit, jadi gadis itu bisa segera menuju kasur untuk rebahan.

"Heuh. Bener ga ya jalan yang gue ambil ini? Durhaka banget ga sih gue ngelawan Yuri? Jelas lah anjay. Mana ada ngegas sama yang lebih tua ga dosa" oceh Lia sambil menatap langit-langit tempat yang baru ini. Sudut bibir Lia tertarik tipis.

"Ga buruk juga" Lia mengambil ponselnya. Iseng-iseng ia membuka galeri. Seketika jantung Lia berdegup. Saat melihat foto kebersamaan antara dirinya dan Hoshi banyak sekali terambil dari ponselnya. Kenapa ia jadi rindu?

"Aduh mantan. Kok gue masih sayang?" Gumam Lia. Lia segera mengunci ponselnya dan meletakkannya disampingnya. Memikirkan kembali dan menerawang jauh kebelakang. Semuanya juga sudah terjadi, ia sudah meminta putus dan Hoshi menyanggupi. Sekarang apa lagi? Lia menyesal? Bukannya sama saja ya?

"Kalo gue deketin lo lagi, lo masih mau ga ya?" Tanya Lia dengan dirinya sendiri. Ahh malam ini terasa sangat buruk. Tertidur dengan memikirkan orang terakhir sebelum terlelap. Mantan.

❤❤❤

Sialan memang. Hoshi bingung sendiri saat pria itu mendatangi apartemen Yuri. Kata wanita itu Lia baru saja keluar dari apartemen ini dan ingin pindah.

Entah kenapa Hoshi sangat ingin menemui Lia malam itu juga. Rasanya ia sangat rindu dengan gadis labil itu. Baru juga seminggu berpisah Hoshi sudah pusing sendiri.

"Noona beneran ga tau Lia sekarang dimana?" Tanya Hoshi yang masih setia berdiri didepan pintu. Hoshi juga menolak tawaran Yuri untuk masuk dulu.

"Dia marah banget sama Noona. Mungkin Noona cuma bisa kasih dia waktu buat nenangin diri" terlihat raut wajah sedih di wajah Yuri. Yuri memandang Hoshi yang terlihat khawatir dan juga...terlihat sangat menyayangi ponakannya itu.

"Hoshi" panggil Yuri. Hoshi pun mengangkat wajahnya.

"Mungkin kamu udah tahu dan ini ga bakal membantu apapun. Tapi Noona cuma mau minta maaf sama kamu. Noona ga seharusnya egois dan ga percaya sama Lia. Dan berakhir Lia yang marah dan bahkan ga mau tinggal sama Noona lagi" Yuri menunduk. Rasanya sakit sekali jika ia sekarang seperti keluarga yang tega sekali membuat ponakannya itu merasa tertekan dan tidak nyaman. Bahkan Yuri terkesan mengekang dan mengatur remaja yang sedang menuju dewasa itu.

Tangan Hoshi terulur dan mengusap bahu Yuri pelan.

"Gapapa. Ini bukan salah Noona. Aku tau Noona cuma niat melindungi Lia. Emm. Mungkin aku harus segera pulang, Noona jangan terlalu dibuat pusing ya. Besok pasti dia dateng, dan aku minta satu hal. Jika nanti Lia tetep milih buat keluar dari sini, aku mohon Noona tetap percaya lagi sama Lia" Yuri bisa menebak, Hoshi datang kesini malam-malam memang hanya demi Lia. Sepertinya ia harus dan mau untuk memperbaiki diri. Demi dirinya dan demi Lia sendiri.

Yuri menyentuh lengan Hoshi.

"Noona mohon. Jagain Lia buat Noona. Noona percaya sama kamu. Kamu pasti tahu alasan kalian putus itu apa" jelas Hoshi tahu. Lia secara gamblang mengatakannya, tapi gimana lagi? Mungkin memang ini jalannya?

"Kamu ga usah khawatir. Kamu bisa kembali ke dia kapanpun kamu mau" Hoshi membukatkan matanya. Maksudnya? Lagi-lagi Yuri mengangguk dan tersenyum.

"Noona ga bakal ngekang apapun lagi, Noona minta bantuan kamu untuk jaga dia dan Noona bakal liat dari jauh" terlihat senyuman terbit diwajah Hoshi. Apakah sekarang ia direstui? Senangnyaa. Tapi tunggu, Hoshi tidak tahu Lia masih menyukainya kah? Seminggu cukup bisa membuat orang mengurangi rasa.

Yuri yang tahu kekhawatiran Hoshi dari raut wajahnya pun bersuara kembali.

"Kamu ga perlu khawatir. Sampai kapanpun, dia sayang kamu. Kamu bisa kembali kedia, dia pasti bahagia" tangan Yuri terulur mengusap kepala Hoshi dua kali.

"Kalian berdua jaga kepercayaan Noona ya" tidak ada yang bisa mendeskripsikan kebahagiaan Hoshi sekarang. Pria itu sangat puas bisa mendapatkan yang ia inginkan. Semoga tidak ada hal buruk lagi menimpa. Semoga.

❤❤❤

Hoshi cepat-cepat menyambungkan video call pada Lia. Rasanya ia rindu sekali dengan gadis itu. Bukannya tanpa alasan, status mereka yang bukan kekasih lagi membuat Hoshi tidak enak menghubungi atau memberi perhatian. Tapi kini hal itu sudah selesai. Waktunya ia melepas rindu walau sedikit.

Terdengar nada dering disana, Hoshi menunggu dengan harap-harap cemas. Sekarang sudah tengah malam sih. Apa Lia sudah tidur? Mungkin iya.

Wajah Hoshi yang semula sumringah jadi kembali cemberut. Kenapa ia kesal ya? Tapi gimana lagi, jika gadis itu sudah tidur ia bisa apa.

Baru saja Hoshi ingin menekan tombol merah, tetapi layar itu berubah. Yang tadinya layar itu penuh dengan foto profil, kini sudah berganti dengan wajah seseorang.

Seseorang yang ia sangat rindukan. Senyum sabit terbit diwajah Hoshi.

"Haiii. Kamu pasti habis dari apartemen Eonni ya? Makanya kamu telpon. Oppa? Tau ga?" Dahi Hoshi mengerut.

"Hem?"

"Lia kangen!"

TBC

Aku pagi-pagi up gaes! Jangan lupa vote dan komennya. Hehew

Sebenernya yang baca tuh idup ga sih? Pencet vote aja kok susah amat uhh. Masa nggak malu cerita diperpustakain, ditungguin, tapi nggak menghargai. Sad.

My Idol Is My Boyfriend | Kwon Soonyoung✔[Proses Revisi]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang