22

2K 171 5
                                    

Wajarnya manusia hidup adalah dibayangi dengan kesalahan dan dosa-dosanya.
.
.
.

"Kenapa kamu? Katanya habis ketemu Lia" ucap Woozi melihat Hoshi kembali dengan raut wajah kesal.

"Kamu pasti diusir ya sama dia?" Kekeh Dino.

"Diem kamu!" Sentak Hoshi.

"Ya kamu datengin dia pas ada orang, gimana dia ga ngusir" ucap The8. Wonwoo setia mendengarkan ucapan mereka, berarti Lia sedang di mall ini sekarang?

Kebetulan Hoshi, The8, Dino, Woozi, dan Wonwoo dimall sekarang. Dan tak sengaja Hoshi melihat Lia, makanya dia menghampiri Lia.

"Ya kan niatnya ngasih surprise"

"Dia tuh mentingin kamu ga kenapa-napa dari pada kaget kamu dateng" ucap Woozi.

"Iyain deh. Ini masih pada mau disini apa ga? Aku ga mood ini" lesu Hoshi.

"Kamu saja sendiri yang pulang. Kita masih banyak yang perlu kita cari" ucap The8. Semua mengangguk.

"Yaudah deh. Aku duluan ya, aku nitip donat satu box. Dahhh" Hoshi berjalan menjauh.

"Yeuu pulang mah pulang aja. Pakai acara nitip segala" sungut Dino.

"Ini mau makan dulu apa gimana?" Tanya Woozi.

"Boleh" jawab The8.

"Aku mau pulang duluan juga, ada urusan sama DK. Lupa" ucap Wonwoo. Semuanya mengangguk.

"Oke. Hati-hati ya. Mau nitip juga?" Tanya The8.

"Ga usah. Aku duluan ya" Wonwoo berlari menjauh.

"Itu pada kenapa sih? Pada tiba-tiba ga semangat" heran Dino. Woozi menggedikkan bahunya.

❤❤❤

Lia memutuskan untuk pulang sendiri. Ia malas sekali mau melanjutkan acara perginya tadi. Huft. Saat Lia berjalan, Lia merasa ada yang mengikutinya.

Lia mempercepat langkahnya hingga sosok itu bisa menyentuh punggungnya. Dengan kecepatan kilat, Lia memutar lengan orang itu.

"Aduh aduh aduh. Liaaa. Ini Oppa" saat mendengar suara yang familiar, Lia melepas puntirannya.

"Maaf Oppa. Lia tidak tahu. Sakit ya?" Panik Lia.

"Iya lah. Dipuntir mana ada yang enak" Wonwoo memegangi lengannya yang terasa nyeri.

"Yayaya. Maaf ya maaf. Ga tau. Lia takut tadi" Lia merapalkan tangannya meminta maaf.

"Iya Gapapa"

"Oppa dari mana?" Tanya Lia sambil mereka berdua berjalan bersama.

"Emm. Dari dorm"

"Oh. Kok bisa tahu Lia disini?"

"Kebetulan. Jangan percaya diri Oppa berniat menemuimu" ucap sok iya Wonwoo.

"Idihh. Ya dehhh. Lia emang ke ge-erran" Lia memutar bola mata jengah. Pria menyebalkan.

"Kamu mau makan? Sepertinya kamu belum makan" tawar Wonwoo.

"Ne. Tapi Lia makan dirumah saja, Eonni memasak sepertinya"

Dddrrtr dddrrtt

Ponsel Lia bergetar. Lia membuka pesan dari Yuri segera.

Lia kamu beli makan diluar saja ya. Eonni sibuk sekali hari ini, tidak bisa memasak. Nanti uangnya Eonni ganti deh, dan pulang nanti Eonni bawakan pizza kesukaanmu. Nee. Gomawo

Lia melirik Wonwoo yang sedang menahan tawanya.

"Sepertinya Lia perlu menerima tawaran Oppa" cengir Lia. Akhirnya tawa Wonwoo pecah. Astaga. Padahal dia bermasker tapi tetap saja Lia gemas melihat Wonwoo tertawa seperti itu.

"Emm. Kajaa. Didepan sana ada yang jual daging sapi korea yang lezat"

"Neeee" Wonwoo merangkul bahu Lia dan berjalan bersama.

❤❤❤

"Gimana rasanya?" Tanya Wonwoo.

"Emm enak. Dalam rangka apa nih Oppa mentraktir Lia?" Tanya Lia iseng. Karena tiba-tiba Wonwoo mengajaknya makan. Dan Lia bahkan lupa tentang moodnya. Biar lah, Hoshi belakangan saja. Pria itu jika ngambek butuh waktu.

"Oppa kan baik. Makanya mentraktir" ucap Wonwoo santai. Lia mendelik.

"Ihhh geli banget sumpah" Lia tertawa hanya dengan Wonwoo yang berucap seperti itu.

"Gimana kuliah kamu?" Tanya Wonwoo.

"Lancar aja. Seru. Oppa latihannya gimana?" Tanya Lia balik.

"Sama lancar dan serunya"

"Ihh kok nyontek jawaban Lia sih" Wonwoo terkekeh.

"Lah emang gitu. Maksa banget harus beda"

Tak sadar sore berubah malam. Dan semakin larut saja. Lia memutuskan untuk segera pulang. Wonwoo juga mengantarnya ke apartemen. Huhh kembali ke realitas.

Sekarang ia harus memikirkan bagaimana mengembalikan Hoshi yang sedang ngambek ini. Tapi setelah mandi saja. Ia ingin mencari pencerahan dahulu.

❤❤❤

"Aishhh menyebalkan sekali. Gadis itu kenapa tidak menghubungiku? Padahal jelas-jelas aku sedang marah" gerutu Hoshi sambil memandang room chatnya dengan Lia.

"Hei hyung. Kenapa wajahmu seperti banyak masalah gitu?" DK menghampiri Hoshi yang sedang depresi karena tidak dipedulikan Lia.

"Halah paling bucin" ucap santai Dino sambil melewati ruang tengah. Hoshi yang merasa malas untuk bertengkar memilih diam saja.

"Lia ya? Masalah tadi siang?" Tanya DK. Ya walaupun DK tidak ikut, tapi dia juga tau kabar Lia dan Hoshi bertemu.

"Aku salah ya ingin bertemu dengannya? Kan aku rindu. Sekarang aku marah dia diam saja" lagi-lagi Hoshi menggerutu.

"Astaga pria ini. Hyung seperti remaja labil tau tidak. Padahal yang masih remaja adalah Lia, bukan hyung. Tapi hyung sangat tidak dewasa"

"Heii kenapa bahas umur?!" Hoshi berteriak tak terima.

"Pertama. Lia itu sayang dengan hyung, dia seperti itu agar hyung tidak terkena masalah. Kedua. Lia mungkin berfikir hyung sedang butuh waktu merenung. Ketiga. Lia itu masih remaja, dan dia masih labil. Hyung pastinya tahu maksudku, fikiran anak remaja itu ya dia tidak mau repot. Apa lagi repot memikirkan kekasih yang suka ngambek" sindir DK.

"Aku yang kamu maksud? Sana ah. Tidak memberi solusi" DK tertawa puas lalu pergi meninggalkan Hoshi. Setelah DK pergi, Wonwoo berjalan kearah Hoshi dan duduk disampingnya.

"Habis darimana? Katanya kamu pulang ga lama setelah aku pulang" selidik Hoshi.

"Habis pergi" ucap santai Wonwoo sambil mengambil remote untuk menyalakan TV. Sebentar. Hoshi seperti merasakan ada yang aneh.

"Ini vanila. Parfum Lia" gumam Hoshi.

"Kamu habis pergi dengan Lia?" Tanya Hoshi pelan. Wonwoo berdeham mengiyakan.

"Tidak masalah kan? Kesepakatan" Wonwoo berucap santai seperti ucapannya itu tidak menyakiti.

Hoshi berusaha sabar untuk tidak memukul Wonwoo disini. Itu akan beresiko. Hoshi tidak tahu, dampak dari kesepakatan itu ternyata cukup menyakitkan baginya. Jika tahu, Hoshi pasti tidak akan membuat kesepakatan sialan itu.

Semoga. Lia tidak tahu akan perbuatan bodohnya ini. Semoga

Tbc

Selamat pagi menjelang siang guisss. Aku up lagi. Setelah seminggu wkwk. Semoga kalian tetap stay dan tambah yang dateng ke sini. Aduh duhhh sayang deh sama kalyan. Tinggalkan jejak guiss pake vote dan komen. Semangatin aku dongg. Gimana nih cerita bisa end kalo kalyan ga dukung akyuu huhu.

My Idol Is My Boyfriend | Kwon Soonyoung✔[Proses Revisi]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang