35

1.8K 144 33
                                    

Untuk sekedar mengingat dan menegaskan, hanya perlu menggunakan sesuatu yang bisa memberi tahu bahwa
"aku mengingatnya, karena ini"
.
.
.

Hoshi tidak pernah tahu jika suasana hati perempuan bisa semengerikan ini. Demi apapun, Hoshi baru pertama kali ini melihat Lia yang menangis tersedu-sedu setelah sebelumnya habis tertawa keras karena melihat Hoshi jatuh dikolam renang. Bahkan saat keduanya renang bersama, semuanya baik-baik saja.

Tapi saat Hoshi dan Lia ingin bersiap untuk ke pantai dan makan di luar, semua tawa Lia berubah menjadi isakan tangis yang menyayat.

Oke Hoshi tahu menangis adalah salah satu pengungkapan perasaan seseorang jika sedang bersedih, tapi alasan Lia menangis seperti ini sedikit kurang bisa......diterima nalar.

"Oppaa!!! Pantesan aku didatengin dia dimimpi, itu pamit ke aku ya?"

"Dia bucin aku banget soalnya, jadi aku tinggal belum genap setahun dia udah ninggalin aku,"

"Aku sedih ga bisa kesana liat dia untuk terakhir kalinya,"

"Aku pengen peluk dia Oppaaa,"

"Kok....dia ninggalin aku secepet ini sih? Mama sama Jessie ngeprank aku apa gimana sih?"

"Masa iya meninggal," itu lah kalimat-kalimat dramatis yang keluar dari mulut Lia dari satu jam yang lalu. Isinya semua penyesalan dirinya. Hoshi hanya bisa menghela nafas pelan dengan masih setia memeluk Lia dan mengusap pelan punggung Lia.

"Udah nggak usah disesali. Emang udah waktunya dia buat kembali, kamu nggak baik kalo nyalahhin diri sendiri yang berkaitan dengan kepergian seseorang," Hoshi mencoba menenangkan Lia, tapi yang ada kekasih tercintanya ini semakin kencang menangis. Hoshi sampai kebingungan, jika ada yang dengar ia bisa dikira ngapa-ngapain.

"Tapi Kwon Soonyoung tuh udah-"

"Stop sebut nama itu! Berasa aku yang mati Lia. Ihh bisa-bisanya kamu ngasih nama kucing kamu nama aku," ucap Hoshi tak terima. Lia memukul dada Hoshi.

"Makanya aku nangis ih. Kucing itu langsung aku kasih nama kamu karena saat pertama kali aku ngadopsi dia, aku bener-bener bucin kamu-"

"-sampai sekarang. Iya aku tahu, tapi udah ya? Udah nangisnya. Katanya mau mantai,"  Hoshi memotong ucapan Lia cepat. Lia mengerucutkan bibirnya.

"Kamu tega banget, Kwon-eh kucing aku meninggal tapi aku malah mantai manja. Ga!" Rengut Lia sambil melepas pelukan Hoshi kesal.

"Iya aku minta maaf. Dari pada kamu nangis terus, apa nggak lebih baik kamu doain dia agar tenang disana?"

"Kamu....bantuin aku doa buat dia ya? Dia kan-"

"Iya namanya sama kayak aku. Iya," Lia tersenyum.

"Bantuin ya,"

Setelah memanjatkan doa bersama untuk kepulangan kucing Lia ke akherat. Lia dan Hoshi memutuskan untuk mengundur jalan-jalan ke pantai, mengingat suasana hati Lia sedang buruk sekarang.

Jadi keduanya berakhir tiduran di kamar dan saling berpelukan. Lia yang seperti biasanya banyak bicara ini sedang bercerita bagaimana baiknya kucing bernama Kwon Soonyoung itu menemani hidupnya hampir 4 tahun terakhir.

"Dia itu mirip kamu banget. Bisa  jadi bahan ketawa aku. Apa lagi kalo lagi nguap, mirip kamu yang aku lihat akhir-akhir ini. Matanya mirip kamu banget, dan bulu dia putih kayak kamu. Intinya dia kamu banget. Makanya aku sesedih ini," ucap Lia panjang dengan wajah merengut dan memeluk Hoshi erat. Lagi-lagi Hoshi menghela nafas pelan.

"Ih kamu nafas doang kalo aku cerita. Kesel nih telinga denger nafas kamu," gerutu Lia yang tak kunjung menerima respon

"nggak. Aku tuh masih nggak habis pikir. Why? Why you give your pet name....my name? Astaga. Masih speechless,"

"Cuma dia yang buat aku selalu bener-bener ngerasa kalo kamu dan aku bener-bener bisa ketemu. Kamu tahu...aku sebucin itu sama kamu,"

"Iya aku tahu. Makasih ya, kamu udah menginginkan aku sejak awal. Aku menyesal. Kenapa.....kita nggak ketemu lebih awal ya? Ya kan? Pasti ceritanya bakal beda," Lia mengangguk antusias. Oke terlepas atas ketidakterimaan Hoshi dengan nama kucing itu, juga dengan cerita panjang Lia yang lain setelah ini. Hoshi hanya bisa salut dengan Lia, gadis itu memang sesayang itu dengannya. Jadi seperti ini ya para fans melampiaskan kecintaannya akan sesuatu?

Sekali lagi Hoshi salut pada  gadis berdarah indo ini, bahwa gadis ini suka mendongeng dan ketiduran pada akhirnya. Hoshi yang sangat menikmati cerita dan gerutu kesal hanya terlihat mengulas senyum tipis. Memeluk erat Lia dan mencium kepala Lia. Hoshi senang.

"Kamu aja ditinggal kucing nama aku bisa kayak gini, gimana kalo kamu aku tinggal juga buat selamanya? Kamu nggak akan depresi kan? Untill suicide? No. Right?"

❤❤❤

Sudah jelas gagal total rencana yang telah disusun dengan baik hari ini. Hoshi yang malah ikutan tidur setelah mendengarkan asal muasal kucing bernama Kwon Soonyoung itu dari pertama ketemu sampai kenangan terakhirnya.

Pukul 6 sore. Hoshi terbangun dengan Lia yang masih memeluknya. Menangis tidak jelas, bercerita panjang, dan berakhir tidur. Itu Lia.

Sepertinya Lia ingin tidur lebih lama. Jadi Hoshi memutuskan untuk delivery makanan saja. Diwaktu seperti ini Hoshi memilih menu ayam saja. Praktis.

Hoshi mendudukkan dirinya di sofa ruang tamu dan menyalakan TV sebagai teman menunggu pesanan datang. Lia tidak mungkin ia ganggu, bisa galak.

"Kok nggak bangunin aku sih?" Suara itu sukses membuat Hoshi terkejut dan langsung menoleh kebelakang.

"Loh udah bangun? Sini duduk," Hoshi menepuk sofa sampingnya. Lia menggeleng.

"Aku haus," Lia pun berjalan menuju dapur dengan wajah sembab habis menangisnya tadi pagi hingga siang.

Setelah mengambil minuman yang ia beli kemarin dikulkas, Lia kembali lagi dengan membawa dua kotak susu pisang. Satunya utuh, dan satunya sedang ia minum.

"Mau susuku ga?"

"Susumu? Emang boleh?"

Bukkk

Lia melempar bantal disampingnya kewajah Hoshi sebelum ia duduk disamping pria itu.

"Ngomong lagi gih. Aku siram," kesal Lia. Hoshi tertawa, kenapa sih wanita bisa sangat tidak jelas begini?

"Aku minta," sebelum Hoshi mengambil susu ditangan Lia, gadis itu dengan cepat menjauhkannya. Berakhir mereka saling dorong.

"Siniin nggak? Aku gelitikin ya kamu,"

"Aaahhhhkkkhhhh geli ih aduh hahaha," lagi-lagi Lia dan Hoshi kembali ke mode normal. Manis-manis tidak jelas. Entah Lia yang berguling kegelian atau Hoshi yang Lia pukul bantal habis-habissan.

Sampai tidak terasa malam sudah menjelang. Dan keduanya kembali merencanakan, hari besok ngapain?

Hoshi harap Lia maupun dirinya tidak kembali membuat semuanya tertunda.

Tentang kucing itu, Hoshi ikhlas. Namanya dipakai untuk kucing, demi Lia.

Tbc

Double update. Azeeekkkk!!!
Muntah muntah dah kalian wkwk

My Idol Is My Boyfriend | Kwon Soonyoung✔[Proses Revisi]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang