34

1.8K 150 5
                                    

Biarlah sejenak aku membayangkan
Bahwa kita bisa sebahagia itu
.
.
.

"Eonni. Lia jadi pergi ya ke Jeju," ucap Lia pada Yuri. Keduanya memutuskan untuk makan siang bersama. Terhitung lebih dari tiga bulanan ini Lia meninggalkan tempat Yuri, bersyukur hubungan antara keduanya sudah membaik.

"Jadi dengan Hoshi? Rencana yang waktu itu?" Lia mengangguk.

"Ya Eonni bisa apa. Kalo kamu dilarang, kamu pasti melawan juga," acuh Yuri dengan masih menyumpit gimbap dan memasukkannya kemulutnya. Lia menghela nafas pelan.

"Eonni. Biarin Lia mutussin sendiri apa yang harus Lia pilih. Eonni jangan marah lagi. Lia bentar lagi 20 tahun lohh," sesaat tawa Yuri meledak melihat Lia yang merengut sedih.

"Kamu apa sehh haha. Iya Eonni udah ga kayak dulu lagi kok, Eonni bakal selalu dukung semua pilihan kamu. Jadi kamu jangan kecewakan kepercayaan Eonni ya?" Lia tersenyum. Astaga hanya ngeprank?

"Bantuin Lia prepare ya Eon," pinta Lia sambil mengedip-edipkan matanya. Yuri mendengus.

"Kamu tuh kalo ngapain aja, nggak mungkin kalo nggak ada maunya,"

❤❤❤

"Hyung jangan lupa ya mampir ketempatku. Mantel itu harus segera aku kembalikan," ucap Seungkwan sambil menarik koper besar miliknya. Hari ini dirinya akan berangkat mudik selama seminggu ke rumahnya. Jeju.

"Iya iya. Kenapa nggak nunggu aja sih," jawab Hoshi sambil terus mengotak-atik ponsel miliknya dengan sedikit dengusan. Karena kenapa sih Seungkwan buru-buru? Kan merepotkan, Hoshi harus membawa mantel yang katanya milik temannya itu sampai ke Jeju? Niat awal kan ia hanya ingin bermain ketempat Seungkwan. Dasar.

"Aku ada acara keluarga nanti malam. Jadi harus sekarang berangkatnya," ucap Seungkwan beralasan.

"Ini kenapa sih pada ribut? Seungkwan juga, katanya udah ditunggu. Malah nggak berangkat-berangkat," sitertua S.Coups datang menghampiri adik-adiknya yang ramai sekali jika ia tidak ada.

"Ya udah. Aku berangkat ya semuanya. Dahhh," Seungkwan melambai kearah semuanya. Pria berpipi chubby itu pun keluar dari dorm untuk berangkat.

"Hyung ini caranya bagaimana?" Tanya Hoshi tiba-tiba kearah Woozi disampingnya sambil menunjukkan layar ponselnya. Dengan cepat Woozi menekan sana-sini hingga selesai transaksi dengan e-money milik Hoshi.

"Ahh seperti itu. Oke-oke," ucap Hoshi sambil mengangguk-ngangguk mengerti.

Seseorang tiba-tiba saja ikut bergabung. "Kenapa tuh?" Jeonghan duduk disamping Hoshi sambil curi-curi pandang kearah ponsel Hoshi.

"Dasar kebiasaan cuma numpang dipesenin ya gitu," kekeh Jeonghan.

"Biarin," dengus Hoshi menjawab ledekan Jeonghan.

"Kalo Boo pulang, dorm rasanya tiba-tiba sepi," ujar S.Coups memecah keheningan yang entah tiba-tiba menyelimuti. Yang mendengar sang leader mengeluh, DK bersiap beranjak dan segera The8 tahan.

"Mau kemana hyung?"

"Samperin Seungkwan, mumpung belum jauh," The8 mengerutkan dahinya? DK berdecak kesal.

"Tadi S.Coups hyung bilang jika Seungkwan pulang, dorm sepi. Aku akan menanggilnya,"

"Aishhh bukan itu juga," S.Coups mengusap wajahnya frustasi. Pria satu ini memang tidak waras.

"Hyungggggg," panggilan itu sukses memutus keinginan S.Coups untuk memukul DK.

"Ini gimana? Aku sudah mengulang seperti caramu tadi, tapi sampai sini aku bingung," ucap Hoshi dengan wajah frustasinya. Semua yang disini pun menyoraki Hoshi keras-keras.

My Idol Is My Boyfriend | Kwon Soonyoung✔[Proses Revisi]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang