32

1.9K 148 13
                                    

16+
Warning!

Gelas yang hampir retak dan harga diri yang hampir hilang~
.
.
.

"Aku ga bakal ninggalin kamu lagi" ucap Lia sambil terus memeluk tubuh Hoshi. Hoshi terkekeh pelan. Ternyata begini rasanya balikan sama mantan? Selepas makan, keduanya berpelukan dikasur milik Lia. Hoshi menyisir rambut Lia perlahan sambil memandang wajah Lia yang sedang terpejam.

Hoshi tersentak saat Lia tiba-tiba membuka mata dan menatapnya dengan kesal.

"Kenapa?" Tanya Hoshi spontan.

"Kok ga jawab?"

"Iya. Aku keasikan liattin muka kamu. Jadi ga fokus"

Cup

Hoshi mencium kening Lia lagi. Lia akhirnya tersenyum lagi.

"Iiihhhh!" Kesal Lia lalu memeluk Hoshi lagi. Menyembunyikan wajahnya di dada bidang milik Hoshi. Hoshi pun memeluk erat membalas pelukan hangat Lia.

"Aku tuh kangennnnn banget sama kamu. Rasanya mau mati" ucap Hoshi yang melebih-lebihkan. Tapi juga memang kenyataan.

"Ihh apasih ga boleh gitu" Hoshi melepas pelukannya dan menatap mata Lia lagi. Tangan Hoshi bergerak merapikan anak rambut Lia. Lia setia menunggu Hoshi yang sepertinya ingin berbicara.

"Aku udah jatuh di pesona kamu Selia. Aku sama sekali ga ada niat untuk menyelamatkan diri atau jauh dari kamu. Ga. Aku sayang kamu" Lia tersenyum lagi. Astaga. Sudah berapa kali Lia tersenyum hari ini?

"Kita laluin sama-sama ya. Kamu dan aku. Kita perjuangin bahagia kita. Oke?" Hoshi mengusap lembut pipi Lia dengan punggung tangannya.

Otak Lia sudah seperti tidak berfungsi lagi. Entah dorongan dari mana yang membuat dirinya sekarang berani menarik wajah Hoshi dan mencium bibir pria yang sekarang berstatus menjadi kekasihnya ini.

Hoshi sempat terkejut sebelumnya. Tapi ia tidak heran, karena memang Lia juga merindukannya? Saat bibir keduanya saling bergerak dan menumpahkan rasa rindu satu sama lain. Tangan Hoshi bergerak merengkuh tubuh Lia agar semakin mendekat kearahnya. Sekarang benar-benar intim posisi keduanya.

Mata Lia yang terpejam dan tangan Lia yang mengalung dileher Hoshi. Sukses membuat Hoshi menggila. Apa sekarang Lia memberinya akses? Astaga. Jantung Hoshi rasanya mau meledak saat satu desahan kecil keluar dari mulut Lia ketika Hoshi mulai turun keleher Lia.

Dengan posisi Hoshi diatasnya dan Lia pasrah dibawahnya. Ini sangat mempermudah Hoshi untuk terus menyentuh Lia. Bagi Lia ini adalah sensasi yang baru pertama kali ia rasakan selama ia hidup.

Berbaring pasrah dibawah seorang pria? Yang benar saja. Lia bahkan tidak tertarik bersentuhan dengan pria sebelumnya. Sebelum mengenal Hoshi tepatnya.

Entah karena Lia yang sudah sangat lupa dunia atau menikmati sentuhan Hoshi. Lia tidak tahu. Gadis itu diam saja saat Hoshi mulai melepas kancingnya satu persatu, Lia bahkan hanya diam dan terus mengalungkan tangannya di leher Hoshi.

Tapi Lia seketika sadar saat kancing terakhir sudah pria itu tanggalkan. Lia akhirnya bisa kembali ke dunianya sekarang, mata Lia terbuka. Lia terkejut karena ia baru sadar, sejak tadi dia mendesah dan terbuai dengan ciuman dan sentuhan Hoshi.

Lia pun mendorong pelan dada Hoshi dengan kedua tangannya yang sebelumnya memeluk leher Hoshi.

Hoshi pun bangkit dari tubuh Lia. Hoshi juga sama kagetnya saat ia tidak sadar sudah membuka kemeja Lia. Beruntung Lia masih menggunakan tentop hitam disana. Lia cepat-cepat mendudukkan dirinya dan merapatkan kemejanya yang terbuka ini.

"Lia....a-aku minta maaf" Hoshi mendekat sambil ingin menyentuh tangan Lia. Lia diam dan menunduk. Rasanya malu sekali karena ia dengan santainya pasrah. Tapi ini juga bukan salah Hoshi sepenuhnya. Karena sejak awal ini terjadi, Lia juga menginginkannya. Kasarannya. Lia yang meminta pada Hoshi.

Lia mengangkat wajahnya menatap Hoshi. Kini tangannya sudah tidak merapatkan kemejanya lagi. Hoshi terkejut.

"Gapapa" Lia menyentuh tangan Hoshi sambil tersenyum manis.

"Aku yang memulainya. Aku paham kenapa kamu bersikap gini. Makasih" lanjut Lia.

"Aku bener-bener lepas kontrol. Maaf" ucap Hoshi. Bagaimana pun ini salah, ia hampir saja merusak gadis tersayangnya. Bukankah harusnya Lia memukulnya? Atau marah kan? Kenapa dia bilang terimakasih?

Tapi Lia sama sekali tidak berpikiran begitu. Lia tersenyum lagi dan mengangkat wajah Hoshi.

"Bukan. Maksud ku. Makasih. Makasih kamu udah berhenti dan ga lanjuttin walaupun kamu ingin. Tapi kamu berhenti, makasih" senyum itu. Hoshi rasanya sangat bersyukur bisa mendapat senyum setulus itu. Setelah kejadian ini, ia janji akan terus memperjuangkan Lia. Hoshi merasa bertanggung jawab karena sudah cukup jauh menyentuh Lia.

Tapi bukan sebatas perasaan tanggung jawab. Tapi ini tentang rasa cinta dan janji untuk membahagiakan Lia sangat besar. Semoga semesta merestui ya.

❤❤❤

Kalian pasti bisa menebak rasa terkejut Lia saat memandang dirinya dikaca pada pagi hari. Eww.

"Anjirrr penamilan gue ga jauh beda sama  jablay yang habis mantap-mantap ini mah" ucap Lia sambil mengitari lehernya yang banyak bekas kissmarknya. Yaa Lia memang tidak menyesal telah melakukan hal itu, hanya....rasanya cukup uwu jika diingat lagi.

"Awww gue kenapa kebayang sih" Lia berjingkat gemas. Lia segera mandi dan bersiap. Karena ini akan membutuhkan waktu lama hari ini.

Setelah mandi dan siap, Lia harus dandan hari ini. Tidak. Bukan wajahnya, seperti biasanya gadis itu hanya pakai make up natural diwajah. Tapi khusus hari ini, ia akan memakai juga make up bold dilehernya. Alias menutupi bukti laknat kelakuannya semalam.

"Aduhh gue mau ucapin makasih banget deh sama yang nemu concealer. Sumpah ini bantu banget" decak Lia sambil mengusap dan mengeblend concealernya dileher dan sekitar dadanya.

Juga ini yang waterproof membuat Lia tidak perlu takut hal laknatnya diketahui orang lain. Tapi tunggu sebentar.

"Anjer! Hoshi?!" Seketika Lia teringat Hoshi.

"Gue ngisep dia dua kali" rengut Lia. Yaa. Bukan hanya Hoshi yang gelap mata semalam, tapi Lia juga. Bahu Lia menurun. Hoshi gimana dong?

TBC

Maapkan aku yang gemes parah sama  pasangan HoshiXLia huhu. Aku semangat banget inii nyelesaiin:)

Jangan bosen aku up tiap hari. Yaa itung2 tanda maaf aku yang udah sering ngacangin  nih lapak mwehehe

My Idol Is My Boyfriend | Kwon Soonyoung✔[Proses Revisi]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang