8. remember his hug

4K 329 29
                                    

VOTE KOMEN JAN LUPA!
⚊Happy reading⚊
.
.
.
Awal pertemuan kita saja hanya lewat layar, itu pun aku yang mengenalmu lebih dulu.
Kini kamu nyata. Dan aku positif gila.
-Selia Celine
.
.
.
⚊⚊⚊
포옹을 기억
⚊⚊⚊

Hangat. Itu lah yang dirasakan Lia pagi ini. Perlahan Lia membuka mata, melihat sekeliling. Dia berada di kamarnya. Juga Risa dan Jena tengah tertidur diantaranya. Lia lalu merubah posisinya menjadi terlentang menatap langit-langit.

Lia melirik tubuhnya yang tertutup selimut tebal. Baju hangat tadi malam masih terpakai, dan sepertinya dia memakai selimut tambahan. Ah Risa dan Jena pasti, mereka tahu Lia semalam sedang tidak baik.

Lia seperti melupakan sesuatu. Seperti ada yang aneh. Tapi apa? Ah! Dia ingat! Tadi malam dia tiba-tiba sakit. Iya, dia lalu berjalan sendiri ke penginapan dengan kepala pusingnya. Lalu di hampiri Hoshi.

Eh? Hoshi?!

Lia spontan mendudukkan tubuhnya dengan matanya yang membelalak. "Semalem nggak mimpi?" Gumam Lia. 

Tiba-tiba Lia menutup wajahnya dengan kedua tangan. Lia mengingat dengan jelas kejadian tadi malam, ia berlaku manja? Lia sangat menyesal. Sekelebat kejadian semalam lewat begitu saja didepan mata, saat dirinya meminta Hoshi memeluknya? What?

"Mau gue taruh mana muka gue kalo ketemu?"

"Malu banget yawlah," Lia melengkungkan bibirnya. "Ketemu Hoshi gimana dong," lagi-lagi Lia berbicara sendiri dengan bahasa indonesia jika sedang tidak sadar.

"Kok gue sebego itu sih," Lia mengacak-acak rambutnya. "Aarrgghh!" erang Lia.

Lia melirik nakas, pukul 5 pagi. Dia harus segera sholat subuh. Sekali lagi Lia melirik Risa dan Jena, mereka masih terlelap. Untung saja mereka mabuk semalam, jadi tidak terbangun karena suaranya.

Lia segera bangkit menuju kamar mandi untuk wudhu dan segera sholat. Dia juga harus segera membereskan barangnya, pagi nanti dirinya dan semuanya harus segera kembali ke Seoul.

Tentang Hoshi dan dirinya semalam, ia urus nanti saja.

❤❤❤

Sayang sekali, keinginan Lia untuk sekedar jalan-jalan di Jepang pupus. Ternyata di Jepang lebih cepat dari pada perkiraan, karena Seventeen yang juga dikejar latihan untuk comeback berikutnya. Berat sekali bagi Lia, Lia memandang tanah Jepang dari jendela pesawat untuk terakhir kalinya.

Dibalik kaca sebelahnya, Lia melambai tidak rela. Belum sempat Lia menikmati negara ini, bye.

"Lia?" Lamunan Lia buyar.

"Em? Ne Eonni?"

"Kenapa? Nggak rela ya?" Tanya Jena. Lia mengangguk serta mengerucutkan bibirnya.

"Kapan-kapan kesini lagi aja."

"Iya Eon. Aku mau kesini lagi, kalo bisa sama pacar. Hehe," canda Lia. Jena mengacak rambut Lia gemas.

"Besok ikut aja kalo Sebong konser lagi. Kita jalan-jalan."

"Siappp," mengingat konser Seventeen, itu kembali mengingatkannya dengan kejadian semalam.

"Udah sehat?" Jena menaruh punggung tangannya di dahi Lia. Lia sempat terkejut tapi raut wajahnya ia normalkan kembali.

"Nggak panas lagi kok, udah sembuh kan," Jena tersenyum.

My Idol Is My Boyfriend | Kwon Soonyoung✔[Proses Revisi]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang