45[END]

3.4K 163 31
                                    

Aku menyesal
Bukan karena telah mencintaimu hingga kini
Tapi aku menyesal
Sudah membuatmu mencintaiku seperti ini
.
.
.

Hoshi berjalan dengan frustasi ke apartemen Lia. Ia tidak pernah tahu Lia akan berbuat semacam ini padanya. Wanita itu pergi.

Sial. Kepala Hoshi rasanya mau pecah saat ia ingin menghampiri Lia untuk berbincang. Hoshi justru mendapat informasi dari studio tempat Lia bekerja bahwa wanita itu telah mengajukan resign sejak dua hari yang lalu.

Itu menandakan bahwa semalam saat pertemuan haru mereka di sungai Han, Lia memang sudah tidak bekerja disana. Itu berarti ucapan Jihyun tempo lalu bukan sekedar omong kosong. Kekasih DK itu bohong ternyata. Pantas saja Lia bisa ditemui di jam bukan biasanya.

Lia pergi. Tanpa memberitahunya. Tanpa mengabarinya. Dan tanpa berpamitan dulu dengannya. Hoshi jelas kesal.

Entah sudah berapa kali Hoshi menekan bel apartemen Lia dan berharap seseorang keluar dari sana. Tapi hasilnya nihil. Pria itu pun merosot jatuh kebawah. Tubuhnya sudah terasa jelly karena saking lemasnya.

Hoshi tertunduk didalam lipatan tangannya dan juga kakinya yang ia tekuk. Menumpahkan semua kesakitannya dan semua rasa lelahnya. Dulu jika Hoshi merasakan hal serupa, ada Lia yang selalu menawarkan bahu kecilnya untuk ia sandari.

Sekarang wanitanya sudah pergi. Tempat bahagianya sudah pergi. Entahlah. Ia tidak tahu nasib kedepannya seperti apa.

"Permisi," suara itu membuat Hoshi mengangkat wajahnya. Dengan cepat Hoshi berdiri dan menyeka sisa air matanya.

"Ah maaf. Saya tetangganya. Pemilik apart ini sudah pindah semalam jika itu yang kamu cari," ucap seorang perempuan yang sepertinya berumur 30-an akhir.

"Oh gitu. Iya, saya cuma mau disini sebentar. Maaf jika menganggu," ucap Hoshi yang sedikit merasa bersalah. Apa lagi dirinya sempat berteriak tadi. Semoga penghuni lainnya tidak merasa terganggu.

Wanita itu pun merogoh sakunya dan menyodorkan sebuah amplop yang Hoshi tidak tahu isinya. Hoshi mengerutkan dahinya saat wanita itu menyodorkan itu kearahnya.

"Sebelum dia pergi. Dia menitipkan ini pada saya dan meminta saya untuk memberikannya pada pria bermata sipit dengan rambut abu-abu gelap. Sepertinya itu kamu," jawab si wanita. Hoshi mengangguk seraya tersenyum. Tangannya terulur untuk menerima amplop itu.

"Makasih."

"Tentu. Baik kalo gitu. Saya permisi."

"Ahh ne. Hati-hati," wanita itu mengangguk.

"Semoga kamu bahagia ya," ucap wanita itu seraya tersenyum. Hoshi hanya bisa mengulum paksa senyumannya. Bahkan ia sudah lupa cara bahagia sejak insiden tragis semalam.

"Sekali lagi. Terimakasih," Hoshi membungkuk sopan sebelum wanita itu pergi. Kini perhatiannya teralih pada sebuah amplop yang ia pegang.

Hoshi membukanya. Detak jantungnya semakin terasa saat kata demi kata tertuang dalam kertas putih ini ditulis oleh tangan kecil Lia. Untuk kesekian kalinya. Hoshi meneteskan air matanya, lagi.

Dear My Soon....

Haii...
Maaf aku mendadak seperti ini. Aku harap kamu mau mengerti dan membaca suratku ini hingga akhir
Aku mencintaimu jika hal itu yang ingin kamu tanyain

My Idol Is My Boyfriend | Kwon Soonyoung✔[Proses Revisi]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang