39

1.7K 135 0
                                    

Kamu masih sama
Dan perasaanku juga
.
.
.

Tidak terasa kini Lia sudah menginjakkan kakinya ke Seoul lagi. Juga menenteng bungkusan yang sengaja di bawakan oleh Ibunya Seungkwan. Ahh Lia tidak bisa lupakan banyak ilmu yang diberikannya saat memasak.

Lia ke Seoul juga bersama Seungkwan dan Hoshi pastinya. Seungkwan memutuskan untuk kedorm duluan, sedangkan Hoshi ingin mampir dulu sebentar.

Disepanjang jalan menuju kamar apartemennya. Hoshi selalu melemparkan lelucon-lelucon yang membuat Lia tertawa. Hoshi juga sangat setia merangkul pinggang Lia saat gadis itu tengah membuka pintu apartemen sederhananya.

"Kamu mau istirahat dulu?" Tanya Lia.

"Mungkin. Ak-" ucapan Hoshi tiba-tiba terhenti. Lia mengernyitkan dahinya lalu mengangkat wajahnya, Lia tak kalah terkejut saat melihat ada seseorang didalam apartemennya.

"Kak Reza?!" Seseorang yang di panggil Reza itu pun menatap tajam Lia dan juga Hoshi disampingnya. Reza berjalan mendekati keduanya, matanya teralihkan oleh sebuah tangan yang memeluk erat pinggang adik kecilnya.

Mata Reza terangkat menatap Hoshi.

"First, you can put your hands down from her, jerk!"

❤❤❤

"Kakk dengerin gue dulu!"

"Apasih dek?! Ini jelas banget kamu nggak melakukan amanah dari Papa dan Mama. Apaan tadi? Rangkul-rangkul, dia nggak tau apa gue siapa?" Kesal Reza berapi-api. Setelah Reza bertemu Hoshi tadi, Lia memutuskan untuk menarik Reza dari sana. Ada banyak yang perlu diluruskan. Sedangkan Hoshi, Lia meminta Hoshi untuk menunggunya sebentar sambil menunggu Lia dan Reza selesai berdebat.

Karena cepat atau lambat keluarganya perlu tahu Hoshi siapa.

Lia mengusap wajahnya kasar. Ia sangat benci jika kakaknya ini selalu menyimpulkan sesuatu seenaknya. Tidak mau mendengarkan kebenaran yang sebenarnya terjadi.

"Gue habis liburan sama dia. Dan kita nggak ngapa-ngapain. Percaya dong sama adiknya!" Bukan tanpa alasan kenapa Reza mencurigai adiknya. Mengingat sex bebas dinegara orang itu bukan hal tabu lagi. Reza hanya khawatir akan masa depan adiknya.

"Gimana gue percaya saat gue liat kalian berdua rangkullan gitu?"

"Dia pacar gue! Wajar dong. Emang Kak Reza nggak gitu sama pacar-pacar kakak?" Untuk yang satu ini Reza tidak bisa mengelak. Ada benarnya sih.

"Apa dia yang buat lo keluar dari apartemen Yuri?"

Lia menghela nafas pelan. Tuhkan? Sok taunya mulai. "Gue keluar dari sana karena Kak Yuri nggak percaya sama gue. Dan gue juga bisa aja undur diri jadi adek lo kalo lo juga ikutan nggak percaya sama gue"

Sekarang gantian Reza yang frustasi saat mulut Lia sudah mengikrarkan hal mengerikan itu. "Lo benar nggak ada main kan sama dia? Lo masih inget bokap nyokap kan? Dan lo masih inget.....gue kan?" Tanya Reza dengan menatap khawatir Lia. Lia tersenyum, nyatanya walau Reza adalah definisi kakak paling menyebalkan. Tapi Reza juga definisi kakak yang paling perhatian. Apapun perlakuan Reza, semuanya memang hanya demi Lia. Adik satu-satunya yang amat ia sayang.

"Kak Reza bisa percaya sama gue. Dan Hoshi orang yang baik"

❤❤❤

Bukan hal mudah untuk meyakinkan Reza bahwa Hoshi adalah pria yang baik dan bertanggung jawab. Lia banyak menjelaskan hingga Reza benar-benar paham. Sampai Reza menyerah karena melihat betapa gigihnya Lia meyakinkannya.

Sepertinya adik cantiknya ini memang benar-benar cinta.

"Maaf, nungguin lama ya?" Dua sosok tadi muncul kembali dari kamar. Menghampiri Hoshi yang sendirian di ruang tamu. Lia dan Reza segera duduk.

"Karena mungkin kalian terkendala bahasa buat ngobrol. Kalian bisa pake aku buat komunikasi" ucap Lia pada Hoshi dan mengulangnya dalam bahasa indonesia pada Reza.

"Haii Reza hyung, namaku Hoshi dan aku kekasih adikmu Lia. Maaf memberi kesan pertemuan pertama yang sedikit buruk. Tapi aku serius sayang dan memang tidak macam-macam. Hyung bisa percaya denganku" ucap Hoshi. Reza yang mendapat hasil translate itu pun mengangguk lalu menjawab.

"Iya tau. Lia udau cerita semua tentang lo, gue percaya sama lo. Dan gue bakal serahhin tanggung jawab gue disini sama lo. Jadi kalo Lia sampe nangis atau sedih, lo adalah satu-satunya orang yang bakal gue datengin"

❤❤❤

"Kakakmu galak" itu adalah satu kalimat yang berhasil terucap setelah acara interogasi mendadak oleh Reza lontarkan.

"Sedikit. Tapi dia aslinya baik, walau sedikit ketus"

"Dia segitu takutnya aku nyakitin kamu. Tapi nggakpapa, itu buat aku lebih semangat buat jagain kamu" senyum Hoshi terbit diwajah bulatnya, Lia masih setia menggandeng tangan Hoshi.

Lia sekarang sedang menemani Hoshi untuk turun hingga lobby. Karena sopirnya sudah disana. Sempat di larang sebenarnya oleh Reza. Katanya "udah gede juga, pake dianterin" tapi Lia tidak peduli.

"Kamu hati-hati ya. Jangan kapok hadapin Reza" ucap Lia setelah keduanya sampai di bawah. Hoshi terkekeh.

"Nggak dong. Aku malah penasaran. Eomma dan Appamu akan segalak apa?"

Lia memukul pelan lengan Hoshi. "Tunggu aja tanggal mainnya haha" gelaknya. "Udah buruan pulang, ditungguin yang lain pasti. Kamu kelamaan"

"Iya iya. Bawel" Hoshi mencubit hidung Lia pelan.

"Nanti aku bersin ih!" Kesal Lia. Hoshi tertawa puas dan memasuki mobilnya. Hoshi melambai kearah Lia dan gadis itu juga melambai balik.

❤❤❤

"Aku pulang!" Teriaknya. Hoshi pun masuk dan melepas sepatunya lebih dulu.

"Kamu tuh dari mana aja? Ditungguin loh" tiba-tiba Jeonghan menghampirinya.

"Halah. Tumben banget kalian nungguin" acuh Hoshi yang memilih melewati Jeonghan. Jeonghan hanya bisa menghela nafas dan mengikuti Hoshi dibelakangnya. Hoshi kembali dikejutkan oleh kedatangan seseorang yang tiba-tiba ini.

"Bukan kita yang nunggu. Dia" celetuk Jeonghan.

"Hai" ada seorang perempuan cantik yang sedang duduk manis diruang tengah ditemani Mingyu dan Woozi disana. Tapi menyadari orang yang ditunggu perempuan itu sudah datang, keduanya memilih pergi dari sana.

"Minkyung? Udah lama?" Tanya Hoshi yang cukup kaget dengan kedatangannya yang tiba-tiba.

"Mungkin.....3 jam?" Ucap Minkyung menimang.

"Ahh maaf. Aku baru pulang dan mampir" ucap Hoshi menyesal lalu mendudukkan dirinya didepan Minkyung.

"Dirumah pacar ya? Pantes lama" gelak Minkyung.

"Yeahh. Ada sedikit masalah tadi. Ada perlu apa nih? Sampe nungguin. Pasti bosen ya"

"Nggak juga. Temen-temen kamu seru. Aku betah. Ahh aku sebenernya mau ngajak kamu makan"

"Aduh aku capek nihh..."

"Besok Soon"

"Ahh besok...hehe. Boleh deh" senyum Minkyung mengembang.

"Aku mau ngomong sesuatu juga. Jadi jangan sampe lupa loh ya"

"Iya Minkyung. Emm kamu lebih baik pulang deh, ini udah malem" saran Hoshi.

Minkyung langsung cemberut. "Kamu ngusir aku?"

"Salah paham kan. Ya ini tuh biar kamu nggak bahaya dijalan. Masih rame ini kalo pake kendaraan umum. Kan aneh kalo kamu nggak pulang. Mau tidur sama aku?" Canda Hoshi.

Ahh hati Minkyung menghangat. Ternyata Hoshi masih sama. Dia masih pria yang sederhana dan banyak bercanda.

"Kamu nggak berubah Soon"

Tbc

My Idol Is My Boyfriend | Kwon Soonyoung✔[Proses Revisi]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang