Entah sejak kapan
Memandangmu dan memelukmu adalah sesuatu yang menyakitkan
.
.
.La dengan telaten melepaskan sepatu Hoshi juga memasangkan kaos kaki tidur ke kaki kekasihnya ini. Sejak Hoshi dibawa pulang oleh DK, pria itu sudah sangat nyenyak tertidur. Jadi Lia meminta DK untuk sekalian membawanya ke kamar.
Perlahan Lia membersihkan wajah Hoshi menggunakan air hangat. Wajahnya penuh keringat dan itu pasti tidak nyaman. Setelah selesai Lia pun merengsak kedalam selimut Hoshi. Memeluk tubuh Hoshi dari samping. Ia......akan rindu hal seperti ini.
"Aku nggak nyangka kita sejauh ini," ucap Lia pelan. Tangan Lia terulur mengusap wajah Hoshi yang sedikit tumbuh rambut bagian pipinya. Sepertinya ia melupakan cukur pagi tadi.
Memandang wajah Hoshi sedekat ini mungkin akan menjadi kenangan indah tersendiri. Lia hanya ingin waktu berhenti dan mengabdi pada dirinya. Karena ia ingin terus memeluk Hoshi hingga mati.
Lia mengecup pipi Hoshi perlahan agar pria ini tidak terbangun. Sepertinya Hoshi memang sudah sangat terlelap. Lia tersenyum. Senyuman yang mejadi hal favorit Hoshi kala ia terbangun.
"I love you," bisik Lia didekat telinga Hoshi. Lia memeluk erat tubuh prianya ini. Lia ingin segera menghabiskan hari ini segera dan berlalu menjadi hari esok yang lebih indah.
Dikala terpejamnya mata. Lia meneteskan air matanya lagi.
❤❤❤
Hoshi mengucek pelan matanya. Matanya terbuka dan ia melirik tubuhnya. Senyum Hoshi pun merekah saat ia melihat Lia tengah tertidur didadanya. Apa semalam ia tidur bersama Lia? Tumben sekali wanitanya mau. Biasanya ia perlu membujuknya.
Bukannya bangun Hoshi malah memeluk tubuh Lia diatasnya. Hingga pergerakan pelan pun Hoshi rasakan. Lia membuka matanya pelan lalu beranjak dari tubuh Hoshi.
"Udah bangun?" Tanya Lia dengan suara khas bangun tidurnya. Hoshi tekekeh pelan melihat wajah mengantuk Lia dan juga rambut yang berantakan itu. Pasti ini akan selalu menjadi pemandangan tiap pagi saat ia sudah menikahhi Lia.
Hoshi mendudukkan dirinya.
"Udah," jawab si pria. Lia mengangguk dan menguap pelan.
"Kepala kamu pusing? Kamu mabuk semalem, untung DK nganterin kamu," ahh semalam. Hoshi jadi ingat kacaunya ia semalam. Heuh.
"Nggak terlalu. Kamu tumben kesini. Tidur sama aku lagi," kekeh Hoshi. Lia mendengus pelan dan memukul tubuh Hoshi dengan tenaga lemahnya.
"Udah ah. Aku ambilin minuman pereda mabuknya dulu," saat Lia ingin beranjak. Hoshi menahannya dan malah menarik Lia dalam pelukannya.
"Nanti aja," Lia terdiam. Hoshi kenapa sih?
"Kamu masih keliatan pusing itu lohh," tolak Lia pelan. Hoshi menggeleng.
"Gini aja bentar. Aku kangen," Lia menghela nafas pelan. Lia memilih untuk menurut kali ini, mengikuti hatinya untuk memeluk balik Hoshi. Pelukan erat itu entah kenapa terasa sangat membahagiakan. Seolah itu adalah pelukan dari seseorang yang baru bertemu setelah lama berpisah.
❤❤❤
Semuanya nampak berlalu setelah pembicaraan serius minggu lalu. Dan hari ini Hoshi nampak berpakaian santai dengan celana training dan sweater ungu favoritnya. Ah pria itu kan koreografer, tidak membutuhkan kemeja dan jas ribet jika berakhir berkeringat.
"Aku mau omongin tentang kita," ucap Hoshi memecah keheningan dimeja makan ini. Lia yang sedang mengoles roti tawar dengan selai kacang nampak tidak tertarik. Lia memang tiap pagi akan mampir ke tempat Hoshi untuk sarapan bersama.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Idol Is My Boyfriend | Kwon Soonyoung✔[Proses Revisi]
FanfictionNOTE:UNTUK YANG BUCINNYA SOONYOUNG, WAJIB BACA!! [COMPLETED] Aku tahu kita saling mencintai. Tapi satu yang pasti. Bahwa aku hanya bisa berharap. Aku dan kamu memang sebuah takdir-Jung Selia Start: 08 Juni 2019 End: 30 Maret 2020 Walau sudah selesai...