VOTE KOMEN JAN LUPA!
⚊Happy reading⚊
.
.
.Apapun bisa terjadi. Baik itu hal baik maupun buruk. Karena mimpi, berasal dari keinginan. Yang sedikit dibumbui takdir.
.
.
.
⚊⚊⚊
"당신을 좋아합니다"
⚊⚊⚊"Maaf ya. Kita kalo makan emang gitu. Suka ribut," ucap Hoshi menghampiri Lia yang tengah duduk di sofa ruang tengah.
Member lainnya tengah menyebar, ada yang berenang, bersih-bersih dan tidur. Lia diminta untuk pulang nanti sambil menunggu tim bersih-bersih selesai. Dan sekarang di ruang tengah hanya ada Lia dan Hoshi. Lia memindahkan fokusnya ke Hoshi.
"Gwencana. Wajar, kalian banyak. Hahah."
"Namanya juga Seventeen."
"Hoshi Oppa. Apa Oppa lagi capek? Wajah Oppa pucat tauk. Jadwal Seventeen padat ya?"
Hoshi menyentuh kedua pipinya. Apakah ia terlihat sekali jika kelelahan? Wajar sih ia terlalu memforsir dirinya. Hingga tidak peduli akan kesehatannya sendiri.
Hoshi menghela. "Seventeen semalam latihan full, ini istirahat jadi senggang. Comeback udah deket, dan akan promosi juga. Bahkan sebentar lagi kita juga bakal tour dunia. Boong kan kalo aku bilang nggak capek?" Hoshi lalu menyenderkan punggungnya disofa. Bisa dibilang ia yang paling semangat dan jika lelah ia yang paling merasakannya.
"Tapi kamu tau Seventeen nggak akan bersinar tanpa Carat. Yang buat kita jadi berlian seperti ini Carat. Itu sih yang membuatku dan yang lain ingin menari terus hingga tulang patah. Saat mereka berkorban waktu dan uang, aku juga ingin mengorbankan yang lebih dari mereka korbankan," lanjut Hoshi lalu tersenyum. Tanpa sadar Lia ikut tersenyum. Aaahhh Lia ingin meleleh sekarang diberi senyuman seperti itu. Intinya dia buceen Hoshi garis keras.
"Eum. Carat segalanya kan bagi kalian? Tapi Oppa......apa kamu juga tau kalau kalian juga segalanya bagi Carat?" Lia mengulurkan tangannya lalu menepuk-nepuk bahu Hoshi pelan. "Jaga kesehatan. Jangan sakit. Ayo......bersama untuk waktu yang lama."
Ucapan itu sukses membuat Hoshi terdiam. Senyuman itu.....ia bukan seperti menatap fans. Tapi ia seperti menatap gadis yang menyukainya. Apakah Lia merasakan apa yang ia rasakan? Bisakah.......Hoshi berharap?
"Kamu.....mau berkencan denganku?" Tanya Hoshi spontan. Seketika Lia menghentikan tepukan dibahu pria itu.
"Tiba-tiba?" Heran Lia, shook leboh tepatnya. Tapi-
"Aku menyukaimu. Mau berkencan denganku?" Lia terdiam. Apakah Hoshi sedang bercanda? Mengingat karakter Hoshi yang selalu ceria dan suka bercanda. Sedikit membuat Lia tidak percaya. Tapi.....kenapa ia tidak melihat raut wajah candaan disana?
"Aku nggak bercanda Lia. Ayo berkencan."
Lia mundur lalu menutup mulutnya terkejut. Kenapa respon Lia seperti itu? "Aku udah nembak tiga kali.....jangan diem aja dong," Hoshi meringis lalu tidak berani memandang Lia. Rasanya malu sekali sungguh. Apa lagi tidak mendapat respon yang berarti. Ini memalukan.
"Op-pa," panggil Lia.
"Hem?" Hoshi menoleh dan memasang wajah berharap. Tangan Lia terulur menyentuh dadanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Idol Is My Boyfriend | Kwon Soonyoung✔[Proses Revisi]
FanfictionNOTE:UNTUK YANG BUCINNYA SOONYOUNG, WAJIB BACA!! [COMPLETED] Aku tahu kita saling mencintai. Tapi satu yang pasti. Bahwa aku hanya bisa berharap. Aku dan kamu memang sebuah takdir-Jung Selia Start: 08 Juni 2019 End: 30 Maret 2020 Walau sudah selesai...