Apa masih perlu kutegaskan?
Bahwa kamu itu hanya milikku?
.
.
.Lia hanya bisa terpejam dan sesekali mendesah saat tangan Hoshi menjamahnya dengan lembut. Setiap inchi tubuhnya tak lepas dari sentuhannya. Isi kepala Lia hanya tertutupi oleh kabut gairah begitu juga Hoshi.
Diotak Hoshi hanya berisi bagaimana cara memenuhi keinginannya dan kepuasan dapat ia raih. Ciuman Hoshi mulai bergerak dari perut hingga berakhir dibibir Lia. Lia hanya bisa pasrah saat pria itu mencium perpotongan lehernya dengan lembut.
Lia sempat mengalihkan pandangannya saat melihat Hoshi selesai melepas celana miliknya. Pipi Lia memerah. Baru pertama kali ia melihat benda itu. Jantung Lia juga berdegup kencang.
"Aku.....mulai ya," Lia tak menjawab, ia masih memandang arah lain. Malu. Tapi saat Hoshi mulai melebarkan kakinya, itu sukses membuat Lia menoleh kearah Hoshi.
Hoshi mulai memposisikan miliknya dan sudah bersiap memasuki tubuh gadis dibawahnya ini. Tapi Hoshi tiba-tiba berhenti karena mendengar isakan tangis Lia. Ia melihat Lia menangis sambil menutup matanya.
Ada sedikit rasa kasian.
Tapi gairah Hoshi sudah tidak bisa terbendung, pria itu mencoba egois dengan mencoba melesatkan miliknya masuk ke tubuh Lia. Namun hati Hoshi tidak sejahat itu. Tangisan sedu Lia sukses memberhentikan kegiatan Hoshi.
"Maaf," ucap Hoshi lalu segera menjauhkan miliknya dari sana. Satu kata yang mampu membuat hati Lia menghangat. Lia bangkit dan memeluk tubuh Hoshi yang juga sama telanjangnya seperti dirinya. Berkali-kali mengucapkan maaf membuat Lia semakin menangis dan memeluk Hoshi lebih erat.
"Iya Lia. Aku berhenti. Aku nggak lanjuttin. Aku takut.....kamu nangis lebih dari ini. Maaf," ucap Hoshi, Lia mengangguk. Lia mencoba tidak menangis lagi. Ia tahu, bukan Hoshi saja yang salah. Tapi juga dirinya. Hoshi menangkup wajah Lia yang basah setelah aksi pelukan haru barusan.
"Aku sayang kamu. Kita tidur aja ya," ajak Hoshi. Hoshi ingin mengalihkan kejadian barusan dengan istirahat saja. Batin mereka sama-sama sakit. Lia pun mengangguk. Hoshi segera mengambil baju miliknya yang kebetulan masih ada disampingnya. Ia mengenakannya pada Lia. Lia yang masih sedikiti sesenggukan menerima begitu saja. Tubuhnya lelah....walau belum sempat melakukannya.
Hoshi pun bangkit dan Lia memalingkan wajahnya lagi. Hoshi terkekeh melihat wajah Lia yang bersemu itu, pria itu beranjak bertujuan untuk memakai kembali celananya.
"Udah liat kamu. Pake malu."
"Oppa!" Pekik Lia. Hoshi tertawa lagi.
"Udah tidur aja. Besok kita jalan-jalan. Besok hari terakhir kita disini. Kita harus kemas-kemas," Hoshi merebahkan tubuhnya diikuti dengan Lia. Lia menjadikan lengan Hoshi sebagai bantal.
"Lah? Nggak jadi seminggu dong?" Lirih Lia. Hoshi menggeleng dengan wajah merasa bersalah.
"Maaf ya. Agensi tiba-tiba ngabarin kalo kita harus latihan sebelum acara penghargaan musik minggu depan. Kamu kan tahu, aku harus buat gerakan, Jihoon harus remix lagu, dan mereka perlu latihan," bahu Lia melemas. Yahhhh sayang sekali. "Aku janji, besok aku bakal ganti liburan kita di hari lain. Ya? Jangan ngambek oke?" Lia mengangguk. Ia harus memahami kesibukan kekasihnya ini.
"Sayang!"
Takkk
Buku yang dipegang Lia pun jatuh karena Lia yang cukup terkejut oleh panggilan Hoshi barusan. Maklum, Lia baru saja melamun.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Idol Is My Boyfriend | Kwon Soonyoung✔[Proses Revisi]
FanfictionNOTE:UNTUK YANG BUCINNYA SOONYOUNG, WAJIB BACA!! [COMPLETED] Aku tahu kita saling mencintai. Tapi satu yang pasti. Bahwa aku hanya bisa berharap. Aku dan kamu memang sebuah takdir-Jung Selia Start: 08 Juni 2019 End: 30 Maret 2020 Walau sudah selesai...