"Ih, kok lo gak bilang dari tadi sih kalo lo Bang Edzard?" tanya Qinan kesal karena memang, Edzard tidak menyebutkan identitasnya dari tadi.
"Sekali kali jailin," jawab Edzard santai.
"Ih kalo gue tau lo, udah minta dobrakin pintu daritadi. Gue takut banget bang," rengek Qinan.
"Lagian aneh phobia toilet sekolah. Cepet masuk kelas sana," ucap Edzard.
Qinan menggeleng kepalanya membuat kening Edzard berkerut.
"Liat, baju lo kegedean dibadan gue. Masa iya gue harus gini ke kelas?" jelas Qinan.
Tawa Edzard pun pecah ketika mendengar penuturan sang adik. Terlebih ketika melihat badan Qinan yang seperti orang-orangan sawah.
"Ih lo kok malah ketawa sih bang?" tanya Qinan kesal memukul kecil tangan Edzard.
"Ya daripada lo gak pake baju keluar? Pilih mana?" Edzard menawarkan pilihan.
Qinan nampak berfikir. Namun, belum Qinan memberikan jawaban, Kiara sudah datang membawa sweater milik Qinan.
"Loh?" Kiara terkejut melihat Edzard hanya memakai kaus polos hitam dan Qinan memakai seragam putih yang kebesaran.
"Kak Abim? Kok kalian bisa?" tanya Kiara bingung.
"Bang Edzard ini Abang gue yang kedua, 'kan gue udah bilang ke lo kalo abang kedua gue satu sekolah sama gue," jawab Qinan.
"Ya lo bilangnya Edzard, bukan Abim. Lo juga gak pernah kasih tau gue yang mana abang lo. Tau Kak Abim ini abang lo, dari tadi gue udah bilangin ke Kak Abim," cerocos Kiara kesal pada Qinan.
"Bilangin ke Bang Edzard dari tadi, atau deketin Bang Edzard dari dulu?"
Edzard di sekolahnya lebih terkenal dengan nama Abim. Abim diambil dari nama akhirnya, yaitu Abimayasa. Semua orang yang mengenalnya di sekolah menyapanya Abim, kecuali teman sekelasnya yang tau nama depannya, Edzard.
"Yaudah lo pake sweater lo dan balikin baju gue" ucap Edzard datar.
"Gak niat ngasih minjem, jangan minjemin," ketus Qinan langsung membuka satu persatu kancing seragamnya.
"Eh wait!" Kaira menghentikan aksi Qinan.
"Lo mau buka disini? Gila aja ada Kak Abim ini," lanjut Kaira.
"Alah bukan cowok dia mah!" jawab Qinan santai dan melanjutkan aktivitasnya lalu memberikannya kembali pada Edzard. Dan dengan senang hati, Edzard menerimanya.
"Siapa?" tanya Edzard tiba-tiba.
"Apa?" tanya balik Qinan.
Edzard hanya menunjuk baju basah milik Qinan yang masih tergantung di dalam toilet. Ketika Qinan yang akan menjawab, Kaira langsung memotongnya
"Kak Dewi sebelas IPS 2," jawab Kaira yang mendapat pelototan dari Qinan.
Edzard mengerutkan keningnya singkat lalu mengubahnya menjadi datar kembali.
"Bang, bawa uang lebih gak?" tanya Qinan mengalihkan pembicaraan.
Edzard langsung merogoh uangnya yang ada disaku celanya dan memberikannya pada Qinan. Qinan tersenyum lebar hingga matanya menyipit.
"Nanti gue ganti," ucap Qinan.
"Biasanya juga maling uang tabungan gue dari laci," ucap Edzard membongkar sikap konyol Qinan saat Qinan marah pada Edzard. Lalu Edzard pergi begitu saja keluar toilet
"Ih dasar nyebelin, gue ganti juga nanti. Berapa sih tabungan lo. Paling cuma ceban yang gue ambil," teriak Qinan.
"Lo beneran Nan suka ngambil uangnya kak Abim?" tanya Kiara serius.
KAMU SEDANG MEMBACA
SKDT [REVISI]
Teen Fiction"Mau menolak dengan cara apapun, jika kau adalah takdirku maka kau akan bersamaku." -Raka "Dan mau memaksa dengan cara apapun juga jika kau bukan takdirku, maka kau tidak akan pernah bersamaku." -Qinan Start : 11 Februari 2020📍 Finally : 22 Juli 20...