9.Aneh

433 26 5
                                    

Pagi ini cuaca tidak begitu mendukung untuk melakukan aktivitas. Awan begitu mendung, dan untungnya belum ada rintikan hujan yang turun.

Pukul 06:20 WIB. Qinan sudah siap namun tidak biasanya Qinan belum sarapan karena Qinan bangun telat. Dan Raka ternyata sudah stay di rumahnya untuk menjemputnya.

"Tumben bangun telat dek?" tanya Algi

"Hehehe iya pih, soalnya Qinan lagi gak punya waktu makanya pas alarm bunyi Qinan matiin tadi. Eh taunya bangunnya jadi kesiangan," jawab Qinan sambil terkekeh

"Dibuat bekel aja ya sarapannya, kasian Raka dari jam enam pas nungguin kamu" ucap Fina

Qinan terdiam sejenak lalu melihat kearah Raka lalu mengangguk.

"Bang Edzard sama Bang Satria belum bangun apa belum turun?"

"Satria dia gak ada matkul pagi ini, Edzard tadi udah siap-siap Papih liat. Belum turun kali,"

Qinan mengangguk iya.

"Nih," Fina memberikan kotak makan berisikan shandwich coklat kesukaan Qinan.

"Kok kayak agak besaran kotak makan nya Mih?"

"Iyakan isinya dua shandwich. Satu buat kamu, satu lagi buat Raka" jawab Fina tersenyum kearah Raka yang dibalas senyum simpul diwajah Raka

Qinan merubah raut wajahnya menjadi jutek.

"Yaudah sana berangkat, nanti kalian telat loh" ucap Fina

Qinan dan Raka pun berpamitan pada Algi dan Fina.

"Lo bawa jas hujan?" tanya Qinan dingin

Raka tidak menggubris pertanyaan Qinan. Tidak mengangguk tidak juga menggeleng.
Ketika sampai dihalaman rumah, Qinan melihat ada mobil CR-V berwarna putih menyala ketika pemiliknya membuka kunci mobil itu.

"Jawab kek bawa mobil, dasar bisu!" umpat Qinan dalam hati.

Di dalam mobil, tidak ada yang membuka suara. Qinan sibuk memakan shandwich yang dibekalkan Mamih nya, sedangkan Raka fokus dengan menyetirnya. Dan akhirnya Qinan memilih membuka suara.

"Oh iya, kata Mamih kan yang satunya buat lo, lo ma-"

"Gue udah sarapan," potong Raka tanpa melihat kearah Qinan

"Belum juga selesai ngomong, main potong aja kayak bebek angsa" gumam Qinan pelan

"Yaudah gue makan aja dua duanya," lanjut Qinan dengan suara agak keras

"Rakus!"

"Biarin ajasih kan katanya lo udah sarapan dari pada mubazir!"

***

Sesampainya diparkiran sekolah, hujan bertambah deras. Karena beberapa puluh menit yang lalu hujan sudah turun.

"Gue titip kotak makan gue," ucap Qinan membuka seatbealt nya.

Raka hanya melihat apa yang dilakukan Qinan, tanpa niatan menyahuti ucapan Qinan.

"Ih anjir, ujan nya gede banget ya. Lupa lagi gak bawa jaket, payung apalagi. Ya Allah kenapa hamba-Mu ini sangat pelupa," gumam Qinan masih terdengar oleh Raka.

"Kak, lo bawa payung gak dimobil lo?" tanya Qinan berusaha manis

"Lo panggil gue kakak apa nama?"

"Bukannya jawab, malah nanyain yang gak penting" batin Qinan

"Kakak lah! Gini-gini gue masih ada adab sama yang lebih tua dari gue," jawab Qinan

Raka tidak memberi respon apapun, lalu turun dari mobilnya dengan menutupi kepalanya dengan jaket yang ia pakai tadi.

SKDT [REVISI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang