25.Teka-teki

341 19 7
                                        

Happy reading!
.
.
Pagi ini, Zahra mengajak Qinan untuk lari pagi mengelilingi komplek. Tadinya Qinan menolak dengan alasan mager atau malas gerak tapi dengan bujukan Zahra dengan segala rayuannya akhirnya Qinan setuju.

"Zah udah ah, gue capek" kata Qinan ngos-ngosan karena sudah mengelilingi komplek sebanyak 4 kali

"Yaudah, kita duduk dulu disana yuk" ajak Zahra menunjuk kesebuah kursi taman dimana kursi itu adalah tempat Qinan pingsan dan ditolong oleh seseorang saat lari pagi bersama Raka beberapa minggu lalu.

Hanya saja Qinan waktu itu dalam keadaan tidak sadar jadi Qinan tidak tau.

"Makanya gue gak mau lari pagi gini, capek bangett tau, sesek" ucap Qinan sambil memegangi dadanya. Mungkin pengaruh dari lambungnya yang sudah lumayan parah.

"Ya tapi kalo lo diemin terus, makin manja itu lambungnya"

Qinan hanya mendelik kesal. Saat pandangannya ia arahkan kesebelah kanan, Qinan melihat seorang perempuan keluar dari rumahnya dengan perut yang sedikit buncit.

Apa itu Ana? Tapi tunggu, siapa laki-laki yang ia gandeng?

"Zah, Zah liat deh. Itu Ana bukan sih?" tanya Qinan sambil menunjuk objek yang ia lihat tadi

Zahra pun melihatnya dan sedikit menyipitkan matanya.

"Iya deh kayaknya.Tapi cowok nya siapa? Kayak bukan Raka" jawab Zahra sambil terus memperhatikan objek yang ia lihat.

"Justru itu kayak kak Raka,"

"Bukan Qinan,"

"Ish iya itu kayak kak Raka. Lo tau kak Raka gak sih?"

"Iya tau, tapi itu kayak bukan Raka serius"

"Ah tau ah. Lagian dia pake hoodie item terus pake topi nutupin muka nya jadi gak jelas" kata Zahra

"Udah lah gue juga udah gak peduli kok, cari makanan yuk" ucap Qinan sambil berdiri

"Gak peduli kok bilang-bilang, aneh banget gue punya sepupu" sahut Zahra ikut berdiri

***

Sampailah Qinan dan Zahra disebuah kedai makanan tak jauh dari tempat mereka melihat Ana dan laki-laki misterius tadi.

"Qi, gak boleh makan yang pedes dulu inget!" larang Zahra

"Iyaa ih bawel,"

Tak lama kemudian pesanan mereka pun datang.

"Zah, emang iya gue egois kalo gue gak dengerin penjelasan nya Kak Raka?" tanya Qinan disela-sela makan

"Lagi makan, gak boleh ngomong" sahut Zahra

Ya, memang Zahra tidak suka jika sedang makan ada seseorang yang berbicara atau ngobrol.Qinan pun melanjutkan makannya dan hingga pada akhirnya datang pelanggan lain ke kedai itu.Qinan yang tadinya berniat mau mendengarkan penjelasan Raka akhirnya mengurungkan niatnya karena pelanggan itu adalah Raka, dan Ana.


"Gue udah selesai Zah, kita balik sekarang" ucap Qinan menyudahi aktivitas makannya dan beranjak dari duduk nya

"Eh ini masih ada Qinan, mubazir" teriak kecil Zahra namun tidak dapat sahutan dari Qinan

Akhirnya Zahra pun meminta pelayan kedai untuk membungkusnya, daripada akhirnya dibuang? Kan sayang uang Zahra.

SKDT [REVISI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang