35. Keputusan Qinan

294 17 2
                                    

Happy reading!
_
3 hari sudah berlalu, Qinan sudah benar-benar memikirkan keputusannya matang-matang. Dan semoga ini bukan keputusan yang salah dan mengundang masalah kedepannya. Qinan sudah rindu merasakan kebahagiaan tanpa cinta seperti sebelum ia bertemu dengan Raka,lagi.

Arfizal benar-benar sabar menunggu jawaban dari Qinan. Dia  tidak pernah mengganggu Qinan dengan menanyakan hal itu terus menerus karena Afrizal tau,kalau Qinan terus didesak untuk memberikan keputusan bisa-bisa nanti Qinan menolak. Karena jujur saja,rasa yang dimiliki Afrizal masih ada dan sama bahkan setelah ia bertemu lagi dengan Qinan sepertinya rasa sayangnya semakin bertambah. Namun ia tidak tahu bagaimana Qinan,apakah sama sepertinya? Atau malah sebaliknya?

Berbeda dengan Raka, ia terus saja menanyakan jawaban Qinan. Bahkan sampai-sampai Raka datang kerumah Qinan setiap 2 kali sehari hanya untuk mengetahui jawabannya. Raka benar-benar sangat tidak sabaran,menyuruh Qinan untuk buru-buru memberi jawaban padahal Raka sudah tau dari kejadian sebelumnya. Masih belum bisa belajar dari masa lalu ternyata.

Dan dihari ini Qinan memberitahu Raka bahwa ia akan menjawabnya dan memberi keputusan. Jelas,Raka sangat bersemangat maka mereka-pun memutuskan untuk bertemu di Warung Ramen Bu Hada untuk membicarakan hal ini lagi.

"Bang anterin gue yuk," pinta Qinan pada Satria yang sibuk bermain game dengan Edzard

"Enggak ah,liat nih gue lagi mabar. Bentar lagi booyah nih," tolak Satria sambil terus fokus pada ponselnya.

"Bang Ed-"

"Gak!" tolak Edzard cepat

Qinan mendengus kasar."Punya abang dua gak ada yang bisa dimanfaatin satupun!" cerocos Qinan kesal

Namun,karena saat itu sedang ada pacar dari Satria dan Edzard yang sedang berkunjung akhirnya mereka menawarkan diri untuk mengantar Qinan.

Oh iya, Satria batal dijodohkan oleh Algi karena ternyata ia sudah punya pacar saat Satria masuk kuliah dari semester 1 dan pasangan Edzard, dia baru perempuan yang dijodohkan oleh Algi yang merupakan anak dari rekan kerjanya.

"Aku aja yang anter,mau gak?" tawar perempuan berambut sepundak kecoklatan,yakni Alexa pacar dari Satria.

"Eh apaan,gak ada. Kamu disini temenin aku ay" seru Satria namun pandangannya terus pada ponselnya yang suda miring.

"Ngapain disini juga malah liatin kamu mabar gak jelas," sahut Alex

"Iya bener kak,udah yuk kita anterin Qinan aja" timpal Dhira calon dari Edzard.

"Jangan ngadi-ngadi kamu!" sahut Edzard agak nyolot dan sama seperti Satria tadi.

"Daripada aku bosen disini," lawan Dhira

FYI. Awalanya Edzard sangat dingin pada Dhira namun karena kepribadian Dhira yang benar-benar sabar,ceria, dan dewasa akhirnya Edzard luluh hanya dalam waktu 2 bulan sejak pertemuan mereka.

Qinan pun langsung tersenyum senang dan bersemangat.

"Udah ayok kak gak papa,tinggalin aja mereka berdua main game. Disini juga kalian malah dijadiin patung kan? Yuk mending anterin Qinan dan ikut Qinan ketemu sama temen Qinan,Qinan juga gak bakal lama kok nanti pulang nya kita main dulu ke mana kek yang penting seru,yuk" seru Qinan nyerocos dan kelewat semangat.

Kedua calon kakak iparnya hanya tersenyum gemas.

"Ayok kak," rengek Qinan

"Yaudah ayo ayo," sahut keduanya berdiri dan mengambil tas masing-masing.

"Bang Edzard aku pinjem mobil nya dulu ya, tatah" Qinan langsung menyamber kunci mobil Edzard yang ditaruh disofa belakangnya. Qinan-pun segera berlari keluar karena takut dikejar oleh Edzard.

SKDT [REVISI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang