Play sad song now for give feeling more;)
HappyReading!
.
.
Hari ini adalah hari yang paling mendebarkan bagi Edzard. Hari ini juga adalah hari yang paling bahagia bagi Edzard maupun Dhira dan keluarga tapi ini juga adalah hari yang menyedihkan bagi Qinan karena setelah Edzard menikah maka Qinan akan kesepian dirumahnya. Tidak ada lagi yang bisa ia ajak bercanda,gabut bersama,jadi sasaran sikap jahilnya,dan sesekali membuatnya kesal.Meskipun Edzard nanti akan tinggal masih di kota Tangerang namun tetap saja,rumah yang Edzard beli berada jauh dari rumahnya jadi sudah dipastikan akan sangat sulit untuk bertemu.
Qinan sudah siap dengan penampilannya sebagai pendamping Edzard nanti sampai Edzard didampingi oleh pagar ayu dari pihak pengantin perempuan. Kini ia berniat menemui Edzard yang sedang bersiap dikamarnya.
"Bang.." panggil Qinan sambil mengetuk pintu kamar Edzard
"Masuk de," suruh Edzard maka Qinan-pun langsung memasuki kamar Edzard.
Qinan sangat kagum melihat kakaknya dengan penampilan sebagai pengantin seperti sekarang. Aura sikap dewasa didalam diri Edzard sangat terpampang apalagi sekarang ia mempertahankan kumis tipis dikulit putihnya.
Qinan tersenyum bangga namun jauh dalam hatinya Qinan sangat sedih.
"De ini pecinya udah bener gak?" tanya Edzard sambil menatap dirinya didepan cermin
Qinan-pun mendekat pada Edzard dan membenarkan pecinya.
Setelah dirasa sudah benar,Qinan tersenyum pada Edzard namun matanya berkaca-kaca. Edzard yang tau maksud dari senyuman Qinan-pun langsung memeluknya erat lantas Qinan-pun menangis dalam pelukan Edzard untung saja Qinan tidak memakai make up yang berlebihan dan juga tidak tebal.
"Gak usah cengeng,gue masih di Tangerang tinggalnya. Bukan di London," ujar Exzard menenangkan Qinan
"Ya tapi tetep aja abang gak bakal setiap hari ketemu Qinan," sahut Qinan yang masih berada dalam pelukan Edzard
Edzard menyunggingkan senyumnya lalu melepaskan pelukannya dan menghapus air mata Qinan.
"Udah jangan nangis lagi,luntur noh make up lo" ucap Edzard
"Bodo!"
"Cih gak cantik lo nanti,gak gue akuin adek!" ancam Edzard
Qinan-pun mengerucutkan bibirnya dan memukul Edzard.
Edzard tersenyum manis dan sedikit terkekeh melihat sikap Qinan yang masih seperti anak kecil namun benar,bagi Edzard adiknya akan tetap menjadi adik kecilnya sampai kapanpun.
"Makanya udahan nangisnya," ujar Edzard sambil menghapus lagi air mata Qinan yang terus menerus jatuh.
Lalu Qinan-pun kembali memeluk Edzard dan menangis sampai ia sesegukan. Sungguh, ini menyakitkan bagi Qinan karena harus kehilangan kakaknya lagi. Qinan kira setelah Edzard menikah, Edzard akan tetap tinggal disini bersama Dhira namun ternyata Edzard mempunyai rumah hasil kerja kerasnya menabung karena ia bilang, ia ingin hidup mandiri dan ia tidak ingin dikatakan selalu bergantung pada orang tuanya setelah menikah.
Begitupun dengan Edzard,jujur saja ia sedih karena harus meninggalkan Qinan yang masih seperti anak kecil ini. Meskipun Qinan punya Afrizal yang akan menggantikannya namun tetap saja rasanya pasti akan berbeda bagi Qinan. Meskipun selama ini mereka selalu bertengkar namun tidak menutup kemungkinan bahwa Edzard sangat menyayangi Qinan karena bagaimanapun Qinan adalah adik kandungnya sendiri.
KAMU SEDANG MEMBACA
SKDT [REVISI]
Teen Fiction"Mau menolak dengan cara apapun, jika kau adalah takdirku maka kau akan bersamaku." -Raka "Dan mau memaksa dengan cara apapun juga jika kau bukan takdirku, maka kau tidak akan pernah bersamaku." -Qinan Start : 11 Februari 2020📍 Finally : 22 Juli 20...