28.Mulai lagi

331 18 0
                                    

Assalamu'alaikum...
Aku kembalii gaess😆👋
Apa kabs? Baik kan?
Kalau misalkan masih setengah part nya, coba hapus dulu ceritanya dari perpustakaan terus tambahin lagi deh kalo masih tetap setengah coba logout dulu akunnya terus login lagi. Semoga bisaa🤗
.
HappyReading!👋
.
Sesampainya di Rumah sakit, Qinan langsung menanyakan ruangan Raka pada perawat yang sedang berjaga dibagian kasir diikuti oleh Kiara yang masih bingung.

"Sus, ruangan pasien atas nama Raka Melviano disebelah mana?" tanya Qinan barbar

"Sebentar ya mbak saya chek dulu," ucap perawat itu.

Kiara terkejut saat Qinan menanyakan ruangan Raka. Jadi Raka separah itu sampai harus dirawat di Rumah sakit besar seperti ini? Pantas saja Qinan sangat cemas sampai-sampai tidak menjawab pertanyaan Kiara di Loby apartemen tadi.Sedangkan,Qinan benar-benar sudah tidak tenang ingin cepat-cepat tahu keadaan Raka.

"Saudara Raka ditempatkan di Ruang ICU VVIP mbak karena keadaanya-" belum selesai perawat itu berbicara Qinan sudah berterima kasih dan langsung mencari lift terdekat. Tentu saja Kiara yang malu karena Qinan tiba-tiba tidak sabaran seperti ini.

"Terima Kasih Sus, Maaf atas kelakuan teman saya" ucap Kiara tidak enak

Perawat itu hanya mengangguk dan tersenyum memaklumi keadaan Qinan sekarang.

***

Akhirnya Qinan sampai didepan ruangan tempat Raka ditangani. Disana sudah terdapat banyak orang termasuk keluarganya sendiri dan Papihnya? Jadi Papih sudah memaafkan Raka? Atau bagaimana?. Dan tunggu, Ana juga ada disana? Kenapa harus ada Ana? Dan kenapa Ana harus berada disamping Evellyn? Ah sudahlah nanti saja memikirkan hal itu, yang terpenting Qinan harus tau dulu apa yang sebenarnya terjadi pada Raka.

"Tante, Kak Raka kenapa?" Qinan langsung berlutut didepan Evellyn yang sedang duduk

Evellyn yang menutup wajahnya dengan kedua telapak tangannya langsung mendongak kearah suara.

"Kamu bantu do'ain Raka ya nak," ucap Evellyn sembari mengelus puncak kepala Qinan halus dan sedikit tersenyum

"Qinan pasti do'ain Kak Raka tante,"

Qinan-pun sama hal nya dengan Evellyn. Jujur, hati Qinan memang masih menyayangi Raka dan sepertinya sampai kapanpun akan seperti itu.

Tiba-tiba Qinan ditarik paksa oleh Ana,sedikit menjauh dari orang-orang. Hal itu membuat Qinan sendiri dan anggota keluarga lain bingung.

"Apaansih lepasin," berontak Qinan melepaskan genggaman tangan Ana yang keras.

"Ini semua tu gara-gara lo tau gak!" Ana tiba-tiba saja membentak Qinan memang suaranya tidak terlalu tinggi hanya saja terdapat penekanan disetiap katanya membuat Qinan tercengang mendengarnya.

"Gara-gara lo terus jauhin Kak Raka, dia jadi gak perhatian sama gue dan calon anak kita! Dia jadi terus banyak fikiran! Dan akhirnya dia frustasi karena lo!" lanjut Ana sambil menunjuk-nunjuk Qinan.

Frustasi? Apa bener Kak Raka sampe frustasi gara-gara gue?

"Dan sekarang, gue minta lo atau pun keluarga lo pergi dari sini. Karena kehadiran kalian tu cuma bawa sial tau gak! Cuma memperkeruh suasana aja!" final Ana cukup membuat Qinan sakit hati. Kalau Ana memang membenci Qinan, oke silahkan benci dan caci Qinan sepuasnya tapi jangan dengan Keluarga Qinan karena bagi Qinan, keluarganya adalah sebagian nyawanya mungkin bagi sebagian orang juga sama seperti Qinan yang apabila keluarganya disangkut pautkan dalam masalah pribadinya.

Setelah itu Ana langsung pergi meninggalkan Qinan dan kembali ke temoat keluarga sedang berkumpul menunggu hasil dari pemeriksaan dokter karena sudah hampir satu setengah jam dokter belum keluar dari ruangan Raka.

SKDT [REVISI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang