37. Kesepian(?)

304 18 0
                                    

HAPPY READING!
_
2 tahun kemudian...

Sekarang Qinan sudah menginjak kelas 12 itu artinya sekarang ia sudah menjadi senior disekolahnya. Umurnya sudah dipastikan beranjak dewasa,namun entah mengapa sikapnya masih saja seperti anak kecil hanya saja sekarang sudah tidak terlalu egois kalau manja, itu masih saja menempel pada diri Qinan.

Saat Qinan menginjak kelas 11 ia memutuskan untuk menerima Afrizal,dan kini status Afrizal adalah tunangannya. Qinan juga mulai melupakan kesalahan Afrizal dan menerimanya kembali dengan lapang dada. Tentang Raka, sejujurnya Qinan tidak terlalu melupakan Raka pasti ada saja saat-saat yang bisa mengingatkannya pada Raka dan semenjak kepergian Raka ke Inggris, keluarga Raka pindah ke Blitar bertujuan untuk mengadakan syukuran atas kehamilan Ana yang saat itu sudah memasuki bulan keempat. Kalau sekarang, anaknya sudah lahir dan berumur 1 tahun setengah.

Beberapa minggu setelah pertunangan Qinan, Algi mengadakan pernikahan untuk Satria dan Alexa. Acara resepsi diadakan selama 2 hari di Lombok, untuk hari pertama dikhususkan untuk teman-teman Satria dan Alexa beserta keluarga dan dihari kedua dikhususkan untuk rekan kerja Algi dan rekan kerja Ayah Alexa. Sekarang Satria sudah tidak tinggal bersama karena sudah mempunyai keluarga kecil dan saat pernikahannya,Algi memberikan hadiah rumah bertingkat didekat Rumah Sakit tempat Satria bekerja sebagai Dokter Umum dan Alexa sebagai Dokter hewan.

Untuk Edzard, Algi berencana untuk menikahkan Edzard dan Dhira secepatnya ditahun sekarang karena Algi sudah mempunyai firasat bahwa umurnya tidak akan lama lagi. Namun Algi berharap umurnya masih panjang sampai ia bisa menyaksikan pernikahan putri satu-satunya. Algi ingin yang menjadi wali Qinan nanti adalah dirinya,bukan kakaknya. Algi tidak ingin Qinan merasa sedih karena yang menjadi wali nya bukan dari ayah kandungnya melainkan kakak laki-laki nya.

***

Pagi ini, seperti biasa Qinan akan dijemput oleh Afrizal dan itu memang sudah dibiasakan sejak kepergian Raka ke Inggris. Awalnya Qinan juga selalu menolak namun Algi memaksa membuat Qinan tidak bisa mengelak lagi dan dengan seiring berjalannya waktu akhirnya Qinan luluh meski belum sepenuhnya ia memberikan hatinya pada Afrizal karena Raka masih saja menghantui fikirannya.

"Pih, Qinan berangkat dulu. Jangan lupa nanti jam sembilan Papih harus minum obatnya ya,pokoknya jangan kebanyakan baca koran Papih harus banyak istirahat" pesan Qinan yang sudah menjadi rutinitasnya setiap pagi

"Iya sayang,Papih gak akan baca koran" sahut Algi dengan suara rendah karena sekarang keadaannya semakin memburuk. Untuk berjalan saja ia menggunakan kursi roda karena kakinya sudah tidak mampu menumpu berat badannya.

"Yaudah, Qinan berangkat dulu ya. Mamih jagain papih ya,omelin Papih kalo gak istirahat" ujar Qinan pada Fina

Fina hanya mengangguk dan tersenyum. Qinan-nya sekarang sudah benar-benar menjadi gadis yang over protectiv pada ayahnya.

"Bawel banget lu!" kritik Edzard dengan wajah datarnya

"Terserah gue dong,ngapa lo ngoreksi gue? Ulangan gue sama lo?" lawan Qinan sewot

Edzard hanya memutar bola matanya malas. Jika Qinan sudah ngegas alias sewot,Edzard harus mengalah karena kalau tidak pasti emosinya akan terpanggil dengan kata-kata yang dikeluarkan oleh adiknya itu. Edzard pun bingung mengapa akhir-akhir ini Qinan selalu saja cepat marah jika ia mengajaknya mengobrol atau bercanda. Bukan akhir-akhir ini,lebih tepatnya setelah Algi memberi tahu bahwa Edzard akan menikah pada tahun ini. Mungkin Qinan agar terbiasa tidak ada Edzard nanti karena setelah menikah, Edzard akan tinggal di rumah barunya yang sudah ia beli dengan uang tabungannya dari kelas sepuluh.

SKDT [REVISI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang