Jadwal pelajaran di jam pertama kelas Qinan sekarang adalah Olahraga. Dan hari ini Qinan sudah masuk sekolah meskipun sebenarnya Qinan masih punya waktu istirahat 2 hari lagi namun Qinan sudah terlalu bosan jika terus saja berada dirumah tanpa melakukan aktivitas apapun padahal ia sudah merasa sangat-sangat baik dari kemarin-kemarin setalah pulang dari rumah sakit.
Qinan sudah selesai mengganti bajunya menjadi baju kaus khusus olahraga. Dan menunggu Kiara yang sedang membawa botol air miliknya ke kelas.
"Eh ada si lonte nih, ngapain lo sendirian? Gak punya temen lo ya?" Ucap wanita yang tiba-tiba menghampiri Qinan yang sedang duduk dikursi yang tersedia di koridor sekolah.
"Gimana mau punya temen, kerjaannya aja ngelonte" ucap salah satu wanita yang diyakini dia adalah teman wanita tadi.
"Udah kebongkar ya kebusukan lo sama cowok-cowok yang londeketin kemaren? Jadi lo ditinggalin dan gak dipeduliin layaknya BAJU BEKAS" ucap salah satunya lagi menekankan 2 kalimat terakhir dari ucapannya. Dan setelah itu, semuanya tertawa merendahkan.
Bukan 1 orang yang menghampiri Qinan, tapi hampir segerombolan karena mereka ber-lima. Qinan enggan melihat muka orang-orang yang baru saja mencibir nya terang-terangan. Bukan Qinan takut, hanya saja Qinan jijik untuk melihat orang-orang yang beraninya keroyokan untuk menjatuhkan seseorang. Seperti tidak mempunyai keberanian saja mainnya keroyokan.
"Eh lo gak budek kan? Gue juga yakin lo gak bisu!" ucap salah satunya lagi yang mengawali mencibir Qinan memaksa untuk Qinan meladeni mereka.
Karena emosi Qinan mudah terpancing, Qinan pun langsung berdiri dan dengan berat hati melihat salah satu dari segerombolan wanita itu yang Qinan yakini dia adalah leader dari geng menjijikkan ini.
Qinan tersenyum, "Maaf sebelumnya kak. Saya kesini untuk sekolah! Bukan untuk cari Masalah! Apalagi dengan orang-orang pengecut seperti kakak-kakak ini. Permisi, jam pelajaran saya sebentar lagi dimulai" ucap Qinan dengan tegas dan terdengar dingin.
Lalu Qinan membalikkan badannya, bersiap melangkahkan kakinya untuk pergi duluan ke lapangan untuk menjauhi perkelahian yang tidak diinginkan antara dirinya dan perempuan-perempuan itu.Namun, baru saja melangkah tangan kiri Qinan sudah dicengkram keras oleh salah satunya yang diyakini dia adalah leader dari geng kampungan ini.
Qinan menghela nafasnya lalu membalikkan badannya dan menarik tangannya dengan keras agar terlepas dari cengkraman kakak kelasnya itu meskipun tenaganya belum terkumpul sepenuhnya.
"Kakak perempuan, dan 'seharusnya' perempuan itu lembut" ucap Qinan menekankan kata SEHARUSNYA.
Mata dari wanita tersebut sedikit memerah karena meluapnya emosi dan rahangnya mengeras serta kedua tangannya mengepal karena baru kali ini ada adik kelas yang berani melawannya.
"EH LONTE! JANGAN SOK SUCI, SOK LEMBUT, DAN SOK BENER DEH LO! MENTANG-MENTANG LO TERMASUK SISWI POPULER! JANGAN KARENA LO FAMOUS, GUE TAKUT SAMA FANS-FANS LO YA! CUIH, NAJIS GUE HARUS TAKUT SAMA ADIK KELAS APALAGI LONTE MACEM LO!" Teriak perempuan itu membludak mencaci Qinan.
Sebenarnya emosi Qinan kini sudah naik ke ubun-ubun karena semua fitnahan dari kakak kelasnya ini namun Qinan sadar tenaga yang ia miliki belum kembali sepenuhnya. Jadi, Qinan memilih untuk menahannya dan tetap memperlihatkan senyumannya untuk tak membuatnya bahagia. Karena Qinan pernah mendengar, salah satu cara untuk membalas musuh mu adalah dengan cara tersenyum didepannya dan berbahagia dihadapannya.
"Kakak pasti sudah selama 11 tahun belajar pelajaran Bahasa Indonesia, dan membahas fakta opini selama kurang lebih 2 tahun benar? Tapi kenapa kalian semua tidak mengamalkan semua ilmu itu? Ilmu cara membedakan mana berita asli dan berita hoax. Lebih berfikir bijak lah untuk memperdebatkan sesuatu masalah dengan menggali informasi yang sesungguhnya!" balas Qinan tetap santai dan tersenyum agar membuat lawannya merasa gagal mengundang emosi Qinan.
KAMU SEDANG MEMBACA
SKDT [REVISI]
Teen Fiction"Mau menolak dengan cara apapun, jika kau adalah takdirku maka kau akan bersamaku." -Raka "Dan mau memaksa dengan cara apapun juga jika kau bukan takdirku, maka kau tidak akan pernah bersamaku." -Qinan Start : 11 Februari 2020📍 Finally : 22 Juli 20...