8.Rooftop rumah

456 26 2
                                    

Bel pulang sudah berbunyi, Qinan pun tidak biasanya mengakhirkan diri untuk pulang. Qinan lebih memilih duduk dikelasnya dulu menunggu semua orang pulang dan sekolah agak sepi.

"Gue temenin deh," ucap Kiara mengikuti aktivitas Qinan

"Eh lo kalo mau duluan, gih aja. Nanti kasian Pak Supri nungguin lama. Gue juga mau minta jemputan sama Bang Satria, lo duluan aja gapapa kok" larang Qinan

"Apaan sih kek kesiapa aja. Nih ya, kalo lo susah gue harus bisa rasain kesusahan lo dan kalo lo bahagia gue juga harus ikut bahagia," ucap Kiara serius

"Yaudah kalo gitu gue mau tidur dulu bentaran. Bangunin aja nanti, teriak aja kalo perlu" ucap Qinan terkekeh lalu menenggelamkan kepalanya diatas meja.

Baru beberapa menit, sekolah sudah lumayan sepi dan Kiara pun membangunkan Qinan yang belum nyenyak pastinya.

"Ah baru juga mau mulai mimpinya. Yaudah yuk," ajak Qinan menggendong tas nya

"Lanjut dirumah aja sih apa susahnya," komen Kiara

"Eh bujug! Besok kita banyak tugas. Mana bisa gue tidur siang di rumah sedangkan tugas gue numpuk nya minta diruntuhin," bantah Qinan

"Oh iya banyak tugas besok,"

"Eh ada kak Raka, nungguin siapa kak?" tanya Kiara saat keluar kelas mendapati Raka sedang berdiri disamping pintu dengan memasukkan tangannya kedalam saku celananya.

"Lain kali, jangan suka buat orang lain nunggu tanpa kasih kabar!" ucap Raka tidak menjawab pertanyaan Kiara.

Tiba-tiba Raka menarik tangan Qinan untuk segera ikut dengannya keparkiran

"Maaf, kita duluan" pamit Raka singkat

"Woy! Gue bukan kambing. Bentar dulu sih, Kiara udah rela nungguin gue masa iya gue tinggal dia gitu aja, gue bukan tipe orang yang dateng pas butuh doang!" Qinan menarik paksa tangannya hingga lepas dan memberikan segala omongannya yang memang tidak bisa disaring.Qinan pun kembali ke belakang untuk menghampiri Kiara yang berjalan santai kearahnya juga. Saat sudah bertemu, Qinan langsung mengalungkan tangan kirinya ke belakang leher Kiara.

"Lo kok balik lagi?" tanya Kiara bingung

"Lo kan udah nungguin gue, masa iya gue ninggalin lo gitu aja. Tanggung jawab gue sebagai sahabat lo gak ada dong? Percuma dong bokap gue selama ini ajarin gue buat tanggung jawab tapi gue gak sama sekali pake tentang itu," jawab Qinan panjang lebar.

Kiara hanya ber'oh' panjang.

"Eh beneran Nan, dia nungguin lo. Lo punya hubungan spesial sama Kak Raka?" tanya Kiara membuat Qinan kesulitan menelan salivanya.

Cukup lama terdiam, akhirnya Qinan mendapat jawaban yang ia yakini Kiara akan kesal.

"Lo kira gue sama Kak Raka martabak? Pake SPESIAL!!" jawab Qinan menekankan 1 kata terakhirnya.

"Gak waras jawaban lo! Udah sono cepetan,kali ini gue ikhlasin Kak Raka buat lo, jangan gantung perasaan kak Raka,jarang-jarang kan lo ada cowok cakep deketin lo," ucap Kiara bucin nya keluar.

"Apaan banget dah, mantan-mantan gue ganteng semua!" kata Qinan sambil terkekeh

"Iya percaya deh yang pake susuk," bisik Kiara lalu tertawa keras dan melenggang pergi menuju gerbang.

"Eh rnak aja! Mana ada gue pake begituan!" teriak Qinan

Kiara hanya memeletkan lidahnya kearah Qinan. Sedangkan Qinan memutar bola matanya.

"Ini parkiran bukan hutan!" Rakapun memberikan helm untuk Qinan dan Qinan kembali memutar bola matanya kesal sambil memakai helm yang Raka berikan.

SKDT [REVISI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang